Review Dragon Age – Inquisition: Pengalaman RPG Super Epik!
Pertempuran Naga yang Epik!

Berapa banyak dari Anda sempat memainkan Dragon Age: Origins? Jika Anda termasuk salah satu yang cukup “menggilai” seri yang satu ini, maka Anda pasti masih ingat betapa memorablenya sensasi ketika Anda menemukan bahwa sang nenek “tua” yang tinggal di Korcari Wilds mampu bertransformasi menjadi seekor naga yang menakutkan. Pertempuran melawan Flemeth di Origins adalah salah satu momen paling epik di sepanjang sejarah hidupnya franchise yang satu ini. Sekarang bayangkan sensasi tersebut, Anda kali lipat 10 kali lebih banyak, maka Anda akan mengerti alasan mengapa Dragon Age: Inquisition begitu memenuhi banyak mimpi penggemar RPG.


Seperti yang bisa diprediksi, tidak hanya berhadapan dengan para Red Templar, Darkspawn, atau Demon, Anda juga akan bersinggungan dengan naga-naga yang masih hidup dan menguasai beberapa wilayah di Thedas. Tidak diposisikan sebagai bagian dari cerita dan bisa dikategorikan sebagai misi sampingan, Anda punya kebebasan untuk mencari lokasi dan berburu tidak lebih dari 10 High Dragon ini. Terbagi menjadi tiga varian berbeda – bernafaskan api, es, dan tentu saja – listrik, setiap naga ini hadir dengan kekuatan dan kelemahan mereka sendiri –sendiri, walaupun secara garis besar sebagai seekor binatang, mereka mempertontonkan ciri khas sifat yang sama untuk menghabisi Anda secepat mungkin. Menyemburkan nafas andalan mereka, melemparkan proyektil dengan AOE dan damage mematikan, mengepakkan sayap dan memerangkap Anda dalam jarak dekat, semua hal inilah yang harus Anda hadapi. Satu yang pantas diacungi jempol, Bioware berhasil membuat setiap pertarungan melawan para naga ini terasa epik.


Pernahkah Anda membaca legenda tentang seekor naga di beragam buku fiksi yang ada? Bagaimana kulit mereka begitu keras dan sulit ditembus dengan senjata dan spell apapun? Bagaimana cakar mereka siap untuk mencabik armor terkeras Anda sekalipun? Semua hal tersebut diproyeksikan dengan sangat baik oleh Dragon Age: Inquisition ini. Bertempur dengan naga-naga ini bukanlah hal yang mudah, sesuatu yang butuh ekstra kesabaran untuk ditundukkan. Setiap naga ini akan memiliki 5 area yang bisa ditundukkan terlebih dahulu – keempat kakinya dan kepala, tentu saja. Mencederai kaki berarti menihilkan kesempatan mereka untuk terbang dan mengakses serangan yang menjengkelkan dari angkasa, yang tentu saja, tidak bisa Anda hentikan. Namun setiap proses ini berujung pada reward yang sangat manis. Setiap naga ini memuat tidak hanya material-material terbaik untuk Anda proses dalam crafting, tetapi juga senjata dan armor langka dengan efek tersendiri yang sulit untuk ditolak.

Mendengar raungan para naga, melihat kepakan sayap mereka yang penuh rasa frustrasi, dan melihat bayangan mereka sekedar menghalangi sinar matahari yang membelakangi Anda? Semua sensasi epik tersebut akan Anda dapatkan di Dragon Age: Inquisition ini! Dan misi “pribadi” Anda untuk berburu setiap dari mereka akan terbayarkan manis.
Mode Multiplayer Kooperatif Terpisah

Multiplayer tampaknya mulai bergeser menjadi sebuah mode yang harus dimiliki oleh setiap game terbaru saat ini, terlepas dari konsepnya yang mungkin terasa tidak cocok dengan genre yang diusung. Hal yang sama juga terjadi di Dragon Age: Inquisition ini. Tidak hanya puluhan jam waktu single player yang siap menyita perhatian Anda, Inquisition juga hadir dengan sebuah mode multiplayer kooperatif yang menjadikan dungeon-crawling sebagai pesona utama.


Anda akan berperan sebagai karakter baru yang terpisah dari karakter utama Anda di mode single player. Anda ingat bagaimana karakter utama Anda bisa mendelegasikan tugas untuk menyelesaikan beragam misi kecil di sepanjang Thedas via War Room? Disinilah, Anda berperan sebagai pasukan “kecil” yang ditugaskan oleh The Inquisitor untuk menyelesaikan tugas-tugas tersebut. Sebelum memulai permaainan, Anda akan diminta untuk memilih satu diantara berbagai job yang tersedia. Job ini tentu saja akan menentukan gaya Anda bermain dan berkontribusi dalam pertempuran. Tersedia dalam beragam map, sebagian misi Anda terdengar sederhana – berangkat dari titik A ke titik B sembari memastikan diri bertahan hidup. Di akhir, Anda harus bertahan dari kepungan musuh yang datang dalam jumlah besar. Koordinasi via voice chat menjadi sesuatu yang esensial, apalagi jika Anda berperan sebagai karakter support.


Kenaikan level tidak hanya bergantung pada experience points, tetapi juga kenaikan level karakter yang lain. Setiap kenaikan level akan memberikan satu skill points yang tentu saja – bisa Anda arahkan untuk memperkuat atau membuka skill lain. Namun berbeda di mode single player, Anda tidak punya banyak kebebasan untuk mengkombinasikan skill yang ada. Lingkupnya lebih sempit dan terasa lebih linear. Semakin banyak misi yang Anda tempuh, semakin besar pula level, skill points, dan tentu saja kesempatna untuk mendapatkan rangkaian senjata dan armor yang Anda butuhkan. Setiap misi juga memuat mata uang “Gold” yang bisa Anda gunakan untuk membeli chest beragam ukuran. Hadir dengan loot random, Anda tidak bisa memprediksi apa yang bisa Anda dapatkan dari proses pembelian chest-chest ini. Dan tentu saja, Anda juga bisa menggunakan uang nyata untuk membeli chest-chest ini.

Tidak ada sesuatu yang terasa baru di mode multiplayer Dragon Age: Inquisition ini. Ia memang cukup untuk membantu Anda menghabiskan waktu atau sekedar menawarkan pengalaman bermain yang lebih bervariatif. Namun untuk dijadikan sebagai fokus permainan? Kekuatan utama Dragon Age: Inquisition masih terletak pada mode single playernya yang luar biasa.