PlayTest: Gaming Dengan Xenom Pegasus PS15SR-X2!

Author
David Novan
Reading time:
March 10, 2015
Xenom Pegasus, kekuatan besar tersimpan dalam kemasan yang ramping
Xenom Pegasus, kekuatan besar tersimpan dalam kemasan yang ramping

Notebook gaming Xenom Pegasus merupakan jajaran perangkat bermain game masa kini yang menawarkan mobilitas tinggi penggunanya, berkat ukuran dan beratnya yang minim, serta kemampuan untuk mengatur isinya sesuka hati Anda. Perangkat dalam yang bisa Anda ubah beragam macamnya, mulai dari ukuran HDD hingga memori RAM. Pada kesempatan ini, kami mencoba memainkan salah satu varian notebook ini dengan konfigurasi sebagai berikut:

  • Prosesor: Intel Core i7 4710MQ (Up to 3,5 GHz)
  • Memori: 8 GB RAM
  • Graphics: NVIDIA GeForce GTX 850M DDR3 2GB
  • HDD: 500 GB
  • Display: 15,6 Inch

Konfigurasi Xenom Pegasus tersebut dibandrol dengan harga US$1157 tanpa OS. Harga yang cukup mahal untuk pengguna menengah ke bawah. Apakah notebook gaming ini mampu menjalankan fungsi utamanya, yaitu memainkan game terbaru dan populer yang notabene haus daya? Untuk membuktikan kemampuannya, PlayTest kali ini menggunakan enam game, yaitu Assassin’s Creed Rogue, Assassin’s Creed Unity, Call of Duty Advanced Warfare, DoTA2, Dying Light, dan Far Cry 4. Semua game tersebut kami mainkan pada setting resolusi 1920×1080 demi memberikan pengalaman high-def gaming.

Dari jajaran game yang kami mainkan pada Xenom Pegasus, terlihat beberapa game “pemeras” tenaga, seperti Assassin’s Creed Unity dengan kemampuannya untuk menundukkan sistem berkekuatan tinggi sekalipun dan Dying Light sang penyiksa GPU. Apakah notebook dengan perangkat berbasis teknologi mobile ini mampu menghadapi siksaan yang diberikan game terbaru tersebut?

Selain bahasan mengenai apa yang akan Anda temui ketika menggunakan notebook ini, kami juga menambahkan video permainan. Semua video tersebut sesuai dengan setting yang kami anggap cukup nyaman ketika bermain. Tanpa mengulur waktu lagi; kami mainkan, Anda yang tentukan!

Assassin’s Creed Unity

Bila ada game yang boleh dibilang sebagai penyiksa CPU terkejam saat ini, maka tidak diragukan lagi Assassin’s Creed Unity adalah game tersebut. Berkat feature “kejam” yang memaksa CPU untuk bekerja keras demi menampilkan hingga ribuan Non-Playable Character (karakter yang dimainkan komputer) atau NPC, game ini hampir pasti menumbangkan framerate komputer. Berikut spesifikasi yang direkomendasikan untuk memainkan game ini:

  • Prosesor: Intel i7 3770
  • Memory: 8 GB
  • Graphics Card: NVIDIA GTX780 3GB
  • HDD: 50GB

Lalu, bagaimana aksi Xenom Pegasus ketika memainkan game ini? Ternyata, sayap sang kuda terbang ini berjuang keras ketika melawan Assassin’s Creed Unity! Ketika kami menggunakan setting Low sekalipun dan semua efek pencahayaan serta Shadow disetel ke titik terendah, game ini hanya mampu berjalan dengan framerate tergolong rendah, yaitu sekitar 20-an fps. Terkadang ia bisa semakin rendah bila berada di daerah padat penduduk atau aksi cepat menuruni bangunan.

Setting Low tetap terasa berat untuk dimainkan.
Setting Low tetap terasa berat untuk dimainkan pada resolusi 1920×1080

Untuk meningkatkan framerate dan kenyamanan bermain, kami mengubah beberapa setting, yaitu:

  • Resolusi: 1360×768
  • Ambient Occlusion: Off
  • Antialiasing: Off
  • Environment Quality: Low
  • Shadow Quality: Off
  • Texture Quality: Off
Bermain pada resolusi 1360x768 masih mampu mempertahankan keindahan tampilannya
Bermain pada resolusi 1360×768 masih mampu mempertahankan keindahan tampilannya

Hasilnya, game berjalan dengan sangat baik dan tidak ada lagi penurunan framerate di tingkatan darat maupun atap. Game bahkan mampu berjalan pada 35 hingga 45 fps, bahkan ketika berada di tengah kerumunan orang banyak sekalipun. Tampilannya sendiri tidak begitu banyak terpengaruh seperti yang bisa Anda lihat pada screenshot.

Playable?: Setelah kami mengubah beberapa setting, terutama pada resolusinya, game ini berjalan dengan sangat baik. Berkat ukuran layarnya yang pas dengan resolusi 1360×768, tampilan dari game sendiri tidak banyak berubah bila dibandingkan dengan resolusi lebih tinggi.

Pages: 1 2 3 4
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…
July 3, 2024 - 0

Review Wuthering Waves: Penuh Pasang dan Surut!

Apa yang ditawarkan oleh Wuthering Waves? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
June 28, 2024 - 0

Impresi Zenless Zone Zero (Build Terbaru): Lebih Cepat, Lebih Ketat!

Kami berkesempatan menjajal build terbaru Zenless Zone Zero. Apakah kami…

PlayStation

December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…
November 13, 2024 - 0

Review Dragon Age – The Veilguard: Seru Tanggung karena Canggung!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Age: The Veilguard ini?…
November 1, 2024 - 0

Preview Dragon Quest III HD-2D Remake: Sebuah Mesin Waktu!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Quest III HD-2D Remake?…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…