Review Assassin’s Creed Odyssey: Epos Heroik Cantik!

Reading time:
October 10, 2018

Berburu dan Diburu

Assassins Creed Odyssey jagatplay PART 1 70 1
Salah satu yang fantastis dari Odyssey adalah sensasi konsisten bahwa Anda tengah diburu dan memburu sesuatu.

Intensitas yang tidak pernah menurun, itu adalah salah satu penyempurnaan yang berhasil dicapai oleh Ubisoft dengan Odyssey dan tidak dengan Origins. Sistem level-scaling yang sempat kita bicarakan sebelumnya adalah salah satu kontribusi penting dari sensasi tersebut, di luar beberapa hal lain yang pantas untuk diacungi jempol. Memainkan peran super penting adalah bagaimana lewat mekanik baru yang ia tawarkan, Anda akan berhadapan dengan sensasi yang terus konsisten bahwa Anda tengah memburu atau diburu sesuatu. Hal tersebut cukup kuat untuk menjadi motivasi yang mendorong Anda untuk terus tenggelam dalam cerita yang ditawarkann oleh Odyssey itu sendiri.

Sensasi diburu lewat implementasi sistem baru yang mereka sebut sebagai “Mercenaries”, yang secara sederhana tampil layaknya sistem ranking ogre di Shadow of War, tanpa Nemesis System di dalamnya. Hadir dalam beberapa tingkat, Mercenaries yang “lahir secara acak”, baik dari nama hingga persenjataan yang mereka usung ini, adalah sebuah variabel konstan yang akan membuat petualangan Anda tetap seru dan menegangkan. Mereka akan muncul memburu Anda sebagai seoarang bounty hunter jika Anda melakukan kejahatan di depan banyak orang, dari membunuh hingga sekedar mencuri. Seperti halnya sistem serupa di GTA, semakin tinggi level bounty Anda (maksimal 5), semakin banyak pula Mercenaries yang memburu Anda sekaligus. Bertarung dengan beberapa dari mereka seperti ini adalah resep mimpi buruk yang ingin Anda hindari.

Assassins Creed Odyssey jagatplay PART 1 174
Mercenaries – pertarungan “mini-boss” yang hadir berkala sesuai dengan level bounty Anda.
Assassins Creed Odyssey jagatplay part 2 136
Mengingat mereka hadir dengan nama, equipment, dan senjata acak, Anda tidak bisa memprediksi tantangan seperti apa yang menanti Anda. Walaupun level ancaman tersebut harus diakui, sedikit menurun ketika Anda sudah mencapai level cukup tinggi.

Yang ditawarkan oleh pertarungan melawan Mercenaries yang tidak berkesudahan juga mengalami proses scaling berdasarkan level Anda ini adalah pertempuran boss yang secara konsisten hadir dan membuat Odyssey jauh lebih menarik dari sisi gameplay. Karena tidak lagi sekedar bertarung dengan kroco-kroco yang bisa Anda bunuh dengan sekali tikam atau panah, Anda kini dihantui dengan sebuah ancaman boss yang tidak pernah Anda prediksi akan datang dengan senjata seperti apa dan kemampuan seperti apa. Walaupun ancaman ini tidak lagi berasa signifikan seiring dengan semakin tingginya level Anda, namun kehadiran Mercenaries seperti ini berkontribusi pada feel gameplay yang lebih berat. Bahwa aksi Anda kini punya konsekuensi yang jelas dan ia hadir dengan ancaman yang memang bisa berakhir membuat Anda terbunuh. Walaupun untungnya, Anda yang “malas” untuk berhadapan dengan invasi dari para Mercenaries bisa mengorbankan uang Anda untuk menurunkan tingkat bounty yang ada.

Selain sensasi diburu, Assassin’s Creed Odyssey juga menyuntikkan mekanik yang membuat Anda secara konsisten punya motivasi untuk bergerak dan mengeksplorasi luasnya Yunani yang mereka tawarkan lewat konsep sebaliknya – memburu. Terhubung dengan cerita utama namun bukan sesuatu yang harus Anda selesaikan untuk mengetahui akhir kisah dari drama keluarga Kassandra dan Alexios. Ada tiga tugas utama memburu yang akan meminta Anda melintasi Yunani dan salah satunya hadir dengan kejutan yang pantas untuk diacungi jempol.

Tugas berburu pertama tentu saja adalah menghabisi Cult of Kosmos – organisasi di balik begitu banyak kekacauan yang menghantui Yunani serta menjadi pemicu perang antara Athenians dan Spartan. Konsepnya sendiri sebenarnya serupa dengan apa yang sempat ditempuh di Origins, dimana selayaknya organisasi, ada begitu banyak target buruan yang harus Anda habisi sebelum Anda bisa membunuh sang pemimpin. Ada misi yang harus Anda selesaikan via misi utama, namun sebagian besar dari target tersebut adalah target terpisah yang bisa Anda kejar. Sistemnya sendiri unik dan bukan sekedar harus membunuh yang satu untuk mengetahui identitas yang lain.

Assassins Creed Odyssey jagatplay PART 1 191 1
“Gurita” Cult of Kosmos yang harus Anda basmi.
Assassins Creed Odyssey jagatplay part 2 108
Ada yang masuk sebagai bagian cerita utama dan ada yang jug harus Anda cari sendiri, setiap anggota Cult biasanya menuntut syarat tertentu agar identitas mereka terbuka dan bisa diburu.

Terselubung dalam topeng dan jubah hitam, Anda harus mengetahui siapa dulu identitas setiap anggota Cult of Kosmos ini sebelum Anda bisa menghabisi dan menghentikan mereka. Untuk membuka identitas ini, alih-alih sekedar membunuh satu anggota yang ada dan membuka identitas yang lain, ada hal spesifik yang kini harus lakukan untuk memicunya. Ada yang meminta Anda menyelesaikan misi sampingan spesifik, ada yang meminta Anda untuk melemahkan daerah spesifik tertentu, ada yang meminta Anda untuk bertarung membela antara Athenians atau Spartans dan sejenisnya. Berita baiknya? Selain membuka organisasi dan identitas rahasia mereka yang diantara mereka juga memuat plot-twist di dalamnya, Anda akan mendapatkan reward yang sepadan dengan ragam senjata dan armor untuk dibagikan, yang biasanya memuat kelangkaan tinggi di dalamnya.

Salah satu misi sampingan juga akan membuat Anda merasa seolah bahwa Anda adalah Hercules yang tengah menyelesaikan 12 misi dari King Eurystheus yang melegenda. Benar sekali, berburu binatang-binatang legendaris yang tersebar di keseluruhan Athena. Bahkan beberapa di antaranya memang binatang yang serupa dengan apa yang ditaklukkan oleh Hercules di masa lampau. Melawan para binatang ini memang cukup merepotkan, terutama lewat fakta bahwa mereka besar, cepat, dan punya insting yang cukup kuat untuk menghindari serangan yang sudah Anda rencanakan. Percaya atau tidak, Erymanthian Boar akan jadi salah satu boss yang akan membuat Anda panas dingin di Odyssey.

Assassins Creed Odyssey jagatplay part 2 8
Pertarungan melawan binatang legendaris yang membuat Anda merasa seperti seorang Hercules.
Assassins Creed Odyssey jagatplay part 2 81
Medusa bukan satu-satunya yang harus Anda khawatirkan.

Dan bukan rahasia lagi, bahwa Assassin’s Creed Odyssey juga memuat konten makhluk mitologi di dalamnya, seperti Medusa yang sempat diumumkan beberapa waktu yang lalu. Terdengar aneh memang, namun caranya menangani cerita membuat eksistensi makhluk-makhluk ini terasa rasional untuk dunia yang dibangun oleh Odyssey. Cerita tentang Zeus atau Hercules adalah cerita-cerita mitologi tanpa bukti bahkan untuk sosok Alexios / Kassandra itu sendiri, namun dipercaya menjadi bagian dari sesuatu yang memang secara faktual terjadi di masa-masa sebelum eksistensi mereka. Di sinilah First Civilization atau ras yang dikenal sebagai Isu, masuk.

Para makhluk-makhluk mitologi ini dijelaskan sebagai bagian dari sistem perlindungan yang diciptakan oleh First Civilization untuk menguasai manusia, dengan efek yang tentu saja kuat. Tidak lagi sekedar bisa menguasai pikiran dan sejenisnya, mereka bahkan menjadi kunci untuk sebuah peradaban yang bahkan lebih mengancam jika berakhir jatuh ke tangan yang salah. Pertarungan melawan monster-monster ini tentu saja lebih sulit dan menantang daripada sekedar melawan musuh manusia ataupun Mercenaries sekalipun. Desain yang mengancam, HP lebih tebal, serangan yang lebih mematikan dan beragam, monster-monster ini butuh strategi dan persiapan untuk ditundukkan. Walaupun salah satu di antara mereka ada yang hadir untuk menguji kemampuan otak Anda juga.

Dengan begitu banyak hal yang secara konsisten terjadi, baik ketika Anda diburu ataupun secara aktif memburu beragam hal ini, Odyssey berhasil mempertahankan level intensitas selama permainan, baik ketika Anda menyelesaikan cerita ataupun sekedar mengeksplorasi dunianya yang terhitung luas.

Kesimpulan

Assassins Creed Odyssey jagatplay part 2 107
Assassin’s Creed Odyssey berakhir menjadi sebuah seri Assassin’s Creed yang fantastis, sebuah versi lebih sempurna dengan sensasi action RPG lebih kental dari pondasi yang sudah dibangun oleh Origins. Menjadikanya sebagai salah satu game yang berakhir melebihi ekspektasi awal kami dan berujung, tidak ragu untuk kami rekomendasikan untuk Anda.

Berinovasi dengan Origins dan menyempurnakannya dengan maksimal lewat Odyssey, acungan dua jempol memang pantas diarahkan pada apa yang berhasil dicapai oleh Ubisoft dengan seri teranyar ini. Tambahan fitur seperti Mercenaries dan sistem opsi-konsekuensi yang menjadi andalan dan terus didengungkan selama bahan promosi berujung bukan sekedar gimmick tidak berguna. Kesempatan untuk meracik petualangan dan perjalanan Anda sendiri lewat opsi yang ada, sekaligus senantiasa berhadapan dengan ancaman yang menantang, membuat pengalaman Odyssey terasa menyegarkan dan menegangkan di saat yang sama. Untuk alasan yang “aneh”, ada kesan yang kuat bahwa Odyssey terasa seperti sebagai sebuah seri yang pantas bersanding dengan game action RPG milik Bioware, minus sensasi perjuangan tim mengingat aksi Anda di Odyssey memang cenderung solo.

Namun sayangnya, ini tidak sempurna. Salah satu masalah terbesar dari Odyssey, bahkan dengan update terakhir yang sudah kami unduh, adalah masalah teknis yang berat. Kita sekedar berbicara soal bug misi sampingan yang sepertinya “rasional” untuk game open world seperti ini saja, tetapi benar-benar masalah teknis yang membuat permainan berhenti, framerate layaknya gambar terputus di setidaknya dua lokasi yang sempat kami jajal, model karakter yang tiba-tiba menghilang tanpa alasan, hingga bertemu sekedar layar hitam saja saat melakukan proses fast travel. Satu hal menjengkelkan lain adalah waktu loading untuk proses fast travel yang benar-benar lama. Sementara dari konten cerita, kami tidak terlalu senang dengan sistem romansa yang hadir tanpa kedalaman. Karakter yang Anda gunakan – Alexios / Kassandra sepertinya tidak berkeberatan untuk tidur dengan siapa saja, tanpa ada kesempatan membangun hubungan eksklusif dengan karakter tertentu.

Di luar masalah teknis ini, Assassin’s Creed Odyssey berakhir menjadi sebuah seri Assassin’s Creed yang fantastis, sebuah versi lebih sempurna dengan sensasi action RPG lebih kental dari pondasi yang sudah dibangun oleh Origins. Menjadikannya sebagai game yang berakhir melebihi ekspektasi awal kami dan tidak ragu untuk kami rekomendasikan untuk Anda.

Kelebihan

Assassins Creed Odyssey jagatplay part 2 106
Sistem aksi dan konsekuensi via sistem opsi yang bukan sekedar gimmick.
  • Cerita yang menarik
  • Voice acting natural
  • Visualisasi, terutama air, yang memanjakan mata
  • Sistem opsi percakapan – konsekuensi yang bukan gimmick
  • Pertarungan melawan makhluk mitologi dan binatang legendaris
  • Misi sampingan kini punya cerita solid
  • Lebih action RPG
  • Sistem build karakter terasa lebih fleksibel
  • Dunia yang imersif dan luas

Kekurangan

Assassins Creed Odyssey jagatplay part 2 87
Banyak opsi romansa dengan latar belakang cerita kuat, namun sayangnya berakhir jadi “teman tidur” belaka.
  • Sistem romansa dangkal
  • Babi hutan
  • Masalah teknis terkadang fatal
  • Terlalu banyak waktu loading

Cocok untuk gamer: pencinta seri Origins, menikmati sisi cerita Assassin’s Creed

Tidak cocok untuk gamer: yang tidak suka dengan implementasi sistem action RPG Origins, tidak punya banyak waktu luang

Pages: 1 2 3 4
Load Comments

PC Games

January 20, 2023 - 0

Review A Space for the Unbound: Standar Tertinggi Game Indonesia Saat Ini!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh A Space for the Unbound?…
October 18, 2022 - 0

Review Uncharted Legacy of Thieves (PC): Drake Pindah Rumah!

Seperti apa performa dan fitur yang ditawarkan oleh Uncharted Legacy…
September 23, 2022 - 0

Review IMMORTALITY: Misteri Dalam Misteri Dalam Misteri!

Apa yang sebenarnya  ditawarkan oleh IMMORTALITY? Mengapa kami menyebutnya game…
August 19, 2022 - 0

Review Cult of the Lamb: Menyembah Setan Sambil Bertani!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Cult of the Lamb ini?…

PlayStation

March 15, 2023 - 0

Review Resident Evil Village (VR): Panik? Panik Lah!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Resident Evil Village dalam mode…
February 28, 2023 - 0

Wawancara dengan Naoki Yoshida (Final Fantasy XVI)!

Kami berkesempatan untuk mewawancarai otak Final Fantasy XVI - Naoki…
February 28, 2023 - 0

Impresi Final Fantasy XVI: Langsung Kandidat Game of the Year 2023!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Final Fantasy XVI? Mengapa kami…
February 24, 2023 - 0

Review Like a Dragon – Ishin: Drama Samurai yang Ramai!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Like a Dragon: Ishin? Lantas,…

Nintendo

November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…
August 4, 2022 - 0

Preview Xenoblade Chronicles 3: Seperti Sebuah Keajaiban!

Kesan pertama apa yang ditawarkan Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…
April 6, 2022 - 0

Review Kirby and The Forgotten Land: Ini Baru Mainan Laki-Laki!

Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Kirby and the Forgotten…