Review NIOH: Lahir dengan Identitas Kuat!
“Onimusha”

Teringat dengan game action legendaris Capcom – Onimusha ketika mencicipi Nioh adalah sebuah reaksi yang sangat normal dan sangat bisa kami mengerti. Bagi gamer yang sempat mencicipi pengalaman Onimusha di masa lalu, tema Jepang klasik dan eksistensi ragam monster yang menghiasinya dan “merindukan” sabetan pedang Anda adalah sesuatu yang melekat pada franchise tersebut. Dan beberapa bulan yang lalu, sang producer dari NIOH sendiri juga secara terbuka menyebut Onimusha sebagai salah satu sumber inspirasi.
Maka yang Anda temukan, memang sebuah dunia yang fantastis. Memang tak seperti seri Souls atau Bloodborne yang membangun dunia sebagai “taman bermain” luas yang berkesinambungan satu sama lain, NIOH memutuskan untuk memotongnya per bagian untuk setiap misi yang ada. Maka yang Anda temukan adalah sebuah lokasi dengan luas yang terbatas, namun tetap mampu menawarkan ekstra jalur alternatif untuk dieksplorasi atas nama reward yang sepadan. Dengan sistem seperti ini pula, NIOH memungkinkan untuk meracik konsep side-quest layaknya game-game JRPG mainstream. Mereka bisa secara bebas menggunakan tempat yang sudah Anda selesaikan sebelumnya untuk satu misi berbeda, yang terkadang mengharuskan Anda untuk membersihkan area tersebut atau membunuh boss alternatif.


Satu yang pasti? Desain untuk dunianya sendiri terhitung fantastis dan tak monoton. Anda akan berhadapan dengan ragam setting yang tak hanya didesain dengan cerdas untuk ekstra tantangan saja, tetapi juga memukau di saat yang sama. Ada pertempuran di tengah sungai dangkal yang membelah dua lembah, ada pertarungan 1 vs 1 di tengah rerumputan tinggi yang dramatis, ada kuil menyeramkan dengan segudang Yokai di dalamnya, hingga sebuah markas ninja yang siap untuk membunuh Anda dengan ragam jebakan yang ada. Detail yang ditawarkan oleh NIOH dari sisi visual memang bukan sesuatu yang bisa dikatakan istimewa. Namun dari sisi desain untuk dunianya hingga hal lebih kecil, seperti pakaian, senjata, para Yokai, hingga Guardian Spirits yang ada, memang pantas diacungi jempol.


Dan untuk urusan yang sepertinya tak perlu diragukan dari Team Ninja, desain karakter wanita mereka, bahkan yang non-manusia sekalipun, berakhir fantastis. Anda akan bertemu dengan wajah yang akan familiar jika Anda termasuk penikmat film Jepang, Emi Takei, yang kemiripan dan suaranya menjadi pondasi untuk karakter ninja wanita bernama Okatsu. Teknologi yang diimplementasikan Team Ninja untuk membuat karakter ini “ hidup” memang pantas untuk diacungi jempol. Karakter-karakter wanita lain yang dijadikan sebagai boss untuk NIOH atau sekedar karakter pendukung juga sepertinya dengan jelas kian mengukuhkan status Team Ninja sebagai salah satu desainer karakter wanita terbaik yang pernah ada.

Dari sisi presentasi, terutama dari tekstur atau detail dunia, NIOH memang tak bisa dibilang fenomenal. Namun apa yang ia tawarkan dari sana sepertinya sudah cukup untuk memastikan perjalanan panjang Anda untuk menundukkan ragam tantangan ini, juga akan didukung dengan konten yang siap untuk membuat mata Anda termanjakan. Itupun jika Anda punya jeda waktu untuk menikmatinya di tengah sensasi permainan yang selalu intens.
Membaca Ki

Anda yang sudah familiar dengan seri Souls atau Bloodborne, sepertinya sudah mengerti pengalaman seperti apa yang akan ditawarkan oleh NIOH. Ini adalah sebuah game action RPG yang tidak didesain untuk membiarkan Anda maju dan menyerang setiap musuh dengan membabi-buta. Ini adalah game yang akan senantiasa meminta Anda untuk bermain dan berpikir secara taktis, menentukan timing yang tepat untuk “mencuri” sedikit HP dari musuh yang berada di hadapan Anda. Karena pada akhirnya, seperti halnya seri Souls, bahkan musuh-musuh level rendah dan terlihat tak signifikan yang Anda temui pun, bisa membunuh Anda dengan mudah.
Namun seperti yang kami bicarakan sejak mencicipi versi demonya untuk pertama kali, NIOH bukanlah sekedar “klon” atau proyek imitasi untuk seri Souls, terlepas dari inspirasi mekanik gameplay utama yang terlihat jelas di sana. Salah satu yang paling sederhana adalah signifikansi peran senjata range seperti panah, senapan, atau bahkan meriam yang lebih efektif di NIOH untuk satu keuntungan strategis – mengecilkan jumlah lawan Anda dari jarak jauh untuk keuntungan awal. Hadir dengan jumlah peluru yang terbatas, hal ini cukup untuk membuat peran senjata range berakhir lebih esensial, bahkan cukup untuk menentukan apakah Anda akan bisa selamat di satu area atau tidak. Dan itu baru dari senjata range saja.


Walaupun berakhir menjadi sebuah game action RPG berbasis hack and slash dengan ragam senjata melee yang bisa digunakan, NIOH menambahkan satu lapisan strategi lagi di atasnya dengan memperkenalkan sistem Stance aka gaya. Bahwa Anda bisa menggunakan setiap senjata dengan satu dari tiga gaya yang ada – Low, Mid, atau High. Seperti yang bisa diprediksi, Low memungkinkan serangan cepat dengan damage kecil, Mid untuk kecepatan dan damage senjata menengah, serta High yang bertolak belakang dengan Low – menawarkan serangan damage tinggi yang super lambat. Anda selalu punya kesempatan untuk mengadaptasikan Stance untuk tiap senjata ini ke beragam skenario pertarungan yang Anda hadapi.
Yang menarik? Stance bukan hanya masalah kecepatan serangan dan damage saja. Untuk beberapa kasus, Anda juga bisa menggunakannya untuk mencapai efek yang Anda inginkan di luar damage. Misalnya? High Stance untuk menghancurkan block musuh. Dengan stamina (yang disebut Ki di game ini) yang digunakan untuk menahan serangan, Anda bisa menggunakan High Stance ini untuk menghabisi Ki musuh dan kemudian masuk untuk melemparkan serangan critical Anda. Sementara di sis lain, jika Anda menggunakan senjata dengan efek elemen di dalamnya yang biasanya bisa memunculkan efek tertentu jika terakumulasi di tubuh musuh, Anda selalu bisa menggunakan Low Stance yang super cepat untuk mendapatkan serangan yang lebih efektif. Bahwa fokus Anda tidak untuk menghasilkan damage yang memadai di setiap serangan, tetapi memastikan serangan Anda cukup cepat untuk memastikan efek elemen tersebut terpasang di tubuh musuh, yang kemudian di hasil akhir – menguntungkan ada. Tiap elemen seperti Api, Bumi, Angin, Air, atau Petir, akan menghasilkan efek yang berbeda-beda. Baik ke diri Anda atau musuh, efek petir yang terakumulasi misalnya, bisa membuat serangan musuh menjadi super lambat dan hasilnya, membuat mereka lebih mudah dieksploitasi.


Dari semua fitur yang ditawarkan NIOH, Ki adalah elemen yang mendefinisikan keunikannya dari sisi gameplay. Sama efeknya dengan Stamina, Ki akan menentukan berapa banyak serangan yang bisa Anda lemparkan, sekaligus berperan jadi resource yang akan habis ketika Anda berlari, menangkis serangan, atau sekedar melakukan rolling untuk menghindari serangan. Anda yang tahu seri Souls, tahu seberapa esensial status Ki ini. Tetapi NIOH mengubah beberapa hal, seperti contoh, sistem bernama Ki Pulse. Bahwa seperti halnya sebuah sistem reload untuk senjata di game-game shooter, Anda bisa mengembalikan kembali Ki yang sudah Anda pakai ketika beraktivitas dengan menekan tombol tertentu saat bar terisi di timing yang tepat. Ki Pulse juga bisa digunakan untuk “membersihkan” daerah terkutuk yang mampu menghambat regenerasi Ki Anda, yang biasanya dihasilkan para Yokai.
Namun bukan untuk alasan itu mengapa kami menyebut Ki adalah kunci yang membuat NIOH terasa berbeda dengan seri Souls. Karena tak seperti Souls dimana resource ini tersembunyi, Anda bisa melihat bar Ki milih musuh sebagai informasi ekstra. Jadi alih-alih sekedar mengandalkan timing untuk menyerang balik, informasi ini membuka satu ruang baru untuk menikmati NIOH – mengeksploitasi Ki milik musuh. Anda kini bisa menunggu musuh menghabiskan Ki mereka dengan berusaha menyerang Anda, atau menyerang untuk sekedar membuat mereka bertahan dan menghabiskan Ki mereka. Musuh yang Ki-nya habis akan jatuh ke kondisi rentan yang bisa Anda eksploitasi untuk serangan Critical dengan damage masif. Sistem ini menawarkan sebuah strategi yang menarik.,


Seperti yang kami lakukan ketika berhadapan dengan salah satu boss dengan tombak sebagai senjata utama. Dengan serangan super cepat dan range-nya yang mematikan, kami memutuskan untuk lebih mengeksploitasi sisi Ki-nya, daripada menunggu timing serangan yang tepat. Berusaha menghindari serangan sebisa mungkin dan baru melancarkan serangan ketika Ki-nya sudah mulai sekarat untuk membuka celah serangan Critical berujung jauh lebih efektif dari yang dibayangkan. Ini membuka sebuah pendekatan seri Souls yang belum pernah kami lakukan sebelumnya.
Menariknya lagi? NIOH juga terasa lebih kuat di elemen RPG dengan sistem pohon skills yang ada. Bahwa semakin rutin Anda menggunakan senjata tertentu, semakin Anda menguasainya, maka semakin besar pula kesempatan Anda untuk mengaplikasikan lebih banyak serangan khusus dengannya. Bahwa serangan tak sekedar soal menyerang dan menghindar saja, tetapi juga ragam skill lain yang mungkin lebih lambat atau sulit untuk dieksekusi, namun bisa dimanfaatkan optimal untuk kondisi tertentu. Seperti pedang, misalnya. Jika Anda menguasainya cukup jauh, ia akan membuka opsi untuk memanfaakan satu serangan lebih mematikan di akhir combo jika Anda terus menyerang menggunakan Low Stance. Ada keunikan di sana, yang memberikan ruang bagi gamer-gamer hardcore untuk tak sekedar memenangkan pertarungan, tetapi menyempurnakannya dengan teknik-teknik yang tersedia.

Sisanya? Hampir semua hal yang sempat Anda nikmati atau ketahui dari seri Souls, termasuk sistem kenaikan level. Yang berbeda adalah eksistensi Guardian Spirits untuk dipasangkan ke sosok William dengan fungsi yang serupa dengan sebuah serangan spesial. Dengan bar yang harus penuh dengan membunuh musuh demi musuh sebelum bisa digunakan, Guardian Spirits akan membuat William masuk ke dalam kondisi bernama “Living Weapon” yang secara sederhana, meleburnya dengan Guardian Spirits yang ia pilih. Tiap dari mereka akan menawarkan efek dan elemen utama yang berbeda-beda. Beberapa bisa menyembuhkan, yang lain bisa digunakan untuk damage, sementara sisanya juga menawarkan buff yang tak kalah menarik.
Maka dengan semua mekanik yang satu ini, NIOH berakhir bukan sekedar klon untuk seri Souls ataupun Bloodborne. Ia memang terinspirasi dari sana untuk mekanik dasarnya, tetapi menawarkan cukup banyak konten dan fitur yang membuatnya lahir dengan sebuah identitas unik yang kuat.












