Review Headset Gaming Logitech G230: G430 Tanpa Surround!
Logitech G230, Seberapa Baik?

Anda yang sempat membaca review Logitech G430 kami sebelumnya tentu saja sempat menangkap kesan bagaimana kami sangat tidak menyarankan headset tersebut digunakan tanpa dukungan driver 7.1 surround untuk memastikan kualitas suara yang lebih optimal. Kesan inilah yang direpresentasikan oleh Logitech G230 kali ini. Untuk mendapatkan review yang lebih baik, kami tentu saja melepaskan exploit yang sempat kami bahas sebelumnya untuk mendapatkan kemampuan Logitech G230 dalam paket standar penjualan yang Anda dapatkan. Kami menantang headset yang satu ini untuk menjalankan tiga tugas multimedia paling utama – film, game, dan tentu saja – musik.
Film
Kesempurnaan di sisi visual tidak hanya menjadi satu-satunya nilai jual yang membuat sebuah film definisi tinggi menarik, tetapi juga detail kualitas audio yang ditawarkan. Audio bahkan menjadi salah satu alasan mengapa lebih banyak penikmat film memilih untuk menghabiskan uang lebih mahal dan ekstra uang untuk menikmatinya. Apakah pengalaman ini dapat direka ulang oleh Logitech G230 ini? Sayangnya tidak semaksimal yang dibayangkan. Kami sendiri menjajalnya lewat salah satu film Indonesia terbaik yang pernah kami nimati – The Raid Redemption, tentu saja dalam kualitas audio. Sebagai salah film action yang membawa gerakan aksi bela diri secara maksimal dan tentu saja desingan peluru yang bertebaran di sepanjang film, Logitech G230 tidak mampu mewakili beberapa sound effect yang seharusnya krusial. Dialog dan beberapa sound effect memang mampu diwakili dengan cukup baik, namun suara yang lebih dalam seperti ledakan dan peluru yang menembus bahan tertentu terdengar cempreng dan tidak menggugah. Ketika sisi aksi The Raid sampai pada batas ini, Anda akan memukan beragam elemen suara yang tidak terwakili dengan baik, terlepas dari ruang suara dan detailnya yang pantas untuk diacungi jempol.
Musik
Untuk membuktikan dan mendapatkan gambaran yang lebih mendetail tentang kemampuan Logitech G230 ini, kami tentu menjajalnya dengan beragam genre musik yang ada. Menggunakan MP3 320 kbps, ada empat lagu yang kami jajal untuk Logitech G230 ini. Ada empat lagu yang dipilih: Skrillex – Cinema (dubstep), The Last of Us OST (accoustic), Darude – Sandstorm (Techno), dan Gazette – Vortex (Visual Kei/ Metal). Anda yang sempat mencicipi headset dengan kualitas lebih baik akan langsung memahami kekurangan headset yang satu ini. Untuk musik-musik tekno dan dubstep, Logitech G230 boleh terbilang tidak mampu mewakili suara yang optimal. Bass tidak terdengar nyaman dan justru pecah di titik tertentu, menghasilkan kualitas yang cempreng. Untuk urusan detail di lagu-lagu yang lebih lambat, seperti akustik, Logitech G230 masih mampu memperlihatkan tajinya. Ketidakmampunnya untuk menangkap suara bass yang bulat dalam kualitas default otomatis membuatnya tidak memperlihatkan performa yang bisa dibanggakan di musik yang lebih keras seperti rock dan metal. Namun begitu Anda memanfaatkan exploit dari USB sound card G430, semua masalah ini seolah sirna begitu saja.
Gaming
Sebagai sebuah headset yang membawa nama gaming, Logitech G230 tentu saja harus mewakili kualitas audio yang dapat membantu gamer mencapai pengalaman gaming yang lebih optimal. Untuk game-game yang lebih berfokus di sisi dialog seperti Walking Dead dari Telltale, tidak ada masalah berarti yang dapat Anda temukan di Logitech G230. Namun begitu menjajal game yang menghasilkan suara dentuman bass yang keras, baik dari sisi gameplay maupun musik seperti kecenderungan game-game FPS military shooter saat ini, Anda akan langsung dihadapkan pada kekurangan yang terasa cukup kentara di dalamnya.
Kesimpulan

Menghilangkan kemampuan surround dari G430, maka Anda akan mendapatkan sebuah varian headset baru dari Logitech yang diberi kode nama G230 ini. Tidak berbeda di sisi desain dan bahan yang digunakan untuk membangunnya, satu-satunya perbedaan yang bisa terlihat secara kasat mata hanya terletak pada warna utama yang diusung oleh masing-masing headset ini. Tetap memadukan kombinasi bahan kain dan busa untuk kenyamanan paling maksimal, Logitech G230 akan memastikan telinga Anda terbebas dari panas dan keringat untuk aktivitas gaming yang mungkin memakan waktu lama.
Dihadirkan sebagai sebuah headset gaming stereo, Logitech G230 memang memperlihatkan kualitas audio yang tidak sebanding jika dibandingkan dengan G430. Bass dalamyang justru seringkali terdengar pecah dan cempreng menjadi salah satu kelemahan mendasar, apalagi ketika Anda tengah menikmati beragam konten multimedia memang menjual elemen suara tersebut sebagai kekuatan utama. Walaupun demikian, ada exploit yang bisa dimanfaatkan jika kebetulan, Anda memiliki USB sound card Logitech yang sempat dipadukan dengan paket penjualan G430. Dengan menggunakan fungsi yang satu ini, G230 akan mampu tampil lebih optimal – sekaligus menihilkan semua kekurangan yang terjadi jika hanya sekedar memanfaatkan statusnya sebagai perangkat gaming stereo.
Lantas apa yang membuat Logitech G230 ini lebih menarik? Tidak lain dan tidak bukan tentu saja pada range harga yang ditawarkan lebih murah – dalam kisaran sekitar Rp 600.000,-. Namun, jika Anda memiliki ekstra budget lebih Rp 150.000,-, maka headset gaming alternatif – Logitech G430 tentu menjadi pilihan yang jauh lebih logis.