Semi Terbuka

Apa yang Anda pikirkan ketika melihat trailer gameplay dan screenshot perdana Control di masa lalu? Dengan semua yang disajikan oleh Remedy, tidak mengherankan jika seperti kami, Anda juga mengira bahwa ia akan berakhir menjadi sebuah game single-player super linear dimana Anda bergerak dari satu koridor ke koridor lainnya sesuai dengan cerita yang bergerak. Bahwa Bureau of Control yang menjadi “arena” permainan Anda hanyalah segelintir level yang bisa Anda temui sebelum bergerak ke level selanjutnya dan kembali bertarung dengan para Hiss yang ada. Setidaknya itulah kesan yang kami dapatkan, dan kami yakini juga menyusup ke benak banyak gamer yang lain.

Namun apa yang kita dapatkan? Sebuah formula yang justru menabrak ekspektasi tersebut. Percaya atau tidak, Control adalah sebuah game action dengan format semi-terbuka yang tidak terlalu linear. Bahwa alih-alih sekedar bergerak dari satu titik ke titik lainnya, Bureau of Control yang jadi “arena permainan” Anda adalah lokasi yang bisa Anda jelajahi dengan gaya Metroidvania. Anda bisa bebas mengakses area-area yang tersedia, yang beberapa di antaranya akan terkunci hingga Anda sudah mendapatkan kemampuan baru yang dibutuhkan untuk mengaksesnya atau level kartu kunci yang sesuai. Namun game ini bukanlah sebuah game action shooter berbasis koridor ala Max Payne pertama, misalnya.

Status Anda sebagai “penyelamat” di dalam kantor misterius penuh malapetaka ini disajikan dalam format misi yang terbuka. Memang ada misi-misi utama yang harus Anda selesaikan untuk mendorong progress cerita, namun Control juga menyediakan segudang misi sampingan untuk Anda selesaikan. Ada misi-misi sampingan berisikan cerita yang lebih kompleks dan biasanya berakhir menuntut Anda untuk menghabisi The Hiss tertentu atau sekedar menetralisir objek bernama “Altered Items” yang bisa berisi puzzle atau monster raksasa di baliknya. Kerennya lagi? Ada juga objektif acak berbasis waktu yang biasanya akan meminta Anda untuk “membersihkan” area tertentu atau melawan musuh yang lebih kuat.

Kuncinya terletak pada reward yang pantas, selain tentu saja pemahaman yang lebih baik soal dunia Control itu sendiri. Karena seperti banyak game action pada umumnya sekarang, ada sedikit elemen RPG yang diimplementasikan di game yang satu ini. Kita tidak sekedar bicara soal musuh yang punya bar merah HP di atas kepala mereka dengan satu angka spesifik yang bisa disetarakan dengan “Level” untuk merepresentasikan tingkat kesulitan dan ke-alot-an mereka saja. Kita juga bicara soal progress dan penguatan karakter Jaden itu sendiri.

Karena seperti game action dengan sedikit elemen RPG seperti ini, ada kesempatan untuk memperkuat Faden yang tentu saja akan mempermudah perjalanan Anda. Ada dua sistem – Skill dan Mods. Menggunakan Ability Points yang bisa Anda dapatkan dengan menyelesaikan misi utama dan sampingan yang ada, Anda bisa membuat Jaden lebih kuat menggunakan sistem Pohon Skill yang seperti bisa Anda prediksi, memang terbagi ke dalam beberapa kategori berbeda. Ada yang membuatnya lebih tebal, memiliki energi yang lebih efektif, hingga penguatan beragam aksi yang lain. Sementara untuk sistem Mods, ia berperan tak ubahnya loot yang bisa disematkan ke dua hal berbeda – senjata dan tubuh Faden itu sendiri, yang akan menawarkan penguatan tertentu. Mods juga dibagi ke dalam level kelangkaan yang berbanding lurus dengan efektivitas efek yang ia tawarkan.

Sementara itu, mengikuti skema Metroidvania yang kita bicarakan sebelumnya, Jaden juga akan mendapatkan kekuatan baru di sepanjang perjalanan. Kekuatan yang akan membuatnya menjadi mesin pembunuh The Hiss yang lebih efektif atau sekedar memiliki kemampuan gerak yang kini membuatnya bisa mencapai tempat yang belum bisa ia jamah sebelumnya. Menariknya? Tidak kesemua kekuatan ini tampil sebagai bagian dari misi utama. Beberapa di antaranya menjadi bagian dari misi sampingan yang sebenarnya bisa berakhir Anda abaikan, khususnya yang berhubungan dengan sistem pertempuran itu sendiri.

Maka dengan sistem seperti ini, Control berhasil membangun sistem reward yang sepadan bagi Anda untuk mengejar dan menyelesaikan ragam misi sampingan yang ada. Anda bisa mendapatkan Ability Points yang terhitung langka, kesempatan mendapatkan mods langka untuk senjata dan karakter Anda sendiri, hingga membuka kemampuan baru yang bisa jadi membantu perjalanan Anda ke depannya. Ada beberapa lokasi di dalam Biro yang juga berakhir jadi tempat rahasia yang bisa Anda singgahi jika memang Anda jeli. Ini biasanya berakhir dengan reward yang bahkan lebih menggoda lagi. Tentu saja, ada banyak tempat yang memang baru bisa Anda singgahi jika cerita memang mengizinkan demikian.

Senjata Unik dan Telekinesis

Control juga bukan sebuah game action yang terhitung mudah, terutama di awal-awal permainan. Bahwa tidak seperti game shooter pada umumnya yang membuat Anda terasa tak ubahnya tank berjalan yang sekedar harus memikirkan limitasi jumlah peluru, Faden diposisikan sebagai karakter yang rentan di Control. Oleh karena itu, alih-alih bergerak diam, Anda lebih direkomendasikan untuk terus bergerak aktif untuk menghindari serangan yang ada. Karena percaya atau tidak, kelalaian Anda untuk mengeksekusi hal ini akan berakhir dengan kematian. Hanya butuh 2-3 serangan untuk membunuh Faden jika Anda tidak waspada.

Karena musuh yang dihadapi Faden memang beragam. Kita berbicara soal prajurit beragam varian, dari yang “sekedar” menembak Anda dengan senjata mesin, dengan rudal, sniper, hingga yang membawa pelontar granat yang terus memuntahkan beberapa granat setiap detiknya. Anda juga akan berhadapan dengan monster-monster The Hiss yang siap memburu Anda dari beragam sudut. Ada yang sekedar berusaha mendekati Anda dan meledakkan diri, Anda yang mampu melayang di udara dan terus melemparkan objek ke arah Anda, ada yang mampu menghilang dan muncul untuk memuntahkan limbah ke wajah Anda, hingga yang sekedar melindungi dirinya dengan pusaran reruntuhan, yang kesemuanya butuh strategi tersendiri. Di atas itu semua? Monster-monster dari dimensi lain yang menyeramkan dari sisi desain, jenis serangan, dan damage di saat yang sama.

Untungnya, Faden dipersenjatai dengan dua hal – Service Weapon dan Kemampuan Telekinesis. Service Weapon sendiri hanyalah nama dan sebutan indah untuk senjata api yang digunakan Faden, yang memang punya sifat unik. Pertama, ia tidak butuh peluru sama sekali. Berapa banyak tembakan yang bisa Anda muntahkan memang hadir dengan limitasi jumlah layaknya senjata pada umumnya. Namun Anda tidak perlu memungut peluru sama sekali. Peluru senjata ini dibekali dengan sistem cooldown yang akan otomatis terisi selama Anda tidak menggunakannya. Kedua? Senjata ini juga bisa bertransformasi menjadi senjata dengan atribut yang lain. Jika Grip – yang notabene adalah mode standar bersifat layaknya handgun, maka Scatter adalah transformasi bak Shotgun, dan Spin berakhir terasa seperti SMG. Faden sendiri hanya diperkenankan menggunakan 2 jenis transformasi di sistem equip yang ada.

Yang menarik adalah sistem Anda mendapatkan senjata-senjata ini. Karena berbeda dengan game action yang mungkin akan memberikannya kepada Anda sebagai “hadiah” ketika mencapai progress cerita tertentu, Control mengharuskan Anda untuk melakukan proses crafting untuk bisa menggunakannya secara permanen. Ini menjadi ekstra motivasi lagi untuk proses eksplorasi, karena pelan tapi pasti, kesibukan ini akan menghadiahi Anda lebih banyak material yang akan memenuhi proses tersebut. Tidak hanya crafting saja, material serupa juga dibutuhkan untuk melakukan proses upgrade masing-masing senjata yang akan membuat mereka lebih mematikan serta mampu menampung slot Mod lebih banyak. Dengan pengaruh besar mods untuk membuat peran senjata yang lebih efektif, Anda akan semakin percaya diri menghadapi The Hiss itu sendiri.

Kemampuan lain dari Faden adalah telekinesis, kekuatan yang langsung “menghantui” dirinya sejak ia masuk ke dalam Biro. Dengan menggunakan sistem bar yang dapat habis dan terisi kembali lewat cooldown, Anda bisa melakukan beberapa hal dengan Faden. Hal paling standar tentu saja kemampuan untuk mengambil objek dan melemparkannya sebagai proyektil. Bergantung pada distribusi skill point yang jug berpengaruh pada besar objek yang bisa Anda lemparkan, Anda bisa menggunakan kekuatan ini untuk menghancurkan Shield musuh atau sekedar memangkas HP mereka dengan signifikan. Dua kekuatan Faden yang lain – Evade dan Shield memang ditujukan sebagai sistem pertahanan. Sementara kemampuannya untuk terbang dan melayang di udara, juga bisa dijadikan dasar strategi pertempuran walaupun lebih banyak untuk kepentingan navigasi. Mengapa? Karena Anda juga bisa menembak dan melempar objek di situasi melayang tersebut. Bahkan ada Mods yang menggunakan kondisi ini untuk membuat senjata Anda lebih efektif atau sekedar hemat peluru.

Menariknya? Control terhitung berhasil memaksa Anda untuk senantiasa mengkombinasikan dua jenis serangan ini – senjata dan telekinesis secara konstan di setiap pertempuran yang ada. Anda tidak akan bisa hanya mengandalkan Service Weapon saja atau Telekinesis saja. Pelan tapi pasti, Anda harus belajar untuk menggunakan mereka di situasi spesifik atau di timing yang tepat, sebaik yang Anda bisa. Ditambah dengan sistem HP tanpa regenerasi yang menuntut Anda untuk mengumpulkan orb biru yang tercecer untuk kembali pulih? Anda harus menguasainya lebih cepat.

Apa pasal? Karena keduanya berbasis sistem cooldown, yang tentu saja akan menjadi sumber kerepotan tersendiri saat melawan musuh dalam jumlah yang banyak, Anda harus menggunakan keduanya bergantian. Peluru Service Weapon Anda habis dan masuk cooldown? Gunakan Telekinesis untuk mendorong jauh musuh atau memotong HP mereka sembari menunggu cooldown tersebut selesai. Kini giliran bar telekinesis Anda yang cooldown? Lemparkan seefektif mungkin peluru-peluru Service Weapon Anda ke arah musuh yang ada. Pelan tapi pasti, strategi seperti ini memang tidak terhindarkan, menghasilkan variasi serangan yang membuat gameplay tidak terasa monoton. Apalagi ia punya banyak varian musuh yang memang lebih efektif untuk dihabisi dengan mengkombinasikan keduanya.

Ada jenis musuh yang menggunakan Shield misalnya. Telekinesis dengan melemparkan objek akan membuat Shield tersebut hancur berantakan, membuat Anda bisa memasukkan beberapa peluru Service Weapon untuk menghabisinya. Strategi seperti ini ternyata tidak efektif untuk melawan The Hiss dengan tipe terbang yang tidak akan sulit untuk menghindari lemparan objek Anda layaknya tengah berdansa. Oleh karena itu, musuh seperti ini memang butuh memangsa peluru Service Weapon mentah-mentah. Mengkombinasikan dan menentukan dengan apa Anda membuka serangan akan sangat menentukan seberapa efektif serangan Anda melawan setiap musuh yang ada. Tentu saja, seperti yang kami bicarakan sebelumnya, semuanya harus dikombinasikan dengan aksi gerak aktif sebelum Anda berakhir meregang nyawa. Pertempuran boss (yang bukan tipe monster raksasa) juga bisa diselesaikan dengan strategi yang sama.

Sayangnya, Control juga memiliki satu mekanisme pedang bermata dua yang bisa berujung menyebalkan atau malah menyelamatkan. Benar sekali, ia punya sistem checkpoint! Jadi alih-alih seperti kebanyakan game action yang akan langsung menghidupkan Anda kembali di area beberapa detik sebelum Anda tewas, baik di satu ruangan ataupun saat melawan boss misalnya, Control akan mengembalikan Anda ke Checkpoint terakhir Anda berasal. Sistem-nya mirip dengan bonfire di Dark Souls, dengan hanya saja, tanpa membangkitkan kembali musuh-musuh yang sudah Anda bunuh sebelumnya.

Mengapa menyelamatkan? Karena sistem seperti ini mencegah Anda berakhir terjebak di dalam “siklus kematian” yang tidak terhindarkan. Bahwa Anda bisa saja tidak sengaja berakhir melawan musuh yang lebih kuat dari Anda saat ini karena tidak sengaja menemui mereka saat proses eksplorasi iseng, misalnya. Dengan sistem checkpoint ala bonfire seperti ini, maka Anda akan selalu punya opsi untuk mengulang langsung pertempuran yang sama atau menghindar dan memperkuat diri terlebih dahulu. Mengapa menyebalkan? Karena kebanyakan Checkpoint ini terletak di lokasi-lokasi yang agak jauh. Dikombinasikan dengan desain peta yang bisa berakhir membingungkan jika Anda tidak cermat, aksi mati dan hidup kembali Anda bisa berujung dengan usaha untuk mencari kembali mana jalan yang butuh dilalui untuk bisa tiba di titik yang sama. Mengingat Faden cukup rentan, ini akan sering terjadi.

Sisi aksi Control memang terasa memuaskan. Walaupun senjata yang digunakan Faden adalah sesuatu yang Anda temui di sci-fi, namun menembakkan setiap peluru yang ada berujung mengukuhkan kualitas sebagai sebuah game action. Hal yang sama juga terjadi di aksi Telekinesis yang bisa ia akses. Kuncinya terletak dari feedback dan reaksi musuh yang memang mengesankan bahwa apa yang Anda lakukan, memang punya impact yang mematikan. Mereka terhenti karena tembakan, terlontar jauh karena lemparan objek Anda, hingga “lenyap” karena efek ledakan yang ada. Setiap pertempuran terasa seperti pencapaian tersendiri, apalagi dengan efek kehancuran lingkungannya yang dramatis.