Review Star Wars Jedi – Fallen Order: Sang Cahaya Akhirnya Tiba!

Reading time:
November 27, 2019

Singkirkan Frostbite, Kini dengan Unreal Engine 4

Star Wars Jedi Fallen Order jagatplay 25 1
Satu hal paling mengejutkan dari seri ini adalah fakta bahwa Respawn bisa “memaksakan” Unreal 4 sebagai basis engine alih-alih Frostbite.

EA sudah tidak lagi ambil pusing dengan keharusan menggunakan Frostbite? Ataukah ini adalah sebuah kasus spesial mengingat mereka harus membuktikan sesuatu kepada Disney untuk kerjasama 10 tahun yang tidak maksimal? Ataukah wujud dari kekuatan seorang Vince Zampella – boss besar Respawn Entetainment yang sekarang duduk di jajaran direksi EA? Atau semata-mata karena mereka ingin membangun sesuatu yang baru dan berbeda? Apapun alasan yang mendasari keputusan di balik Star Wars Jedi: Fallen Order, namun harus diakui menyegarkan untuk melihat bahwa satu game di bawah racikan bendera raksasa EA yang tidak menggunakan Frostbite sebagai basis. Benar sekali, Star Wars Jedi: Fallen Order dibangun menggunakan Unreal Engine 4.

Implementasi seperti ini memang tidak lantas membuat Star Wars Jedi: Fallen Order kini hadir dengan kualitas visualisasi yang melampaui semua game Frostbite yang lain. Namun Anda memang bisa memerhatikan beberapa pendekatan visual yang berbeda di antara kedua engine ini, dari animasi gerak hingga pendekatan efek tata cahaya yang memang terasa lebih natural di Unreal Engine 4 daripada Frostbite yang biasanya terkesan “berlebihan” di beberapa aspek. Ketertarikan besar memang mengarah pada rasa penasaran pada proses belakang layar yang membuat Respawn bisa memilih untuk menggunakan Unreal alih-alih Frostbite seperti developer EA yang lain.

Dari sisi presentasi visual secara keseluruhan, Star Wars Jedi: Fallen Order adalah game “Star Wars” yang sepantasnya. Anda yang mengikuti franchise ini akan langsung merasa familiar dengan dunia dan semesta yang ia tawarkan sejak Anda menikmati cut-scene pertama. Kita tidak sekedar berbicara soal penampakan beberapa karakter dan elemen ikonik seperti Stormtrooper atau lightsaber misalnya, tetapi juga pencitraan dunia, ekosistem yang hidup di dalamnya, arsitektur bangunan, lore yang menyeruak lewat ragam percakapan, hingga konflik besar yang terjadi. Respawn sepertinya mengerti apa yang membuat sebuah game Star Wars pantas disebut sebagai game Star Wars dan memastikan hampir semua elemen yang ia tawarkan, memang sejalan dengan identitas tersebut.

Star Wars Jedi Fallen Order jagatplay 92
Anda akan merasa berada di dunia Star Wars yang seharusnya.
Star Wars Jedi Fallen Order jagatplay 66 1
Tidak hanya manusia, Anda uga akan dihadang para monster dan binatang liar yang menghuni masing-masing planet.

Satu hal yang begitu kami apresiasi adalah range varian musuh yang Anda temui di sepanjang perjalanan, yang tidak hanya sejalan dengan lore Order 66 yang ia usung, tetapi juga memantapkan kesan bahwa Anda memang seorang Jedi yang tengah berjuang di tengah sebuah semesta yang tidak bersahabat. Anda harus melawan beragam jenis Stormtrooper yang hadir dengan senjata yang berbeda-beda, melawan AT-ST yang ternyata cukup merepotkan seorang Jedi dengan kemampuan Force yang mumpuni, melawan para Guardian teknologi masa lampau yang menghuni reruntuhan, bertarung melawan para Inquisitors, dan pada akhirnya – para Purge Troopers yang hadir dengan armor hitam-nya yang mengancam. Kerennya lagi? Star Wars Jedi: Fallen Order juga berhasil meninggalkan kesan soal bahaya dunia yang Anda singgahi lewat musuh binatang-binatang liar yang juga tidak kalah mengancam dan mematikan.

Sementara dari sisi suara, ia juga tampil memesona. Hampir semua suara ikonik yang memang seharusnya hadir, dari suara khas lightsaber yang diayunkan hingga percakapan para Stormtrooper yang siap mengundang gelak tawa dieksekusi manis di sini. Percakapan terasa natural dengan masing-masing karakter mampu memperlihatkan kepribadiannya via intonasi dan pilihan kata. Sementara dari sisi musik, selain soundtrack dan theme song dari versi film yang sudah melekat dan berakhir di game ini dengan sedikit gubahan, kami juga sempat terkejut dengan salah satu pilihan musik yang ada. Memasukkan “The Hu” – band rock / metal dari Mongolia yang punya kekhasan gaya throat singing-nya yang memesona sebagai band dan lagu favorit yang didengar Cal Kestis adalah kejutan yang kami sambut dengan tangan terbuka.

Star Wars Jedi Fallen Order jagatplay 125
Bunyi “denting” lightsaber yang begitu merdu.

Di sesi artikel preview kami sebelumnya, kami sempat menyebut kurangnya level polish game ini dengan bajir masalah teknis dari bug dan glitch yang bisa Anda temukan di sepanjang permainan. Bahkan kami menyebut bahwa proses penantian 1 minggu kami dari artikel preview ke review lebih difokuskan untuk melihat respon Respawn terlepas dari fakta bahwa kami sudah menyelesaikan game ini. Berita baiknya? Penantian ini terbayarkan manis. Patch sudah meluncur untuk memperbaiki masalah bug yang fatal, seperti laporan beberapa gamer yang progress-nya sempat “mati” karena manuver gerak tak tak terprediksi di planet Dathomir.

Maka dari sisi presentasi, baik dari sisi visual ataupun audio, tidak ada yang bisa dikeluhkan dari Star Wars Jedi: Fallen Order. Respawn membangun cerita canon di atas semesta dengan elemen yang terasa familiar, tetapi juga berani mengeksplorasi beberapa hal baru yang kian memperluasnya. Kami sendiri berakhir dengan satu pertanyaan besar yang butuh jawaban: Jika eksistensi band dan musik “The Hu” sudah terkonfirmasi di semesta Star Wars, apakah ini berarti mereka akan jadi band manusia yang punya bahasa berbeda ataukah dicitrakan sebagai ras alien dengan gitar, drum, dan kemampuan throat singing? Hmmmm…

Souls dengan Force

Star Wars Jedi Fallen Order jagatplay 58 1
Kami merekomendasikan Anda untuk memainkan game ini di setidaknya mode “Jedi Master” untuk pengalaman optimal.

Sebelum kami menbahas pengalaman seperti apa yang ditawarkan oleh Star Wars Jedi: Fallen Order, kami harus memastikan bahwa Anda dan kami berada di halaman yang sama soal tingkat kesulitan yang ada. Mengapa? Karena berbeda dengan seri Souls dimana Anda tidak bisa mengotak-ngatik tingkat kesulitan yang ia usung, Star Wars Jedi: Fallen Order menawarkan 4 opsi tingkat kesulitan yang masing-masing akan menawarkan pengalaman yang berbeda. Pengalaman yang kami tulis di review ini didasarkan pada tingkat kesulitan Jedi Master, yang didefinisikan sebagai tingkat kesulitan untuk mereka yang mencintai sensasi pertarungan lebih seru. Gamer yang memainkan Star Wars JedI: Fallen Order di tingkat kesulitan lebih rendah – Story atau Jedi Knight bisa jadi merasakan apa yang kami tulis di sini. Oke, mari kita mulai.

Sistem pertarungan yang ditawarkan Star Wars Jedi: Fallen Order memang harus diakui, merupakan bagian terbaik yang paling kami nikmati dari seri game yang diracik oleh Respawn Entertainment ini. Menemukan sebuah game Star Wars yang benar-benar bisa merefleksikan keseruan bertarung dengan menggunakan dengan tidak hanya satu, tetapi dua varian lightsaber berbeda, tentu saja bukan pekerjaan yang mudah. Lihat saja apa yang dilakukan DICE dengan sistem hero di Battlefront yang sistem serangan berbasis lightsaber-nya masih terasa tidak memuaskan. Sementara di sisi yang lian, Jedi: Fallen Order juga berhasil membangun cita rasa unik yang lebih dekat ke arah apa yang Anda kenali dari seri Souls daripada cita rasa game action hack and slash sinematik yang sempat ditawarkan Star Wars: Force Unleashed di masa lampau.

Star Wars Jedi Fallen Order jagatplay 172
Menyebutnya mirip dengan seri Souls memang tidak berlebihan. Ada beberapa mekanik yang familiar, dari rentannya karakter hingga sistem healing.
Star Wars Jedi Fallen Order jagatplay 51
Anda juga bisa melakukan parry di timing tepat.

Bahwa terlepas dari jenis musuh yang Anda lawan, baik sekedar Stormtrooper, Purge Trooper, atau monster-monster raksasa yang menghuni setiap dunia, Cal Kestis tetaplah dicitrakan sebagai seorang Padawan yang rapuh. Jika Anda salah mengambil langkah dan kurang cermat mengantisipasi aksi selanjutnya, bukan hal yang jarang Anda akan bertemu dengan layar game over berulang kali. Mencari waktu yang tepat untuk masuk dan melakukan serangan, mengetahui momen tepat untuk melakukan roll dan menghindar, serta memastikan jumlah HP tetap terjaga adalah bagian kunci untuk memenangkan pertarungan di Star Wars Jedi: Fallen Order. Tentu saja, jika Anda sudah menguasai timing serangan musuh, Anda bisa melakukan Parry yang jika dieksekusi manis, akan mengurangi bar stamina musuh dengan efektif yang akan berujung membuat mereka rentan pada serangan. Sensasi familiar untuk para gamer Sekiro.

Namun, tetap saja ada perubahan mindset yang harus dilakukan gamer Star Wars Jedi: Fallen Order jika Anda datang dari seri Souls manapun. Pertama, blocking. Ketika sebagian besar seri Souls di pasaran membuat blocking tidak terasa relevan karena seringkali ia tetap menghasilkan damage kecil atau menguras stamina dengan cepat, blocking adalah strategi mumpuni di Star Wars Jedi: Fallen Order. Hampir semua serangan bisa Anda tahan tanpa masalah (kecuali saat musuh melakukan charging yang membuat tubuh mereka berwarna merah) tanpa damage curian. Menariknya lagi? Ia tidak menguras stamina secara signifikan, hingga ia jadi strategi mumpuni yang bisa ditempuh. Tidak jarang Anda bertemu dengan situasi pertempuran dimana jauh lebih aman untuk melakukan blocking dan menyerang balik daripada berupaya untuk melakukan parry yang berisiko.

Star Wars Jedi Fallen Order jagatplay 85
Harus sedikit mengubah mindset, blocking adalah strategi yang efektif di Jedi: Fallen Order.
Star Wars Jedi Fallen Order jagatplay 173 1
Mindset “souls” lain yang mesti Anda ubah? Anda sebaiknya menggunakan Force sesering dan seefektif mungkin.
Star Wars Jedi Fallen Order jagatplay 112
Namun beberapa musuh juga bisa “menggunakan” Force yang Anda eksekusi untuk menyerang balik.

Kedua? Tentu saja penggunaan The Force untuk keuntungan strategis. Bergantung pada progress cerita Anda, Cal akan diperkuat dengan setidaknya tiga jenis kemampuan Force yang esensial saat bertarung: Push (mendorong), Pull (menarik), dan Freeze (membekukan waktu) yang bisa diakses menggunakan tombol spesifik. Setiap kemampuan Force ini memang menghabiskan porsi bar Force Anda untuk dieksekusi. Namun yang menarik adalah fakta bahwa bar ini akan terisi kembali seiring dengan banyaknya serangan yang berhasil Anda masukkan ke kubu lawan. Sehingga selalu ada kesempatan untuk bermain agresif, bahkan pada saat melawan boss sekalipun. Eksekusi kemampuan Force tertentu, serang dengan serangan fisik, bar Force kembali terisi, lakukan berulang kali hingga menang.  Kerennya lagi? Beberapa jenis musuh memiliki resistensi dan kelemahan pada kemampuan Force tertentu. Purge Trooper misalnya, tahan pada Force Pull dan justru akan melompat menyerang Anda saat Anda berusaha melakukan trik ini.

Maka berangkat sebagai gamer yang sering memainkan seri Souls, perubahan mindset memang butuh dilakukan untuk memaksimalkan kemampuan seorang Cal Kestis yang seharusnya. Bahwa pertarungan tidak lagi soal mencari celah untuk menyerang lewat sistem roll dan parry, tetapi justru MENCIPTAKAN celah Anda sendiri dengan menggunakan ragam kemampuan Force yang Anda miliki. Seiring dengan lebih banyak serangan kombinasi dan buff-buff pada kemampuan Force Anda yang bisa Anda buka lewat sistem Skill Tree berbasis level dan EXP Points di titik-titik tertentu, kemampuan Force ini juga akan semakin efektif dan mematikan.

Star Wars Jedi Fallen Order jagatplay 127
Sistem Skill Tree berbasis skill points akan memperkuat Cal dari beberapa aspek.

Kami justru menemukan bahwa di tingkat kesulitan ini, musuh yang lebih menantang justru datang dari pada monster-monster yang ada alih-alih musuh humanoid seperti Stormtrooper, Purge Trooper, hingga boss-boss berbasis lightsaber seperti para Inquisitors. Mengapa? Karena hanya dalam waktu singkat, Anda tidak akan sulit untuk mempelajari animasi serangan para musuh humanoid ini, mencari waktu timing untuk parry dan blocking, dan menyerang balik. Sementara di sisi lain, musuh berbentuk monster justru datang dengan animasi serangan yang terkesan sporadis, cepat, dan mematikan. Begitu sporadisnya, hingga terkadang sulit untuk mencari celah melakukan parry yang efektif dan lebih aman untuk melakukan roll. Melawan 2-3 musuh seperti ini sekaligus adalah tantangan terbesar Star Wars Jedi: Fallen Order.

Seperti halnya seri Souls, kematian Anda juga akan diikuti dengan konsekuensi ekstra di luar sekedar melihat layar Game Over berkali-kali. Setiap EXP Points yang Anda kumpulkan akan “jatuh” di tempat Anda tewas dan menempel pada tubuh musuh terakhir yang menghabisi bar HP Anda. Namun sistem ini tidak semengancam seri Souls dimana ia biasanya akan menghilang secara permanen jika Anda berujung tewas sebelum mendapatkannya kembali. Di Star Wars Jedi: Fallen Order, EXP yang jatuh tersebut akan terus bertahan di tubuh musuh yang sama hingga Anda menyerangnya setidaknya satu kali. Lebih dipermudah lagi, serangan pertama Anda untuk “merebut kembali” EXP ini juga akan diikuti dengan pemulihan HP dan bar Force ke level maksimal.

Star Wars Jedi Fallen Order jagatplay 33
Star Wars Jedi: Fallen Order memang memiliki sistem konsekuensi untuk kematian, namun tak sefatal Souls.

https://www.facebook.com/pladidus/videos/10218354563869744/

Jika kita berbicara soal satu hal yang kami sukai dari sistem pertarungan Star Wars Jedi: Fallen Order adalah bagaimana Anda memanfaatkan The Force untuk tidak hanya aksi serang yang lebih efektif, tetapi juga kreatif di saat yang sama. Dari sekedar bersenang-senang dengan membekukan sinar blaster, melakukan pull ke Stormtrooper terdekat, dan kemudian membuat keduanya bersentuhan untuk kematian instan hingga ke strategi lebih mumpuni seperti melakukan Force Push untuk mengembalikan lontaran granat atau misil yang ditembakkan oleh sebuah AT-ST. Seiring dengan kemampuan baru yang Anda buka, ada beberapa efek Force lebih kuat yang bisa Anda akses, seperti kemampuan untuk menarik semua musuh di sekitar untuk mendekati Anda secara instan. Dengan sedikit waktu stun sebagai efek, Anda bisa menyuntikkan serangan kombinasi mematikan langsung.

Cal Kestis sendiri didukung dengan dua jenis lightsaber yang bisa Anda akses secara instan dengan hanya menggunakna tombol d-pad.. Ada lightsaber biasa yang diasosiasikan dengan damage lebih tinggi, kecepatan serangan standar, dan kombinasi serangan lebih pendek. Cal juga bisa mengakses bentuk kedua – dual-bladed lightsaber yang punya animasi serangan jauh lebih cepat, damage kecil, namun punya serangan kombinasi yang lebih panjang. Harus diakui, beberapa jenis musuh memang terasa lebih rentan dan mudah ditundukkan jika Anda menyerang mereka dengan varian lightsaber tertentu. Monster besar? Dual-bladed adalah kunci. Sementara musuh humanoid yang juga menggunakan lighsaber? Mode standar lightsaber tentu lebih efektif. Berdasarkan pohon skill yang Anda akses, Anda juga bisa membuka varian serangan kombinasi lebih baik untuk masing-masing varian.

Star Wars Jedi Fallen Order jagatplay 148 1
Double-bladed lightsaber untuk kecepatan dan ekstra nilai keren.

Maka dengan semua kombinasi ini, sistem pertarungan Star Wars Jedi: Fallen Order di atas kertas memang terasa seperti seri Souls, terutama seberapa efektifnya ia menghukum Anda jika Anda berujung salah langkah. Namun pada akhirnya, ia berhasil membangun identitas uniknya sendiri. Pelan tapi pasti, Anda akan mulai mengubah mindset Anda untuk tidak hanya lebih mengandalkan blocking saja, tetapi juga “mengeksploitasi” ragam kemampuan Force untuk mempermudah perjalanan Anda.

Pages: 1 2 3 4
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…