Review Batman – Arkham Knight: Penutup yang Tidak Memuaskan!

Reading time:
June 30, 2015

Penutup yang Tidak Memuaskan

Sebagai sebuah seri penutup, Anda mengharapkan sesuatu yang benar-benar berkesan, sesuatu yang mampu menggugah emosi Anda.
Sebagai sebuah seri penutup, Anda mengharapkan sesuatu yang benar-benar berkesan, sesuatu yang mampu menggugah emosi Anda. Sayangnya, tidak sebaik itu.

Anda sudah digoda dengan begitu banyak screenshot, trailer, dan rumor. Rocksteady selalu menyebut bahwa Arkham Knight adalah seri penutup untuk trilogi yang sudah mereka kembangkan sejak awal. Implementasinya ke bagian cerita utama memang pantas untuk diacungi jempol, ada begitu banyak plot twist dan dinamika karakter yang tidak pernah bisa diprediksi sebelumnya. Namun untuk sebuah game yang benar-benar menutup sebuah franchise dengan kualitas yang luar biasa? Arkham Knight tidak terasa spesial sama sekali.

Fakta bahwa Anda berhadapan dengan misi sampingan yang dibangun “malas” hanyalah awal dari segalanya. Rocksteady ternyata juga berupaya untuk “memaksa” Anda untuk menikmati game ini lebih lama, walaupun Anda sebenarnya tidak berkeinginan untuk itu – sebuah pilihan desain yang sangat menyebalkan. Benar sekali, untuk memicu ending yang sebenarnya, Batman: Arkham Knight menuntut Anda untuk menjebloskan 14 penjahat utama di dalam cerita. Ini berarti, Anda dipaksa untuk menyelesaikan setiap side quest yang ada, tanpa terkecuali. Berita buruknya? Anda berarti juga harus menangkap Riddler sebagai salah satu penjahat utama – yang hanya bisa dipicu jika Anda berhasil menyelesaikan lebih dari 200 puzzle yang ia sebar di sepanjang Gotham. Benar sekali, Riddler Challenge dari dua seri Arkham sebelumnya kini berubah jadi “keharusan” jika Anda ingin memicu ending sempurna Arkham Knight.

Sebagai salah satu gamer yang selalu malas menyelesaikan misi kecil Riddler yang terlalu banyak dan menyebalkan ini, kami akhirnya memutuskan untuk beralih ke Youtube saja setelah berhasil menangkap 13 tokoh antagonis yang lain. Melihat ending sempurna versi Rocksteady, yang seharusnya menjadi kesimpulan akhir dari kisah petualangan Batman yang epik, otak kami hanya mengeluarkan satu celotehan kecil, “Gitu doank?”. Untuk sebuah ending yang seharusnya mengakhiri segala sesuatunya, ending di Batman: Arkham Knight tidaklah sekuat dan se-emosional yang dibayangkan. Sebuah kesimpulan yang mudah diprediksi, klise, dan akan terlupakan begitu saja. Mengecewakan.

Kesimpulan

Batman Arkham Knight
Sebagai sebuah game action, apalagi untuk Anda para pencinta seri Arkham, game ini tetap akan terlihat sama memesonanya. Namun, untuk sebuah seri game yang didesain Rocksteady untuk mengakhiri petualangan Batman, Arkham Knight benar-benar tidak terasa memuaskan. Kita mengharapkan sesuatu yang penuh impact, sesuatu yang epik, sesuatu yang pantas untuk terus dibicarakan bahkan hingga 3 tahun ke depan. Namun yang didapatkan justru terasa seperti sebuah seri Arkham Origins, seri “sampingan” yang tak terlalu berkesan.

Untuk sebuah kelanjutan seri Arkham yang fantastis, Batman: Arkham Knight sebenarnya menjalankan tugasnya dengan sangat baik. Anda masih terlibat dalam pertarungan Batman yang selama ini Anda kenal, dan jalinan cerita utama solid penuh plot twist yang mengejutkan dan menarik di saat yang sama. Tidak hanya itu saja, sistem pertempuran tangan kosongnya yang begitu menarik di dua seri awal juga disempurnakan di seri terakhir ini, lewat variasi Takedown yang baru, kombinasi serangan gadget, dan keahlian Batman yang kini terasa lebih veteran. Dunia yang luas, penuh detail, dan memerangkap Anda sebagai bagian dari dunia yang lebih luas juga membuat Gotham begitu memesona. Kombinasi dasar yang sebenarnya, sudah mengukuhkan Arkham Knight sebagai game action yang berada di atas rata-rata.

Walaupun demikian, bukan berarti game ini sempurna. Walaupun tidak memiliki banyak masalah teknis di sisi konsolnya, ada beberapa penetapan desain yang membuat kami cukup garuk-garuk kepala. Pilihan untuk kembali “mengosongkan” Gotham dan mengisinya hanya dengan Drones dan penjahat kelas kecil membuat pengalaman mengendarai Batmobile tidak seepik yang dibayangkan. Perlahan namun pasti, ia lebih terasa sebagai sebuah alat transportasi yang memperkecil jarak yang ditawarkan Rocksteady di Gotham. Salah satu keluhan terbesar kami mungkin ada pada desain misi sampingan yang terasa malas, tidak kreatif, dan begitu repititif.

Sebagai sebuah game action, apalagi untuk Anda para pencinta seri Arkham, game ini tetap akan terlihat sama memesonanya. Namun, untuk sebuah seri game yang didesain Rocksteady untuk mengakhiri petualangan Batman, Arkham Knight benar-benar tidak terasa memuaskan. Kita mengharapkan sesuatu yang penuh impact, sesuatu yang epik, sesuatu yang pantas untuk terus dibicarakan bahkan hingga 3 tahun ke depan. Namun yang didapatkan justru terasa seperti sebuah seri Arkham Origins, seri “sampingan” yang tak terlalu berkesan. Bagi kami, Arkham City masih terasa lebih mengagumkan daripada seri ini, terlepas dari beragam inovasi yang berusaha mereka tawarkan.

Kelebihan

FPS??
FPS??
  • Desain kota Gotham yang ciamik
  • Inovasi di sistem pertarungan yang seru
  • Cerita utama yang solid
  • Variasi “genre” di dalamnya.

Kekurangan

Ingin ending sempurna? Selamat
Ingin ending sempurna? Selamat “menikmati” 200-an puzzle tidak penting Riddler di seluruh Gotham!
  • Impact Batmobile yang kurang
  • Desain side mission yang terasa repetitif dan malas
  • Konsep Dual Team yang lebih ke arah gimmick
  • Ending sempurna yang “dipaksakan”

Cocok untuk gamer: yang sudah mencicipi dua seri Arkham sebelumnya, pencinta game action open-world

Tidak cocok untuk gamer: yang berharap akan mendapatkan side mission ala The Witcher 3, berharap bisa mengeksplorasi kisah karakter lain selain Batman

Pages: 1 2 3 4
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…