PlayTest: Gaming Dengan Xenom Hercules HC17S!
Assassin’s Creed Syndicate
Meskipun Assassin’s Creed Syndicate tidak semewah Rise of The Tomb Raider, tetapi game ini mampu mengejutkan pemainnya dengan penurunan kinerja yang cukup besar di beberapa daerah permainan. Namun, notebook ini berhasil memainkannya dengan setting tinggi dan kinerja yang baik pula. Berikut spesifikasi hardware minimum yang dibutuhkan untuk dapat memainkan game ini:
- Prosesor: Intel Core i5 2400s @ 2.5 GHz / AMD FX 6350 @ 3.9 GHz
- Memory: 6 GB RAM
- Graphics Card: NVIDIA GeForce GTX 660 / AMD Radeon R9 270
Melihat kinerja positif yang diperlihatkan notebook ini ketika memainkan Rise of The Tomb Raider, kami memutuskan untuk langsung menggunakan setting tertinggi. Semua preset kami pasang pada Very High dan Ambient Occlusion bahkan ada di posisi HBAO+, setting tertingginya. Sedangkan untuk Antialiasing, kami menggunakan MSAA2x dan FXAA. Tampaknya setting AA masih dapat ditingkatkan supaya gambarnya menjadi lebih halus. Berikut setting yang kami gunakan untuk memainkan game ini:


Ketika kami bermain, angka frame rate dapat mencapai 70 fps di beberapa lokasi dalam permainan. Sedangkan pada banyak kesempatan, nilainya berkisar di angka 60 fps. Pada daerah yang sempit, seperti di dalam gang antara perumahan, nilainya dapat menurun ke kisaran 55 fps. Kondisi ini sering terjadi ketika kami menemui NPC atau musuh di daerah tersebut.


Pada daerah yang lebih tinggi, misalnya di atas atap, nilainya berada pada 60 fps. Ketika menengok ke jalanan di bawah, nilai tersebut masih tidak terlalu berubah jauh. Lain lagi ketika kami berada di pinggir jalan; nilainya berfluktuasi dengan lebar, antara 50 hingga 60 fps. Nilai tersebut menurun lebih rendah ketika kami menggunakan kereta kuda, yaitu mencapai sekitar 45 fps. Angka tersebut kami rasa tidak banyak memengaruhi pengalaman bermain. Sama sekali tidak ada penurunan kinerja yang anjlok atau sampai membuat kami tidak nyaman memainkannya.


Call of Duty: Black Ops 3
Pada game shooter, apalagi yang menggunakan kamera orang pertama, rasanya tidak ada yang lebih penting daripada nilai fps tinggi. Itu sebabnya menjadi sangat penting untuk menyesuaikan setting supaya memprioritaskan nilai frame rate dibandingkan kualitas grafisnya. Namun untuk notebook ini rasanya masalah itu tidak akan berpengaruh. Berikut spesifikasi yang perlu Anda penuhi untuk dapat memainkan game ini:
- Prosesor: Intel Core i3-530 @ 2.93 GHz / AMD Phenom II X4 810 @ 2.60 GHz
- Memory: 6 GB RAM
- Graphics Card: NVIDIA GeForce GTX 470 @ 1GB / ATI Radeon HD 6970 @ 1GB
- Storage: 60 GB
Meskipun biasanya kami bereksperimen terlebih dahulu untuk dapat menemukan setting dengan nilai fps tinggi, untuk notebook ini kami bisa bernafas lega. Sebab, setting yang digunakan untuk game ini pastinya dapat dipatok di posisi tinggi. Untuk itu, kami menggunakan resolusi 1920×1080 dengan setting grafis di Extra High. Opsi tersebut merupakan yang tertinggi, dengan semua pilihan efek grafis dinyalakan. Seperti yang lain, kami juga menggunakan Antialiasing FXAA untuk menambah daya. Berikut detail dari beragam pilihan setting yang kami gunakan:


Melalui setting tersebut, permainan menjadi begitu maksimum karena semuanya berjalan seperti seharusnya. Lalu, bagaimana dengan kinerjanya sendiri? Ternyata, setting yang begitu tinggi tersebut tidak begitu memengaruhi kinerjanya. Setidaknya kami menemukan game dapat berjalan di kisaran 60 hingga 90 fps. Angka ini begitu ideal untuk bermain game FPS karena gerakan ketika membidik menjadi lebih luwes dan tidak patah-patah.


Kinerjanya dapat menurun ke angka terendah, yaitu 60 fps pada beberapa kondisi. Ketika kami bermain di daerah dengan banyak efek dan obyek, seperti di daerah Singapore, frame rate dapat menurun ketika kami menggunakan scope untuk membidik musuh. Biasanya nilainya menjadi 65 fps, terutama bila banyak musuh yang terlihat di dalam scope. Namun, semua itu sama sekali tidak memengaruhi kenyamanan bermain yang kami temui.

