15 Dunia Video Game yang Paling Tak Ingin Anda Tinggali!
Continent [The Witcher 3: Wild Hunt]
Pernahkah Anda membayangkan apa yang terjadi jika Anda hidup di sebuah dunia yang “berhasil” membuat semua hal yang selama ini Anda dengar dari cerita-cerita horor fiksi berakhir benar? Bahwa keinginan Anda untuk hidup damai bisa berakhir di saat itu juga dengan ragam monster raksasa yang siap menerkam dari angkasa, beragam makhluk supranatural yang bisa meneror Anda setiap saat, hingga kondisi perang antar negara yang tak terelakkan. Berita buruknya? Di tengah sulitnya mencari uang dengan setiap sudut mata pencaharian yang bisa berakhir jadi kematian, Anda tetap harus membayar orang untuk menyelesaikannya. Satu-satunya orang yang punya kemampuan untuk mengatasi masalah-masalah seperti ini – The Witcher – bukanlah golongan pekerjaan yang melakukannya atas niat baik, tetapi karena keuntungan. Susah cari uang, harus bertahan hidup, dan membayar tenaga ahli dengan biaya cukup tinggi untuk masalah yang berada di luar kendali Anda. It sucks..
Russia [Metro 2033]
Ada banyak game di luar sana yang mengeksplorasi tema yang sama – apa yang akan terjadi dengan dunai jika perang nuklir pecah dan berkecamuk? Dengan level kehancuran dan sisa bahan kimia yang tertinggal, dunia berakhir tak bisa lagi ditinggali di level permukaan. Jadi apa yang bisa Anda lakukan? Berusaha bertahan hidup di bawah tanah tanpa ada kesempatan untuk melihat matahari sama sekali, kecuali jika Anda berperan dan diminta oleh otoritas untuk menyelidiki sesuatu di luar. Pernahkah Anda membayangkan seperti apa hidup Anda jika sebagian besar masa kecil Anda dihabiskan di stasiun kereta bawah tanah dengan bau lembap dan bau besi yang mulai berkarat. Hidup Anda akan dihabiskan di sudut-sudut kota dengan api unggun dari drum bekas dimana-mana. Apakah kami sudah menyebutkan soal monster hitam dan beragam mahkluk mutasi lain yang siap untuk membunuh Anda jika Anda tersesat atau sekedar iseng berjalan-jalan? Itu juga.
Semesta [Katamari Damacy]
Bayangkan sebuah hari yang indah. Minggu berjalan baik, kerjaan Anda beres, dan Anda memutuskan untuk memanfaatkan hari libur ini untuk keluar kota. Dengan kopi panas di meja depan dan pemandangan alam di depan, lengkap dengan binatang-binatang liar yang berusaha menjalani peran mereka masing-masing di ekosistem, Anda sangat berharap bahwa setiap hari bisa sesempurna ini. Namun apa yang Anda temukan? Sebuah kegaduhan dengan suara yang begitu kencang di sudut mata. Kecil, tapi bergerak cepat. Anda masih berpikir keras hendak lari atau tidak, namun ia tak terlihat seperti sebuah ancaman atau serangan. Semuanya tiba-tiba menggelap dan tanpa Anda sadari, Anda kini berakhir jadi bagian dari sebuah bola raksasa yang menolak untuk berhenti berguling, menelan dan menggabungkan apa saja yang ia temui. Anda bahkan tak punya waktu untuk menyadari apa yang sedang terjadi.
Wasteland [Fallout 4]
Hidup di sebuah skenario dunia post-apocalyptic pasca perang nuklir memang menjadi horror tersendiri. Mengapa? Karena kita tahu jelas bahwa terlepas dari konten fiksi yang ditawarkan, ia tetaplah sebuah skenario akhir dunia yang bisa saja terjadi di dunia yang kita tinggali saat ini. Namun apa yang dilakukan Fallout 4 adalah dengan membawanya ke sebuah tingkat yang baru. Anda bukan hanya harus berhadapan dengan monster-monster mutasi yang tak sulit mencabik tubuh Anda secara instan, tetapi juga faksi-faksi yang tumbuh dari absennya otoritas dengan kepentingan mereka masing-masing. Masih belum menyeramkan? Bagaimana dengan sebuah ras robot yang kini mulai bisa berfungsi layaknya manusia dengan motivasi yang juga tak jelas? Atau sebuah sekte keagamaan yang memuja Atom sebagai Tuhan mereka? Ini adalah sebuah dunia dimana Anda akan berharap untuk mati secepat mungkin.