JagatPlay NgeRacau: Kojima, Kok Sony Sih? Benci Aku!
Hari ini adalah hari yang cukup menyenangkan dan bahagia buat gua pribadi. Gimana kagak? Setelah nunggu cukup lama, Hideo Kojima – salah satu sosok industri game yang gua pribadi paling kagumi akhirnya “keluar kandang” juga setelah hampir kita semua tahu, ia berada di bawah tekanan Konami. Tekanan yang disebut sama si Geoff di acara The Game Awards 2015 kemarin, sampai buat si Kojima enggak bisa keluar dari Jepang buat ngehadirin sendiri beragam penghargaaan yang diterima sama Metal Gear Solid V: The Phantom Pain. Ada kelegaan tersendiri ngelihata bahwa semua omong kosong yang dilemparin Konami selama beberapa minggu terakhir ini akhirnya usai. Kita diperlakukan kayak anak balita yang seolah baru belajar konsep waktu Konami seenak jidat ngaku kalau enggak ada apa-apa dengan Kojima. “Kojima lagi liburan kok..”, itu alasan terbodoh yang bisa kita denger.
Keluar dari Konami, enggak perlu waktu lama sampai Kojima “nemu” kerjaan baru. Bener banget, ia dikonfirmasiin gabung sama Sony. Saking besarnya informasi ini, sampai-sampai petinggi Sony sendiri – Andrew House ngelemparin video menyambut kehadiran Kojima. Kerennya lagi? Ini kasus juga jadi bukti yang luar biasa soal kualitas dan kepemimpinan Kojima sendiri sebagai developer game paling disegani. Kenapa? Karena enggak cuman dia doank yang keluar. Hampir semua staff yang dulu bernaung di bawah bendera Kojima Productions dengan setia ngikutin dia, termasuk beberapa otak MGS V yang lain. Kojima ngeklaim bahwa Kojima Productions sekarang hidup lagi dengan logo baru. Sebuah helm ksatria medieval dengan kesan robot di dalamnya, yang dia bilang, akan ngepresentasiin misi dia yang baru.
Oke, reaksi pertama gua sebagai gamer yang tumbuh besar dengan MGS dan banyak produk Kojima lain adalah bahagia. Gua senang karena otak kreatif dia akhirnya bisa balik buat ngelahirin game-game yang berpotensi keren di masa depan dan bisa jadi apapun yang akan jadi produk yang gua tunggu. Tapi ada sesuatu yang aneh ketika gua ngebaca komentar-komentar di JagatPlay. Walaupun udah jelas diinformasikan via sebuah video pendek, masih banyak pembaca – apalagi gamer PC – yang justru kecewa sama keputusan Kojima buat milih “Sony” sebagai rumah barunya. Concern paling utama? EKSKLUSIVITAS! Bener banget, banyak yang takut kalau ini berarti Kojima Productions akan jadi developer first party Sony yang ngeluarin game cuman buat Playstation 4.
Kalau lu termasuk salah satu gamer PC yang kena misinformasi dan gagal nangkep kenapa ini jadi berita bagus juga buat lu? NgeRacau ini didesain buat ngebuka sedikit pemikiran dan alasan lebih kuat kenapa ini jadi berita baik untuk kita semua, terutama gamer yang punya Playstation 4 doank, atau PC doank, atau wong sugih yang kebetulan punya keduanya.
Studio Independent
Banyak gamer yang kayaknya enggak nonton video yang dirilis sama Playstation dan langsung aja nyimpulin kalau kerjasama Kojima dan Sony itu pasti berbuntut jadi eksklusivitas game-game di masa depan. Padahal jelas-jelas di video yang sama, Kojima secara tegas menyebut bahwa Kojima Productions yang baru adalah “Studio Independent”. Ini berarti bahwa mereka tidak berafiliasi secara khusus dengan publisher game atau produsen game tertentu saat ini. Enggak ada kerjasama yang mengikat secara permanen. Dia bukan developer first party Sony seperti Naughty Dog atau Sony Santa Monica.
“Terus, kok sama Sony?”. Kayaknya mesti mulai ingat lagi deh visi dan misi Sony yang beberapa tahun terakhir ini memang galak banget buat ngedorong dan ngebiayaiin game-game indie keren untuk keluar ke pasaran. Apa yang lagi dilakukan oleh Kojima Productions dengan proyek baru untuk Playstation 4 ini bisa lu samaiin dengan proyek yang dilakuin Hello Games dengan No Man’s Sky. Kalau mereka bukan developer first party, tetap indie, namun dapat sokongan resource dan dana yang kuat dari Sony. Takut jadi eksklusif? Tunggu dulu.
PC itu Musuh Sony?
Kalau udah ngomongin soal developer first party macam Sony Santa Monica atau Naughty Dog yang kegiatan operasionalnya memang didukung dan dibiayai Sony secara penuh, kita udah gak mungkin ngarepin game-game mereka bakalan masuk ke PC sampai Sony sendiri yang memutuskan untuk ngelakuin hal itu. Enggak akan ada Uncharted untuk PC, The Last of Us untuk PC, atau God of War untuk PC, sampai Sony pengen ngelakuin itu. Sesuatu yang bisa dimengerti karena status developer ini memang first party. Namun untuk masalah Kojima Productions? Tenang, lu lagi paranoid sekarang. Sony dan Playstation 4 itu enggak pernah jadi musuh untuk PC kok
Why? Karena dari semua kebijakan yang mereka tempuh selama beberapa bulan terakhir ini, kayaknya jelas banget kalau Sony ngerti bahwa PC itu enggak pernah jadi “ancaman” langsung untuk eksistensi Playstation 4 itu sendiri. Hampir semua game yang mereka biayai, terutama dari scene indie, berakhir dirilis juga di PC. Kita lagi ngomongin Helldivers, kita lagi ngomongin Planetside 2, kita lagi ngomongin No Man’s Sky yang bakalan dirilis tahun depan, dan kita lagi ngomongin Street Fighter V yang sejak awal eksistensinya – memang udah disebut-sebut dapat sokongan dana besar dari Sony buat “ngelawan” Killer Instinct milik Xbox One. PC itu musuh dari Sony? Coba deh dipikirin. Untuk apa mereka mati-matian mastiin sebuah game kayak Rocket League, misalnya, bisa support Cross Play dengan PC kalau mereka takut bakal dibunuh sama PC.
Kalau dari gua pribadi, yang gua lihat selama ini, Sony kayaknya udah ngerti potensi pasar PC itu sendiri, bahkan untuk game-game yang mereka bantu biayai, apalagi yang masuk dari jalur indie. PC enggak dilihat sebagai ancaman, tapi jadi sumber uang alternatif yang sebenarnya cukup potensial tanpa mengganggu pasar mereka sendiri di ranah konsol. Rasional? Rasional banget.
Console Exclusive
Kalau ada satu hal yang mesti lu pelajarin sebagai gamer saat ini, adalah mulai mahamin semua kata-kata omong kosong nan indah yang biasanya dilempar sama PR developer / publisher game raksasa tertentu buat ngejual game mereka. Dengan kata-kata yang ambigu, gua pribadi sih enggak heran kalau banyak gamer yang bingung. Ada beberapa omong kosong yang harus lu ngerti bedanya satu sama lain:
“Final Fantasy VII Remake is available first on Playstation 4” = ini berarti FF VII Remake akan TERSEDIA PERTAMA KALI untuk Playstation 4 aka eksklusif sementara. Ini game bakalan keluar untuk konsol kompetitor lain, tapi akan lebih lambat rilisnya. Sementara untuk versi PC eksis / tidak akan ditentukan sampai ada konfirmasi langsung dari mulut si publisher. Contoh lain dari kasus ini adalah Rise of the Tomb Raider.
“Exclusive on Playstation 4” = kalau ini beneran eksklusif. Ini berarti game yang disebut “eksklusif” ini hampir enggak mungkin dirilis di konsol yang lain atau PC, atau perangkat mobile, atau perangkat gaming apapun yang bukan Playstation 4. Exclusive.
“Playstation 4’s Console Exclusive” = oke, ini yang cukup ngebingungin dan jadi sumber kepanikan tersendiri waktu meluncur dari mulut Sony dan Hideo Kojima ketika ngobrolin proyek terbarunya yang misterius. Menelaah kata yang ada, Console Exclusive = berarti satu hal, bahwa game ini akan dirilis secara eksklusif untuk pasar konsol, hanya di Playstation 4. Oleh karena itu mereka nyebut ini game “CONSOLE Exclusive” dan bukan “Exclusive” tok. Jadi artinya? Kalau untuk urusan pasar konsol, game Kojima bakalan dirilis hanya buat Playstation 4, dan enggak buat Xbox One atau Nintendo Wii U atau Nintendo NX di masa depan. Kalau ini game, untuk ranah konsol, cuman buat PS4. Tapi….. bukan exclusive tok, yang berarti masih terbuka kemungkinan ini game bakalan dirilis untuk platform lain selain konsol, dalam hal ini – PC dan mungkin, perangkat mobile.
Ngartos? Gini aja deh, pakai contoh aja lebih gampang. Street Fighter V yang dirilis untuk Playstation 4 dan PC itu disebut sebagai “Console Exclusive” untuk PS4. Pertama, karena untuk urusan konsol, dia cuman ada di PS4. Kedua, PC itu bukan konsol, jadi tak termasuk bagian yang “eksklusif”. Masih belum ngerti juga? Gua nyerah. Intinya, apapun yang lagi dikerjakan Kojima sekarang, masih ada kesempatan besar buat tiba di PC juga.