Review ARTIFACT: Bukan Game Kartu Main-Main!
Pay to Win? Tunggu Dulu!

Jika Anda mendengar diskusi terkait ARTIFACT di dunia maya, termasuk di situs Store resminya sendiri di Steam, maka Anda akan seringkali mendengar kata “Pay to Win” dilemparkan tanpa ada argumentasi yang mendalam dimana-mana. Berangkat dari kacamata DOTA 2 yang dilepas sebagai game free to play yang menyediakan karakter hero secara gratis dan microtransactions yang hanya berpengaruh dari sisi kosmetik saja, konsep ARTIFACT tentu saja jadi “kejutan” yang sulit untuk ditoleransi. Namun gamer seringkali lupa bahwa ARTIFACT adalah sebuah Card Trading Game. Dan seperti Card Trading Game, apa yang berusaha ia tawarkan di sini adalah sesuat yang normal, termasuk skema ekonomi dan belanja yang ia suntikkan. Karena pada akhirnya, ARTIFACT bukanlah sebuah game kartu main-main.
Yang ingin dilakukan Valve memang terlihat jelas. Membawa konsep kartu Card Trading Game, termasuk sistem ekonominya, dan kemudian mentranslasikan menjadi sebuah permainan digital yang punya level keseriusan yang sama. Konsep “Pay to Win” yang dikeluhkan selalu menjadi bagian dari genre ini, baik digital ataupun fisik. Bahwa kesempatan Anda untuk mengembangkan deck yang Anda inginkan, lengkap dengan kombinasi serangan yang Anda inginkan, selalu didasarkan pada seberapa serius Anda ingin menginvestasikan uang untuknya.
Sebagai contoh? Lihat saja Magic The Gathering, misalnya. Permainan kartu begitu banyak jilid yang legendaris ini tentu saja selalu “memihak” gamer-gamer yang memang menginvestasikan uang untuknya. Gamer yang siap membayar lebih = berarti kesempatan membeli lebih banyak pack kartu = lebih banyak kartu di tangan = lebih banyak kombinasi kartu yang bisa dimainkan = membangun deck permainan yang lebih mematikan dan efektif = meraih lebih banyak kemenangan. Sistem “Pay to Win” sebenarnya sesuatu yang sudah lama melekat dan diadaptasi oleh Valve di ARTIFACT semata-mata untuk mengusung sistem ekonomi dan keseriusan yang sama. Maka Anda bisa melihat bahwa ARTIFACT menyediakan satu tab terpisah yang didesain untuk membeli pack, menjual kartu ganda Anda, hingga berburu kartu langka yang bisa menyentuh angka ratusan ribu Rupiah di pasaran saat ini.


Oleh karena itu pula, untuk memastikan ekonomi game kartu ini tetap solid dan bertahan, mereka harus melimitasi kesempatan untuk mendapatkan pack kartu gratis. Semakin terbatas sebuah kartu, semakin sulit ia diraih, semakin harus membutuhkan pengorbanan untuk sampai ke tangan gamer, semakin pula ia bernilai. Dengan sistem seperti ini, harga kartu tetap akan terjaga dengan varian-varian Rare akan kokoh di harga yang tinggi hingga setiap uang yang dikeluarkan oleh gamer bisa berujung jadi investasi jika mereka beruntung. Sekarang bayangkan seperti apa harga kartu-kartu ini jika selalu ada kesempatan untuk mendapatkan pack kartu secara cuma-cuma, dengan chance rare, dan sejenisnya? Yang dilakukan Valve saat ini adalah berusaha mereplika sistem ekonomi game kartu fisik seperti Magic the Gathering misalnya. Sesuatu yang sangat bisa dimengerti.
Tetapi apakah ini berarti gamer tidak punya kesempatan untuk mendulang kartu gratis? Tentu saja, tidak. Valve menyuntikkan sebuah mode lebih serius dibandingkan sekedar casual play – Expert Play. Untuk bisa bergabung dan memainkannya, Anda harus mengorbankan 1 buah Ticket. Anda hanya diberi kesempatan untuk kalah 2 kali sebelum dihitung gugur dan “ditendang keluar”. Namun jika Anda berhasil mencapai 3 kali kemenangan, Anda akan mendapatkan 1 Ticket pengganti. Menang 4 kali, berarti ekstra tiket dan juga pack kartu, dan pada akhirnya hadiah ultimate terletak di kemenangan 5 kali untuk hadiah tiket dan pack yang menggiurkan. Namun ingat, masuk ke Expert Play berarti mengorbankan 1 ticket yang tentu tidak bisa didapatkan secara cuma-cuma. Anda harus membayar sekitar 70 ribu Rupiah untuk 5 buah tiket jika Anda kehabisan. Expert Play adalah mode yang mengharuskan Anda membayar sebelum bisa dicicipi.


Dengan sistem seperti ini, bukankah ini berarti Valve membuka “ruang” untuk mendapatkan kartu gratis? Anda yang naif mungkin langsung berkesimpulan demikian. Jawabannya, tidak. Sebagai mode bergengsi yang bisa dibilang hadir dengan hadiah yang punya nilai uang (mengingat Anda bisa menjual pack kartu yang didapat + ticket punya harga uang sendiri), Expert Mode adalah tempat bermain gamer-gamer ARTIFACT yang bahkan lebih serius. Anda akan bertemu dengan orang-orang yang sudah menghabiskan uang cukup banyak untuk membeli pack-pack kartu sebelumnya dan membangun deck mematikan dengan uang yang sudah mereka investasikan. Mereka adalah gamer yang sudah siap untuk bertarung dan berhadapan dengan ragam skenario yang ada. Jika Anda hanya mengandalkan 10 pack kartu pertama yang Anda dapatkan ketika membeli ARTIFACT (dengan skenario RNG kartu yang didapat tidak banyak memihak Anda), maka Anda akan mustahil bisa menundukkan gamer-gamer di kelas super serius ini.


Sistem yang diusung Valve dengan ARTIFACT mungkin terasa dan terlihat mata duitan. Tetapi harus diakui, untuk sebuah game yang hendak dibangun sebagai game kartu super serius, ini adalah sistem ekonomi paling sehat dan potensial yang bisa dibangun oleh Valve. Walaupun harus diakui, berbeda dengan kartu fisik seperti Magic the Gathering yang notabene punya versi fisik dengan kartu yang bisa disentuh, diraba, dengan kualitas printing yang bisa Anda nilai, harga pack kartu ARTIFACT memang terhitung mahal terutama untuk kantong gamer Indonesia. Pada akhirnya, pelan tapi pasti, ARTIFACT akan menjaring gamer “main-main” dan tumbuh di antara komunitas yang memang sudah menginvetasikan uang banyak untuk membangun deck efektif sesuai dengan meta yang dibutuhkan saat ini.
Tetapi tentu saja, bukan berarti gamer casual tidak bisa ikut menikmati ARTIFACT. Dengan mode Casual Play dimana Anda tidak perlu mempertaruhkan apapun dan didesain sekedar untuk bersenang-senang, Anda bisa menguji efektivitas deck Anda melawan pemain dari seluruh dunia. Tetapi tentu saja, seperti yang sempat kami bicarakan sebelumnya, gamer yang menghabisakn lebih banyak uang tentu akan punya deck yang lebih efektif. Kerennya lagi? Anda juga bisa latihan melawan AI yang sejauh kami menjajalnya, cukup kompeten untuk mendorong limitasi deck Anda ke batas maksimal.
Sang Primadona – Phantom Draft

Untungnya, Valve menyuntikkan satu mode yang menjadi primadona untuk ARTIFACT – Phantom Draft. Berbeda dengan mode lain yang akan sangat bergantung pada seberapa banyak kartu yang Adna miliki untuk membangun deck yang efektif, Phantom Draft menganulir konsep “Pay to Win” tersebut dan membiarkan skill dan otak Anda yang berbicara lebih dari sekedar tebalnya dompet yang ada. Walaupun pada akhirnya, RNG tetap memainkan peran yang tidak kalah penting di sini.
Jadi apa itu Phantom Draft? Seperti nama yang ia usung, mode ini mengharuskan Anda untuk melakukan drafting – alias membangun deck pertarungan Anda dengan memilih kartu-kartu acak yang sudah disediakan oleh game terlebih dahulu. Jadi Anda harus membangun deck baru dari kartu-kartu acak ini dan tidak bisa menggunakan deck “normal” Anda yang seharusnya. Kartu-kartu acak yang muncul untuk Anda drafting ini begitu banyak dan beragam, memungkinkan kombinasi-kombinasi yang mungkin belum pernah Anda pikirkan sebelumnya. Anda bahkan bisa berakhir dengan karakter Hero yang belum Anda temukan sebelumnya. Anda bisa menjadikannya sebagai mode untuk proses trial & error kombinasi yang mungkin mustahil untuk dijajal dengan deck Anda sebelumnya.


Memang deck yang Anda bangun akan menghilang ketika Anda mengakhiri sesi Phantom Draft itu sendiri, namun ia menawarkan keseruan yang tidak bisa direplika oleh mode-mode lain yang ditawarkan ARTIFACT. Anda akan merasakan sensasi bahwa Anda berada di level kompetitif yang sama ketika masuk ke mode ini mengingat ia tidak lagi terkait dengan kekuatan dompet Anda untuk membeli pack dan membangun deck dari sana. Tetapi tetap diakui, RNG tetap mempengaruhi kesempatan menang Anda di sini. Mengingat barisan kartu yang bisa Anda pilih tetap muncul acak, termasuk kartu hero itu sendiri. Membangun, merencanakan, dan menguji efektivitas deck Anda dengan mode ini selalu menawarkan kepuasan tersendiri.
Serunya lagi, Phantom Draft tidak hanya tersedia dalam format Casual Play saja, tetapi juga Expert Play. Jadi untuk Anda yang ingin menguji kemampuan Anda di skala permainan ARTIFACT yang serius dengan membayar 1 ticket untuknya tetapi masih belum punya deck pribadi yang solid, mode ini bisa jadi solusi menarik untuk dipilih.