Review Sekiro – Shadows Die Twice: 死, 死, 死, 死!

Reading time:
March 28, 2019

Lebih Susah Atau Lebih Gampang Dari Souls?

Sekiro Shadows Die Twice jagatplay part 2 93
Harus diakui, jika harus dibandingkan, kami merasa Sekiro lebih mudah dibandingkan seri Souls / Bloodborne.

Setiap kali sebuah seri yang menyangkut genre Souls-Like dilepas From Software ke pasaran, pertanyaan pertama yang selalu muncul di awal adalah kalimat pertanyaan klasik, “Lebih susah atau lebih gampang dari Dark Souls?”. Kami sendiri tergelitik untuk menjawab pertanyaan ini. Dengan semua pengalaman yang kami jajal, kami harus menyebutnya lebih mudah.

Begitu Anda sudah mengubah mindset roll / evade yang identik dengan seri Souls dan mulai mengadopsi sistem Deflect atas nama damage Posture dar Sekiro, game yang satu ini akan secara signifikan menjadi lebih mudah. Boss yang bahkan paling brutal sekalipun akan bisa Anda atasi selama Anda berhasil membaca pola serangan setiap dari mereka yang harus diakui, jauh lebih mudah diprediksi daripada boss-boss di seri Souls / Bloodborne yang terkadang terasa punya moveset yang dieksekusi acak. Ditambah dengan sistem tanpa stamina, Anda juga selalu punya ruang untuk melakukan side step atau backstep dengan jumlah tak terbatas begitu Anda merasa terancam atau atas keuntungan strategis tertentu. Seperti sebuah game ritme hardcore, deflect dan sesekali menyerang akan mengatasi banyak masalah.

Sekiro Shadows Die Twice jagatplay part 2 33
Tidak ada stamina berarti side-step tidak berhingga, hingga Anda selalu punya opsi untuk mengamankan diri.
Sekiro Shadows Die Twice jagatplay part 2 9
Idols di Sekiro juga lebih fleksibel terhadap agro musuh.

Salah satu alasan mengapa kami menyebutnya lebih mudah juga terletak pada sistem Idol alias Bonfire di Sekiro ini. Jika di game Souls atau Bloodborne di masa lalu, sistem bonfire / idol seperti ini selalu padam dan tidak bisa diakses jika Anda tidak sengaja memicu agro musuh yang terus mengejar Anda, Sekiro melonggarkan sistem tersebut. Walaupun Anda tengah dikejar musuh dan agro masih aktif, selama Anda bisa lari dari mereka dalam jarak tertentu, Anda bisa mengakses Idol dan memicu semua fungsinya – termasuk Rest yang akan memulihkan HP Anda me-reset posisi musuh. Hasilnya? Adalah mekanik yang lebih bersahabat. JIka Anda terjebak di satu area dan merasa semua musuh terlalu sulit, ada opsi untuk lari secepat yang Anda bisa ke area baru dan berharap menemukan Idol di sana, walaupun Anda terus menerus menuai agro di sana-sini. Hati Anda akan lebih tenang jika Anda sudah mencapai Idol baru. Tentu saja, Anda berkesempatan untuk membunuh musuh-musuh yang sebelumnya mengejar Anda dengan lebih aman karena posisi hadap yang akan membelakangi Anda.

Miyazaki di masa lalu sempat berkomentar bahwa tingkat kesulitan Sekiro akan sangat bergantung pada seberapa “pintar” Anda memainkannya. Ucapan yang mungkin terdengar seperti omong kosong tersebut terbukti ketika Anda menjajalnya secara langsung. Ada banyak tantangan yang bisa Anda lewati dengan jauh lebih mudah jika Anda bermain dengan lebih strategis. Ada setidaknya tiga buah situasi yang sempat kami lewati dan mendukung pernyataan ini.

Pertama, hampir sebagian besar mini-boss yang Anda temui bisa Anda stealth-Deathblow setidaknya satu kali untuk memberikan Anda keuntungan strategis. Desain level Sekiro biasanya memuat satu ekstra “jalan alternatif” yang jika Anda lalui secara hati-hati, akan memberikan opsi tersebut. Berusaha membunuh mini-boss mengancam yang hanya memiliki satu bar lapisan Vitality saja untuk dihabisi tentu jauh lebih menyenangkan daripada melawan yang masih menyisakan dua lapisan. Konsep seperti ini akan mendorong Anda untuk berupaya mencari jalan alternatif terlebih dahulu daripada sekedar bertarung membabi buta.

Sekiro Shadows Die Twice jagatplay part 1 146 1
Beberapa mini-boss menyediakan rute alternatif yang memungkinkan Anda untuk mengakses setidaknya satu kali stealth-kill.
Sekiro Shadows Die Twice jagatplay part 1 116 1
Beberapa varian Prosthetic Arms juga efektif untuk varian musuh spesifik. Beberapa di antaranya bisa digunakan untuk memicu strategi yang lain.

Kedua? Menggunakan Prosthetic Arms milik sang Lone Wolf. Tidak kesemuanya adalah item yang bisa dibilang ofensif, beberapa di antaranya akan efektif melawan tipe musuh tertentu. Firecrackers misalnya selalu efektif melawan beast alias binatang apapun, dari kuda hingga banteng. Mereka selalu terkejut dengan item ini yang tentu saja, membuka ruang bagi Anda untuk menyerang dengan lebih bebas. Sementara Prosthetic lain seperti payung besi yang membuka layaknya perisai, selalu efektif dengan serangan AOE mini-boss atau boss yang tidak bisa ditahan dengan sekedar block / deflect. Dengan Prosthetic seperti Finger Whistle yang berperan sebagai peluit misalnya, Anda bisa menarik perhatian satu musuh secara spesifik tanpa menarik perhatian gerombol yang lain. Dengannya, Anda bisa menghabisi sebuah kelompok musuh yang sulit, pelan tapi pasti.

Sekiro Shadows Die Twice jagatplay part 2 103
Ninjutsu FTW!

Ketiga dan yang paling keren adalah elemen kekuatan lain dari Lone Wolf yakni – Ninjustu.  Menjadi skill aktif yang bisa diakses dengan Spirits Emblems sebagai resource, Ninjustu akan menambahkan ekstra efek lain untuk setiap stealth kill yang Anda akses. Ada Ninjutsu yang akan memberikan sedikit efek ledakan asap yang akan membuat musuh di sekitar sedikit stagger dan terbuka pada serangan lanjutan Anda. Ada pula Ninjutsu yang akan memberikan akses instan pada serangan energi dari pedang Anda untuk AOE lebih luas. Namun Ninjutsu yang di mata kami terpenting dan sejauh ini paling strategis adalah Puppeteer. Seperti nama yang ia usung, Ninjutsu ini akan memungkinkan siapapun musuh yang Anda bunuh untuk berperan sebagai boneka Anda. Dengan mata biru menyala, ia akan membantu Anda bertempur. Di situasi tertentu, Anda bahkan bisa membuatnya tampil sebagai decoy untuk pertarungan mini-boss yang akan membuatnya lebih mudah.

Namun bukan berarti, gamer veteran Souls / Bloodborne yang menginginkan gameplay lebih sulit tidak punya opsi untuk meningkatkan tingkat kesulitan yang ada. Kita tentu tidak bicara soal opsi tingkat kesulitan yang sudah pasti absen dari game seperti ini. Sekiro menawarkan dua buah opsi. Pertama, ada item bernama Demon Bell yang bisa Anda dapatkan dengan membunyikan sebuah lonceng raksasa di atas kuil. Item ini akan secara otomatis masuk ke dalam kantong Anda dan otomatis membuat semua musuh yang Anda temui kini punya damage lebih besar dan mematikan. Sebagai gantinya, Anda akan mendapatkan reward lebih baik dari pertarungan yang ada. Kedua? Untuk New Game+, Anda punya opsi untuk mengembalikan charm milik Kuro di awal permainan. Hilangnya Charm ini akan membuat musuh tidak hanya punya damage lebih sakit, tetapi membuat sistem block Anda (bukan deflect sempurna) kini juga disertai dengan damage. Menambahkan kedua elemen ini siap untuk membuat siksaan yang Anda terima lebih mumpuni.

Sekiro Shadows Die Twice jagatplay part 1 142 1
Bunyikan lonceng, simpan Demon Bell jika Anda merasa Sekiro terasa “gampang”.

Secara garis besar, kami sepertinya berkesimpulan bahwa dibandingkan Souls dan Bloodborne, Sekiro terasa lebih mudah. Tentu saja selama Anda membuang mindset roll ala Souls / Bloodborne dan mulai memaksimalkan efek Deflect yang seharusnya. Selama Anda ingat bahwa Anda punya banyak Prosthetic Arms dan Ninjutsu untuk mengatasi tantangan yang ada. Jika Anda ingin pengalaman Anda lebih sulit, Sekiro juga menyediakan opsi tersebut.

Kesimpulan

Sekiro Shadows Die Twice jagatplay part 2 76
Sekiro: Shadows Die Twice adalah sebuah game yang memesona dengan kualitas yang di mata kami, cukup untuk membuatnya tampil sebagai kandidat kuat Game of the Year untuk tahun 2019 ini.

Sekiro: Shadows Die Twice adalah sebuah game yang memesona dengan kualitas yang di mata kami, cukup untuk membuatnya tampil sebagai kandidat kuat Game of the Year untuk tahun 2019 ini. From Software dan Hidetaka Miyazaki kembali membuktikan kemampuan mereka. Di satu sisi, ada DNA Souls yang kuat lewat tingkat kesulitan tanpa kompromi yang siap untuk menghabisi Anda jika Anda salah langkah.

Namun di sisi lain, ia menyuntikkan begitu banyak mekanik dan fitur baru yang pelan tapi pasti, membuat Sekiro tidak lagi terasa seperti sebuah “klon” Souls ataupun Bloodborne. Keputusan untuk membuang sistem stamina dan menggantinya dengan konsep Posture dan Vitality yang membuka opsi bagi Anda yang ingin bermain ofensif ataupun defensif, diperkuat dengan desain level yang kini punya desain vertikalitas – ke atas dan ke bawah lebih baik membuatnya terasa seperti sebuah game shinobi yang seharusnya, apalagi dengan opsi stealth yang selalu tersedia. Kesemuanya dibalut dengan sisi presentasi memesona, baik dari desain era Sengoku yang menjadi kanvas memesona, desain monster, musik, hingga voice acting yang tepat sasaran.

Namun tentu saja, game ini tidak sempurna, walaupun kami harus mengakui bahwa kata “hampir” sepertinya tepat. Jika ada satu hal yang paling kami sayangkan adalah sistem Dragonrot yang terasa seperti gimmick daripada sesuatu yang benar-benar berpengaruh pada keseluruhan pengalaman Sekiro Anda. NPC yang tidak bisa tewas karenanya, tidak ada pengaruh ending, tidak sulit untuk disembuhkan, Anda akan belajar mengabaikannya, apalagi mengingat efek “Unseen Aid” yang jadi reward berujung tidak sepadan. Keluhan lain juga mengemuka dari sistem kunci kamera yang terkadang bisa menghilang tanpa alasan yang jelas, membuat pertarungan Anda yang sudah sulit tiba-tiba menjadi semakin rentan karena hal seperti ini.

Untungnya, di luar kedua kelemahan yang sepertinya tidak signifikan ini, Sekiro: Shadows Die Twice tampil sebagai sebuah game berkualitas yang mengeksekusi setiap elemen yang ia tawarkan di kapasitas yang paling maksimal. Sulit untuk tidak jatuh cinta pada game yang terasa seperti sebuah kursus bahasa Jepang intensif yang hanya mengajarkan Anda sebuah kanji penting ini – 死!

Kelebihan

Sekiro Shadows Die Twice jagatplay part 2 87
Punya cita rasa Souls tapi bukan Souls, From Software berhasil mencapai hal tersebut dengan Sekiro.
  • Kualitas visual memesona
  • Sistem bangkit dari kematian yang seimbang
  • Sistem Posture – Vitality yang inovatif
  • Tingkat kesulitan menantang, tetapi rasional
  • Desain monster dan karakter
  • Cerita yang disampaikan eksplisit
  • Suara efek dan karakter yang pantas dipuji
  • Beragam ending yang bisa dikejar
  • Era Sengoku yang terasa seperti “kanvas” yang cocok
  • Konsep Prosthetic Arms dengan beragam fungsi
  • Ada banyak metode alternatif untuk menyelesaikan tantangan
  • Ada opsi untuk tingkat kesulitan lebih tinggi

Kekurangan

Sekiro Shadows Die Twice jagatplay part 2 20
Potensi Dragonrot terasa tak dimanfaatkan maksimal.
  • Dragonrot tidak punya efek signifikan
  • Sistem kunci kamera terkadang “menggila”

Cocok untuk gamer: mencintai seri Souls, ingin belajar cara menulis kanji 死

Tidak cocok untuk gamer: yang tidak bisa beradaptasi dan terkunci pada mindset Souls, mudah menyerah

Pages: 1 2 3 4 5
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…