15 Game Terburuk Sepanjang Masa!

Reading time:
April 22, 2015

7. Daikatana

daikatana

John Romero, mendengar nama ini saja sudah cukup untuk membuat banyak gamer pecinta FPS, terutama mereka yang sempat menjajal beragam seri klasik di masa lalu, untuk tersenyum lebar. Romero memang merupakan otak di balik banyak game FPS keren, termasuk Doom 2 dan Quake yang legendaris. Namun sayangnya, tidak semua proyek yang ia gawangi berakhir memuaskan. Salah satu mimpi buruk terbesar Romero dan sumber kekecewaan bagi begitu banyak gamer yang menantikan sepak terjangnya di masa lalu adalah Daikatana – sebuah game FPS yang sempat meluncur untuk PC dan Nintendo 64. Visual buruk, dunia yang begitu datar dan membosankan menyelimuti game FPS tanpa dasar cerita dan latar belakang karakter sama sekali ini. Berita yang lebih buruk? Ia dipenuhi dengan cacat desain yang bahkan cukup untuk membuat Anda angkat tangan 3 menit sejak pertama kali memainkannya. Anda bahkan harus berjuang untuk menemukan cara untuk sekedar menunduk dan melewati pintu pertama, sebuah aksi yang tidak pernah tercantum di tutorial ataupun button config yang ada. Separah itu.

6. Dr. Jekyll and Mr. Hyde

dr jekyll

Seburuk-buruknya video game yang kita nikmati, kita masih seringkali masih bisa menangkap konsep seperti apa yang ingin diciptakan oleh sang developer sendiri. Kita tahu jelas siapa yang menjadi musuh yang harus kita lawan, kita tahu jelas apa misi utama yang harus kita jalani, kita tahu seperti apa ancaman yang harus kita hindari dengan semua pola repetitif yang bisa mereka tunjukkan. Sekarang bayangkan sebuah video game yang memporakporandakan semua hal ini dan seolah tampil acak di semua elemen yang ada. Maka Anda berhadapan dengan Dr. Jekyll and Mr. Hyde yang juga dinobatkan sebagai salah satu game tersulit yang pernah diciptakan. Sulit bukan karena desain yang disengaja, tetapi karena semua masalah teknis yang mengitarinya. Anda tidak akan bisa mengira bentuk ancaman seperti apa yang mungkin membunuh Anda, menebak pola gerak mereka, atau bahkan cara untuk menyelesaikan game ini secara pasti. Jika ada satu game yang pantas mendapatkan label “mimpi buruk”, maka game ini pantas menyandangnya.

5. Ride to Hell: Retribution

ride to hell retribution

Agak sedikit menyedihkan memang, bahwa satu dari lima besar game terburuk sepanjang masa versi JagatPlay justru harus mengeluarkan sebuah nama game dari era tahun 2010 ke atas, yang notabene, baru dirilis beberapa tahun yang lalu. Namun tidak ada yang lebih menyedihkan selain menemukan bahwa game yang tampak menjanjikan dari serangkaian trailer yang ada ini justru berujung seperti produk yang dikeluarkan oleh developer yang “baru belajar” membuat video game. Ride to Hell: Retribution memuat semua hal yang mungkin Anda benci dari game action. Cerita buruk, action buruk, musik buruk, gameplay buruk, reptitif, karakter yang dangkal dan klise, dan eksploitasi sensualitas tanpa latar belakang sama sekali membuatnya pantas dilemparkan ke lubang neraka industri game ini. Sebuah game yang sama sekali tidak pantas dijajal.

4. Country Justice: Revenge of the Rednecks

country justice

Anda mungkin tidak pernah mendengar nama game yang satu ini, dan begitu juga puluhan juta gamer di seluruh dunia. Fakta bahwa kita tidak pernah menjajal game ini adalah sesuatu yang pantas untuk disyukuri, bahwa kita berhasil lolos dari perangkap salah satu game terburuk yang pernah diciptakan. Di Country Justice, Anda berperan sebagai orang kampung di pinggiran Amerika Serikat yang ditugaskan untuk menjalankan serangkaian misi dalam format open world yang kentara. Terdengar menarik? Sayangnya, hanya itu yang bisa ia tawarkan, sebuah game yang “terdengar” menarik tanpa bisa menawarkan sebuah kualitas yang bahkan bisa disebut rata-rata. Melawan zombie, bertarung melawan anjing berkepala tiga yang tiba-tiba ada di area tanpa cerita, berhadapan dengan voice acts super menjengkelkan, dan kualitas visual nyaris “sampah”. Ia didesain untuk menguji kesabaran Anda sebagai seorang gamer.

Pages: 1 2 3 4
Load Comments

PC Games

April 6, 2023 - 0

Review Troublemaker: Hasrat Tinggi tapi Impotensi!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Troublemaker di versi akhir? Apa…
January 20, 2023 - 0

Review A Space for the Unbound: Standar Tertinggi Game Indonesia Saat Ini!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh A Space for the Unbound?…
October 18, 2022 - 0

Review Uncharted Legacy of Thieves (PC): Drake Pindah Rumah!

Seperti apa performa dan fitur yang ditawarkan oleh Uncharted Legacy…
September 23, 2022 - 0

Review IMMORTALITY: Misteri Dalam Misteri Dalam Misteri!

Apa yang sebenarnya  ditawarkan oleh IMMORTALITY? Mengapa kami menyebutnya game…

PlayStation

May 26, 2023 - 0

Wawancara dengan Hiroshi Takai & Koji Fox (Final Fantasy XVI)!

Kami sempat berbincang-bincang dengan Hiroshi Takai dan Koji Fox dari…
May 26, 2023 - 0

Menjajal Final Fantasy XVI: Kini Dewasa, Penuh Gairah!

Seperti apa impresi 4 jam pertama kami dengan Final Fantasy…
May 8, 2023 - 0

Review Horizon Forbidden West – Burning Shores: Playstation 5 Pamer Kekuatan!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Horizon Forbidden West – Burning…
April 18, 2023 - 0

Review Dead Island 2: Akhirnya Datang Juga!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dead Island 2? Apakah ia…

Nintendo

May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…
August 4, 2022 - 0

Preview Xenoblade Chronicles 3: Seperti Sebuah Keajaiban!

Kesan pertama apa yang ditawarkan Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…