11. Vamo Alla Flamenco (Final Fantasy IX)

Vamo Alla Flamenco adalah bukti kejeniusan lain Nobuo Uematsu sebagai seorang komposer. Final Fantasy selama ini memang mengusung banyak genre lagu di dalamnya, namun tak ada yang menyangka bahwa musik khas Spanyol seperti ini akan bisa masuk dan terasa begitu cocok dengan dunia fantasi yang dipenuhi dengan ambisi untuk menguasai dunia dan pertarungan naga dengan bangunan raksasa yang hidup begitu saja.

10. Battle with Gilgamesh (Final Fantasy V)

Anda mengira bahwa musik Final Fantasy akan “sampah” karena keterbatasan teknologi? Bahwa teknologi MIDI yang terbatas akan menghambat kreativitas untuk menciptakan sebuah musik yang siap untuk membuat emosi dan adrenalin membara? Tunggu dulu. Battle of Gilgamesh dari Final Fantasy V di kala itu membuktikan bagaimana keterbatasan tersebut tak menghalangi sebuah alinan musik intens yang akan membuat nafas Anda berpacu kencang ketika bertarung melawan sang raja pedang – Gilgamesh yang sudah berusaha  Anda tundukkan berkali-kali.

9. Aria di Mezzo Carattere (Final Fantasy VI)

Bagi gamer modern, memang sedikit sulit untuk membayangkan bagaimana seorang komposer musik game di masa lalu bisa meproyeksikan emosi sebuah scene dengan optimal, tanpa menggunakan voice acting ataupun vokal di musik yang ia racik. Dan ketika Anda pertama kali bertemu dengan scene opera yang “dinyanyikan” oleh Celes di atas panggung di Final Fantasy VI? Semua keraguan tersebut langsung sirna begitu saja. Ia bahkan lahir sebagai sebuah seri klasik yang terus digubah dan dinyanyikan saat ini, dari sekedar cover modern hingga opera dalam orkestra yang penuh. Mengagumkan!

8. Hymn of the Fayth (Final Fantasy X)

Pada akhirnya, sebuah musik di dalam sebuah game tak selalu berakhir sekedar sebagai pengiring untuk memastikan Anda  menikmati pengalaman yang ada. Di tangan yang tepat, ia bisa jadi perpanjangan tangan untuk membantu Anda memahami lebih dalam soal dunia yang tengah Anda hadapi saat ini dan budaya yang berdiri di belakangnya.Ketika Hymn of the Fayth mengalun dengan Yuna yang terus menari untuk mengirim para arwah di Spira untuk tenang di alam baka, musik ini lebih dari sekedar gumaman tanpa makna. Anda bisa merasakan keagungan, kesedihan, tetapi juga keinginan untuk mencari ketenangan dari musik yang hanya berdurasi tak lebih dari 2 menit ini.