PlayTest: Gaming dengan MSI Prestige PE60 2QE!

Author
David Novan
Reading time:
August 7, 2015
MSI-Prestige-PE60-2QE-(1)

MSI Prestige merupakan notebook nan indah dan elegan. Berbalut kulit berwarna keperakan dan bentuk yang slim, notebook ini mampu menarik mata orang di sekitarnya. Kehebatan dari notebook itu ternyata bukan hanya kosmetik belaka. Hal ini terbukti dengan kekuatan yang dikandung di dalamnya, seperti yang bisa Anda lihat sendiri berikut ini:

  • Prosesor: Intel Core i7 – 4720HQ @2.60 GHz
  • RAM: 8 GB DDR3
  • Graphics Card: NVIDIA GeForce GTX 960M GDDR5 2048MB
  • HDD: 1 TB

Hanya dengan melihat sekilas saja, langsung terbayang seberapa hebatnya ia bila menjalankan beragam program yang digunakan untuk keperluas sehari-hari. Namun, bagaimana bila ia digunakan untuk keperluan bermain game? Lebih tepatnya untuk memainkan game terbaru kelas AAA! Berdasarkan rasa penasaran untuk melihat kemampuannya, kami mengadakan PlayTest dengan beberapa game “berat” yang masih menjadi pertimbangan gamer ketika mereka merakit komputer.

Game yang kami gunakan untuk PlayTest kali ini adalah Witcher 3, GTA V, Far Cry 4, Assassin’s Creed Unity, dan Project Cars. Seperti yang bisa Anda lihat sendiri, tidak ada satupun game yang bisa disepelekan dalam hal permintaan spesifikasinya. Namun, ada beberapa game yang jauh lebih berat dari yang lain, seperti Assassin’s Creed Unity dan Far Cry 4. Keduanya menuntut porsi yang cukup besar dari prosesor dan memory untuk bisa dijalankan dengan baik di setting grafis tinggi.

The Witcher 3

The Witcher 3 adalah game open world yang menjadi prioritas untuk dimainkan gamer saat ini. Tidak terhitung banyaknya gamer yang rela membangun kembali komputer miliknya supaya mampu memainkan game ini dengan lancar. Alasan utama mereka rela merogoh kantong mereka begitu dalam demi memainkan game ini tentu saja karena keindahan grafisnya yang mendukung gameplay nan mantap. Berikut spesifikasi minimum yang dibutuhkan untuk memainkan game ini:

  • Prosesor: Intel CPU Core i5-2500K 3.3GHz / AMD CPU Phenom II X4 940
  • Memory: 6 GB RAM
  • Graphics Card: Nvidia GPU GeForce GTX 660 / AMD GPU Radeon HD 7870
  • Hard Drive: 35 GB

Kemampuan MSI Prestige yang mencukupi seharusnya mampu memainkan game ini di atas setting grafis Low. Oleh karena itu, kami mencoba memainkan game ini pada setting High, dengan beberapa opsi disetel pada Ultra. Namun, kami tidak berani memasang resolusi terlalu tinggi untuk memainkan game ini di setting tinggi. Itu sebabnya resolusi hanya berada pada 1366×768. Setting grafis lebih lengkapnya dapat Anda temukan pada screenshot berikut ini:

MSI Prestige PE60 2QE MSI Prestige PE60 2QE MSI Prestige PE60 2QE MSI Prestige PE60 2QE MSI Prestige PE60 2QE

 

Penggunaan setting yang terbilang cukup tinggi tersebut membuahkan hasil yang menarik, setidaknya pada kualitas tampilan grafisnya. Ketika kami memainkan game ini di daerah dengan banyak vegetasi dan air, semua itu terlihat begitu indah dan vibrant. Efek cahaya juga terlihat mengesankan, terutama ketika dipengaruhi oleh kabut yang ikut meramaikan lingkungan bermain. Ukuran layar notebook yang besarnya 15,6 Inch juga mendukung penggunaan resolusinya. Sehingga gambarnya masih terasa rapat dan tajam.

MSI Prestige PE60 2QE MSI Prestige PE60 2QE

 

Performa dari game ini sendiri ketika dimainkan juga cukup baik. Kami menemukan setidaknya game berjalan dengan frame rate sekitar 60 fps. Pada kondisi apapun, seperti ketika bertarung atau mengendarai kuda dengan cepat, tingkat frame rate tersebut masih terjaga dan tidak menyimpang terlalu rendah sehingga membuat tidak nyaman. Efek cahaya dan lingkungan yang berat juga tidak banyak berpengaruh terhadap kondisi permainan yang nyaman tersebut.

 

MSI Prestige PE60 2QE MSI Prestige PE60 2QE
Pages: 1 2 3 4
Load Comments

PC Games

September 8, 2023 - 0

Review HoneyCome: Kelewat Nakal, Kelewat Mahal!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh HoneyCome? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
July 12, 2023 - 0

Review DOTA 2 (Edisi 10 Tahun): Masih Ketagihan!

Bagaimana sensasi memainkan DOTA 2 di usianya yang kini menginjak…
April 6, 2023 - 0

Review Troublemaker: Hasrat Tinggi tapi Impotensi!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Troublemaker di versi akhir? Apa…
January 20, 2023 - 0

Review A Space for the Unbound: Standar Tertinggi Game Indonesia Saat Ini!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh A Space for the Unbound?…

PlayStation

September 25, 2023 - 0

Review Mortal Kombat 1: Tetap, Mutilasi Adalah Solusi!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Mortal Kombat 1 ini? Mengapa…
September 20, 2023 - 0

Review The Crew Motorfest: Aloha, Mari Balap Bahagia!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh The Crew Motorfest? Mengapa kami…
September 13, 2023 - 0

Review Baldur’s Gate 3: Emang Boleh RPG Sekeren dan Seadiktif Ini?

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Baldur’s Gate 3? Mengapa kami…
September 8, 2023 - 0

Review Sea of Stars: Paket Lengkap Rasa Klasik!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Sea of Stars? Mengapa kami…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…