Review Infamous – First Light: Sekedar Menjual Ekstra Cerita!

Reading time:
August 27, 2014

New Feature: Battle Arena

Menghadirkan mode baru bernama Battle Arena, Fetch harus bertarung dengan beragam musuh yang hadir dalam gelombang, hingga tewas.
Menghadirkan mode baru bernama Battle Arena, Fetch harus bertarung dengan beragam musuh yang hadir dalam gelombang, hingga tewas.

Tentu tidak hanya sekedar menghapus fitur, Infamous: First Light juga mengusung satu ekstra konten baru yang menarik untuk dijajal – Battle Arena. Mengambil setting di Curdun Cay dalam tema ruang eksperimen untuk mempersiapkan Fetch sebagai senjata andalan DUP dan mengembangkan potensi Neon-nya, Battle Arena hadir dengan gameplay seperti nama yang ia usung. Terbagi ke dalam mode Survival dan Rescue, misi utama Anda adalah bertahan atau menyelamatkan sandera di sebuah arena DUP yang terhitung cukup luas. Musuh akan datang secara bergelombang dengan beragam variasi. Battle Arena menjadi tempat yang paling efektif untuk mengumpulkan SP Points.

Sucker Punch punya strategi yang cukup mumpuni untuk memastikan gamer Infamous: First Light mencoba mode yang satu ini, setidaknya sekali atau dua kali. Apa pasal? Melakukan semua side mission Anda di Seattle tidak akan menjamin jumlah SP Points yang cukup untuk membuka semua cabang pohon skill yang ada. Alternatif terbaik adalah dengan “memanen” point-point ini lewat Battle Arena. Dengan beragam tingkat achievement yang sudah ditetapkan sejak awal, berhasil meyelesaikan setiap dari mereka akan memberikan Anda ekstra SP Points. Menariknya lagi? Untuk setiap musuh yang berhasil Anda tundukkan, Anda akan lebih mudah mencapai score yang lebih tinggi. Untuk apa? Sebuah sistem Leaderboard skala dunia juga disuntikkan, untuk bersaing, siapa yang mampu mencapai nilai lebih tinggi.

Anda bisa membandingkan skor dengan yang terbaik dari seluruh dunia.
Anda bisa membandingkan skor dengan yang terbaik dari seluruh dunia.
Untuk Anda yang memiliki Infamous: Second Son, Delsin juga bisa digunakan di Battle Arena ini.
Untuk Anda yang memiliki Infamous: Second Son, Delsin juga bisa digunakan di Battle Arena ini.

Untuk Anda yang kebetulan memiliki Infamous: Second Son sebelumnya, Anda juga berkesempatan untuk menjajal Battle Arena ini dengan menggunakan sang tokoh protagonis – Deslin Rowe.

Kesimpulan

inFAMOUS First Light™_20140827100236
Sebagai sebuah game DLC standalone, Infamous: First Light memang menjadikan cerita sebagai satu-satunya nilai jual. Ia menjadi sebuah pelengkap cerita, sebuah penjelasan akan latar belakang dari salah satu karakter pendukung paling populer di Infamous: Second Son, dan tidak lebih. Tidak ada inovasi gameplay yang signifikan di sini, walaupun harus diakui, Sucker Punch melakukan tugas yang sangat baik untuk menjadikan Fetch sebagai seorang Conduit yang terasa mematikan.

Sebagai sebuah game DLC standalone, Infamous: First Light memang menjadikan cerita sebagai satu-satunya nilai jual. Ia menjadi sebuah pelengkap cerita, sebuah penjelasan akan latar belakang dari salah satu karakter pendukung paling populer di Infamous: Second Son, dan tidak lebih. Tidak ada inovasi gameplay yang signifikan di sini, walaupun harus diakui, Sucker Punch melakukan tugas yang sangat baik untuk menjadikan Fetch sebagai seorang Conduit yang terasa mematikan, terlepas dari fakta ia hanya memiliki kekuatan Neon saja. Penambahan fitur Battle Arena menjadi ekstra tantangan yang mungkin akan membangkitkan ketertarikan gamer yang memiliki semangat kompetitif yang tinggi, namun secara desain, ia bukanlah mode yang terasa baru dan signifikan. Ia menjadi alternatif terbaik untuk sekedar melewatkan waktu saja.

Entah harus disebut sebagai kekurangan atau tidak, namun fakta bahwa First Light “hanyalah” sebuah standalone DLC tidak lantas membuat pengurangan fitur menjadi sesuatu yang bisa ditoleransi. Salah satu yang sangat disayangkan, tentu saja adalah dimatikannya elemen yang selama ini menjadi identitas seri Infamous – Karma. Mungkin bisa dimengerti bahwa Sucker Punch memang punya kewajiban untuk memastikan bahwa cerita yang ditempuh gamer di First Light harus memiliki benang merah yang kuat dengan karakternya di Second Son, namun sangat disayangkan, bahwa ini harus berujung pada fakta bahwa Anda sama sekali tidak pernah punya opsi untuk memilih, bahkan di event yang seharusnya tidak signifikan sekalipun. Minimnya misi yang disuntikkan juga menjadi catatan ekstra.

Lantas, apakah Infamous: First Light menjadi game yang harus dimiliki? Dengan harga sekitar Rp 150.000 untuk versi digital di PSN,yang terhitung cukup terjangkau, game ini menawarkan ekstra gameplay berdurasi sekitar 4-5 jam. Ini menjadi tambahan konten yang menarik untuk Anda yang sudah sempat memainkan Second Son sebelumnya, terutama Anda yang penasaran dengan latar belakang kisah Fetch sendiri. Ia juga menjadi sebuah opsi yang menarik untuk Anda yang sampai sekarang masih belum memiliki uang cukup untuk membeli Second Son namun penasaran ingin mencicipi seperti apa sensasi gameplay dan kualitas visual yang ditawarkan. Untuk skenario kedua ini, First Light juga bisa dijadikan sebagai opsi yang mumpuni.

Infamous: First Light tidak memperlihatkan signifikansi di sisi cerita dan gameplay yang cukup untuk membuatnya terlihat sebagai sebuah game yang harus Anda miliki. Satu yang pasti, tidak memiliki game ini tidak akan mencederai pengalaman Infamous: Second Son Anda.

Kelebihan

Photo Mode yang tetap terasa keren.
Photo Mode yang disematkan sebagai salah satu fitur utama. 
  • Kualitas visual yang tetap memesona
  • Photo Mode yang tetap disematkan
  • Fetch yang terasa mematikan terlepas dari fakta bahwa ia hanya memiliki kekuatan Neon
  • Battle Arena yang menantang
  • Harga yang cukup bersahabat dengan konten yang ditawarkan

Kekurangan

Plot yang mudah diprediksi.
Plot yang mudah diprediksi.
  • Tingkat kesulitan yang lebih mudah
  • Tanpa sistem Karma
  • Variasi side mission yang begitu terbatas
  • Plot yang bisa diprediksi

Cocok untuk gamer: yang penasaran dengan sosok Fetch di Second Son, yang ingin mencicipi Second Son tapi belum memiliki dana yang cukup

Tidak cocok untuk gamer: yang mengharapkan ekstra konten yang masif, yang sempat bosan dengan gaemplay yang ditawarkan Second Son

Pages: 1 2 3 4
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…