15 Momen Final Fantasy Paling Mengejutkan!

Reading time:
October 17, 2016
  1. Goodbye Vanille and Fang (Final Fantasy XIII)

ff-xiii-crystal

Untuk sebuah petualangan yang dihadapi dengan begitu banyak keringat dan darah, kita tentu sangat berharap bahwa setiap game RPG yang kita cicipi akan berakhir dengan akhir cerita yang indah dan memuaskan. Hal yang sama tentu juga terjadi untuk Anda yang sempat mencicipi Final Fantasy XIII, terlepas dari semua kritik soal gameplay linear dan konten cerita yang kuat. Namun apalah arti sebuah cerita fantasi, tanpa konsep pengorbanan yang sesungguhnya. Bahwa terkadang, untuk mencapai sebuah tujuan mulia demi keberlangsungan hidup bersama atau bahkan kebahagiaan orang lain, pengorbanan nyawa jadi kebutuhan yang tak bisa lagi diganggu gugat. Banyak yang mungkin berpikir bahwa dengan fokus sang adik yang jadi motor penggerak cerita, Lightning lah yang akan berakhir jadi “tumbal” di akhir XIII. Namun siapa yang menyangka bahwa Fang dan Vanille yang harus merasakan penderitaan tersebut.

  1. Castle Alexandria (Final Fantasy IX)

bahamut-vs-alexander

Jika Anda dan saya bertanya apa yang istimewa dari Final Fantasy IX ketika ia baru dirilis sekitar 16 tahun yang lalu, yang tak ditawarkan Final Fantasy VI, VII, ataupun VIII, maka visualisasi Summon yang epik akan jadi jawaban yang keluar dari sana. Berbeda dengan seri-seri sebelumnya yang terlihat menahan diri, status Summon aka Eidolon yang menjadi bagian penting cerita membuat monster-monster epik ini mendapatkan porsi FMV mereka sendiri dengan efek yang luar biasa keren. Dari Odin yang datang dari angkasa hingga Atomos yang tak segan menelan apa saja yang berada di dalam radius mulutnya. Namun tak ada yang menyangka bahwa mereka akan mampu menyulap sebuah Eidolon super keren di seri sebelumnya menjadi sebuah kastil hidup di seri kesembilan ini. Agung, elegan, keren, dan terlihat super keren, Alexander muncul dari kastil Alexandria yang hidup dan langsung berhadapan dengan Bahamut yang terlihat begitu menyeramkan. Melihat transformasi sebuah benda mati menjadi Summon populer begitu saja adalah sesuatu yang tak akan pernah Anda prediksi untuk seri FF di kala itu.

  1. The Origin of Sin (Final Fantasy X)

sin

Pernahkah Anda membayangkan apa rasanya hidup di sebuah dunia yang secara konstan diserang oleh sebuah monster raksasa yang sepertinya tak punya tujuan hidup lain selain berakhir sekedar, menjadi cobaan bagi penduduk Spira. Datang, menghancurkan, dan kemudian pergi begitu saja. Namun seiring dengan perjalanan Anda menemani Yuna untuk membinasakan Sin dan memberikan waktu damai bagi penduduk Spira setidaknya 10 tahun sebelum siklus Sin kembali muncul, Anda akan menemukan bahwa monster raksasa ini ternyata lebih dari yang Anda pikirkan. Bahwa tak sekedar fakta bahwa di dalam tubuhnya merupakan Jecht – sang ayah Tidus, tetapi juga fakta bahwa ia justru diciptakan oleh entitas yang selama ini dipuja-puji oleh penduduk Spira sebagai “penyelamat” untuk membinasakan Sin. Final Fantasy X adalah salah satu seri yang punya konten kritik yang pedas pada konstruk dan sistem keagamaan itu sendiri.

  1. Train Suplex (Final Fantasy VI)

[gfycat data_id=”DistantHarmoniousEgret”]

Apa yang Anda lakukan jika sebuah kereta raksasa dengan ragam senjata mengejar Anda dari belakang? Secara rasional, apalagi dengan dengan tubuh seperti ini, sebagian besar dari kita akan mati dalam waktu instan. Atau mungkin Anda akan berusaha untuk bersembunyi hingga kereta yang satu ini menyerah atau meninggalkan Anda begitu saja. Namun tidak dengan Sabin, salah satu karakter melee terkuat di semesta Final Fantasy. Alih-alih menyerah dan mati, Sabin memutuskan untuk melakukan satu gerakan pemungkas super absurd yang juga berhasil membuatnya tampil sebagai salah satu scene yang tak pernah Anda prediksi sebelumnya. Benar sekali, ia mengangkat kereta tersebut ke angkasa dan membantingnya dengan gerakan Suplex. Bayangkan dalam-dalam dan camkan dalam hati Anda, seorang pria, membanting kereta api.

Pages: 1 2 3 4
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…