Review ASUS ROG Spatha: Mouse Gaming Wireless Untuk MMO!

Author
David Novan
Reading time:
June 22, 2016

Bermain Dengan Spatha

Ketika kami mencoba bermain dengan Spatha, kami menemukan mouse ini memiliki akurasi yang cukup tinggi, bahkan dalam mode nirkabel sekalipun. Hanya saja beberapa kali kami menemukan pointernya sempat “tersedak” sedikit dan berhenti sekejap ketika digunakan. Bagi gamer yang ingin mendapatkan kinerja tanpa lagging, kami menyarankan untuk menggunakan mode kabel saja, yang bisa ditemui dengan memindahkan kabel dari charger, yang juga merangkap receiver sinyal dari mouse, ke mousenya.

Docking bisa ditidurkan dengan cara mencabut penyangganya
Docking bisa ditidurkan dengan cara mencabut penyangganya
Dari Wireless, mouse ini dapat dengan mudah menjadi mouse kabel
Dari Wireless, mouse ini dapat dengan mudah menjadi mouse kabel

Kinerja Spatha ketika kami menggunakan mode kabel jelas jauh lebih baik. Tidak ada lagi masalah dengan berhenti sejenak karena sinyal dan baterainya. Dilihat dari sisi kinerja mousenya, Spatha mampu memuaskan keinginan kami. Masalahnya adalah kenyamanan ketika menggunakannya. Ketika kami memainkan game dengan kecepatan rendah, misalnya game strategi turn based atau simulasi membangun, kami dapat nyaman menggunakannya. Namun, tidak demikian dengan game berkecepatan tinggi.

Kabel yang kuat mendukung Spatha
Kabel yang kuat mendukung Spatha
Tombol power untuk mouse ada di bawahnya, dan ia dapat otomatis mati bila lama tidak digunakan
Tombol power untuk mouse ada di bawahnya, dan ia dapat otomatis mati bila lama tidak digunakan

Sering sekali kami menjatuhkan mouse ke mousepad ketika mengangkatnya. Hal ini semakin kentara ketika telapak tangan kami berkeringat. Ternyata permukaan kasar yang digunakan oleh Spatha masih tidak dapat membantu. Ditambah lagi karet yang ada di sisi kanan dan kiri mouse tidak begitu membantu, karena posisinya tidak tepat dan kurang besar. Seandainya beratnya sedikit lebih ringan, mungkin hal ini tidak akan menjadi masalah.

Spatha menyertakan obeng khusus untuk membuka mousenya
Spatha menyertakan obeng khusus untuk membuka mousenya
Anda dapat memasang dan mengganti switch Omron yang ada di dalam mouse
Anda dapat memasang dan mengganti switch Omron yang ada di dalam mouse

Fitur Kustom

Satu kelebihan Spatha yang menurut kami membedakannya dengan mouse gaming lain adalah adanya dukungan penuh untuk mengubah Omron Switch yang digunakan di dalam mouse. Bahkan untuk itu Spatha memberikan obeng khusus untuk membuka mousenya, semua dikemas dalam pouch besar dengan cover keras untuk memudahkan membawa mouse ke luar rumah. Tidak berhenti sampai di sana, Spatha bahkan memberikan cadangan dua switch Omron buatan Jepang yang bisa Anda pasang sendiri dan gunakan. Atau mungkin bila Anda ingin menggunakan switch yang lebih lembut dari yang disediakan, Spatha mendukung Anda untuk memasangnya.

Spatha ditemani oleh pouch dengan cover keras untuk memudahkan membawa mouse
Spatha ditemani oleh pouch dengan cover keras untuk memudahkan membawa mouse
Bagian dalam pouch dilengkapi dengan busa untuk menahan posisi mouse
Bagian dalam pouch dilengkapi dengan busa untuk menahan posisi mouse

Kesimpulan

ASUS ROG Spatha merupakan mouse gaming yang sebenarnya dirancang untuk gamer MMO. Itu sebabnya ada cukup banyak tombol yang bisa diatur fungsinya, serta adanya fitur macro recording di drivernya. Bila Anda ingin menggunakan mouse ini untuk game dengan banyak kegiatan mengangkat badan mouse, maka Anda akan mengalami kesulitan. Bukan hanya ukuran badannya yang besar, beratnya serta posisi lekukannya tidak mendukung untuk itu. Namun demikian, kinerja sensor serta tombolnya sendiri berada pada kaliber kelas atas. Mouse ini mampu memberikan kendali yang tinggi ketika bermain, selama Anda menggunakan mode kabelnya.

Spesifikasi:

  • Wired/Wireless connectivity.
  • Optical sensor.
  • Tracking Resolution: 8200 DPI.
  • Tracking Speed: 150 IPS.
  • Tracking Acceleration: 30g.
  • Polling rate: 2000 Hz (wireless), 1000Hz (wired).
  • Weight: 175g.
  • Omron switches.
  • 2-meter braided cable.
  • 1-meter rubber cable.
  • Wireless dock.
  • Harga: 2,2 Juta Rupiah
Pages: 1 2
Load Comments

PC Games

September 8, 2023 - 0

Review HoneyCome: Kelewat Nakal, Kelewat Mahal!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh HoneyCome? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
July 12, 2023 - 0

Review DOTA 2 (Edisi 10 Tahun): Masih Ketagihan!

Bagaimana sensasi memainkan DOTA 2 di usianya yang kini menginjak…
April 6, 2023 - 0

Review Troublemaker: Hasrat Tinggi tapi Impotensi!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Troublemaker di versi akhir? Apa…
January 20, 2023 - 0

Review A Space for the Unbound: Standar Tertinggi Game Indonesia Saat Ini!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh A Space for the Unbound?…

PlayStation

September 20, 2023 - 0

Review The Crew Motorfest: Aloha, Mari Balap Bahagia!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh The Crew Motorfest? Mengapa kami…
September 13, 2023 - 0

Review Baldur’s Gate 3: Emang Boleh RPG Sekeren dan Seadiktif Ini?

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Baldur’s Gate 3? Mengapa kami…
September 8, 2023 - 0

Review Sea of Stars: Paket Lengkap Rasa Klasik!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Sea of Stars? Mengapa kami…
August 30, 2023 - 0

Review Armored Core VI – Fires of Rubicon: Api itu Membara Terang Kembali!

Apa yang sebenarnya ditawar kan oleh Armored Core VI: Fires…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…