2. Boss Tak Adil

Boss seharusnya didesain oleh developer untuk membawa tantangan ke tingkat selanjutnya. Bahwa tak seperti musuh biasa yang sekedar butuh serangan dengan timing tepat atau dengan eksploitasi kelemahan tertentu, boss menuntut strategi yang lebih dalam kompleks. Bahwa Anda butuh belajar soal pola serangan, celah untuk menyerang balik, strategi pertahanan seperti apa  yang perlu Anda siapkan, hingga sekedar mempersiapkan karakter Anda. Tetapi bukan berarti, pertarungan akan berakhir adil begitu Anda sudah memenuhi semua hal ini. Karena tak jarang, cacatnya pertarungan boss muncul dari desain developer yang membuatnya berakhir tak adil. Oh, Anda sudah menyerangnya selama ratusan kali dan berhasil menurunkan HP-nya lebih dari setengah? Berita buruk untuk Anda, ini saatnya Boss melemparkan dua serangan berturut-turut berbasis area yang siap untuk membunuh Anda dan party Anda secara instan. Oh, Anda berhasil selamat? Kini Boss dipenuhi dengan buff sana-sini yang membuatnya bisa mengeluarkan serangan yang sama kembali dalam waktu sepersekian detik. Oh, Anda belum mati? Terimalah serangan tak bisa dihindari yang membuat HP semua Party Anda kini hanya ada di angka “1”. Bullshit!

1. Save Data Corrupted

Dari semua sumber rasa marah yang bisa membuat seorang gamer naik pitam dan berteriak kencang dramatis ala film-film action, maka kalimat pendek yang satu ini memang harus dibilang sebagai yang paling efektif untuk membuat meter emosi tersebut  melambung tanpa bisa terkendali. Satu kalimat yang membuat kerja keras Anda selama puluhan hingga ratusan jam permainan, apalagi jika Anda sudah melakukan proses grinding dan melewati semua tantangan untuk mendapatkan item atau senjata rahasia, lenyap tanpa bekas begitu saja. “Save Data Corrupted” dan hilang semua mimpi dan harapan Anda, yang cukup untuk tak hanya membuat hari Anda saja yang buruk, tetapi juga minggu dan bulan Anda berantakan. Terkadang bahkan tak ada lagi energi untuk melakukan segala sesuatnya dari awal, dan yang tersisa hanyalah ekspresi umpatan yang melayang kemana-mana. Aksi ini bisa dipermanis dengan pertanyaan dari teman / pacar / orang tua Anda yang awam dengan kalimat seperti ini, “Kamu masak gara-gara begituan aja marah?”. ARGGGGGGHHHHHHHHH….!!

Di atas, adalah 10 sumber kemarahan yang menurut kami, hanya akan bisa dirasakan dan dimengerti oleh gamer. Ada banyak masalah lain memang seperti padam listrik yang masih jadi pemandangan umum di Indonesia, namun untuk hal seperti ini, sepertinya tak hanya gamer saja yang akan mengumpat. Secara psikologis, mengekspresikan kemarahan adalah sesuatu yang sehat secara psikologis, selama tidak diikuti dengan ragam tindakan kekerasan secara fisik atau berlarut-larut. Tak harus menikmatinya secara langsung, Anda yang gamer pasti sudah mengembangkan sedikit rasa empati bahwa Anda mungkin akan bereaksi yang sama jika berhadapan dengan kondisi yang serupa.

Bagaimana dengan Anda sendiri? Dari semua hal yang bisa terjadi dengan status Anda sebagai gamer, manakah yang menurut Anda akan berakhir paling membuat Anda marah dan super kesal? Feel free to comment and expand the list!