JagatPlay: Game of the Year 2019
Best Strategy: Fire Emblem – Three Houses
Seri utama Fire Emblem untuk konsol utama Nintendo? Penantian begitu lama untuk game yang satu ini akhirnya terbayar manis lewat Three Houses. Seperti halnya sebuah seri Fire Emblem yang seharusnya, daya tariknya tidak hanya terletak pada konsep game strategi berbasis grid yang saat ini memang menjadi salah satu genre yang kian langka di industri game saja, tetapi juga mengakar pada kebutuhan untuk mengenal dan memaksimalkan ragam karakter companion yang Anda temukan di sini. Konsep tiga buah skenario yang menawarkan tiga garis cerita yang cukup berbeda satu sama lain juga menjadi daya tarik lain Three Houses, yang juga diakui semakin menyempurna lewat fakta bahwa setiap Houses ini punya karakter-karakter wanita yang secara desain dan kepribadian juga menarik untuk “dikejar” sebagai target romansa. Dengan cerita politik solid, konsep time skip yang menghadirkan ilusi pertumbuhan karakter dengan efektif, serta sistem job yang menggoda, ia tampil sebagai game strategi yang solid dan memanjakan mata di saat yang sama.
Best Trailer Announcement for 2020 Release: 12 Minutes
Seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun 2019 juga menjadi tahun yang ramai event-event gaming yang seperti biasanya, juga memuat beberapa trailer yang berhasil membangun hype dan ketertarikan untuk menantikan produk finalnya di tahun 2020 mendatang. Namun alih-alih game-game AAA dengan trailer super bombastis, sebuah game indie yang berdiri di bawah bendera Annapurna Interactive – 12 Minutes lah yang paling menarik di mata kami. Trailer perdananya memang hanya menyuguhkan sebuah ruang kecil di sebuah rumah / apartemen yang berisikan hanya beberapa karakter saja. Namun konsep ala Groundhog Day dimana Anda harus mengulang satu hari yang sama untuk mencari dan menempuh beragam opsi demi mencegah sebuah tragedi lah yang membuat 12 Minutes berakhir begitu menarik. Detail soal gameplay memang belum banyak mengemuka, namun sulit untuk tidak mengakui bahwa trailer perdananya berhasil mencuri hati kami.
Best Female Character: Fragile [Death Stranding]
Dengan kemampuan Decima Engine yang ia usung, Death Stranding memang tampil sebagai game dengan visualisasi terbaik di tahun 2019 ini. Ia juga didukung dengan model karakter memesona dan proses performance capture yang fantastis. Namun dari urusan cerita, tidak kesemua karakter yang ia usung harus diakui, berhasil mencuri hati lewat kepribadian, konflik, atau karakterisasi yang pantas untuk dipuji. Salah satu karakter yang berhasil tampil memesona di mata kami lewat perkembangan konflik dan resolusi yang seharusnya adalah Fragile. Kita berbicara soal seorang karakter wanita yang tidak hanya punya kemampuan istimewa dan kepribadian misterius saja, tetapi juga menyiratkan sebuah kisah kepahlawanan yang tersembunyi dan terperangkap dalam persekusi sebagai dalang terorisme. Fragile juga punya penjelasan yang memuaskan mengapa ia menyandang nama “Fragile” dengan salah satu cut-scene yang berhasil membuat hati kami terenyuh dan bulu kuduk kami merinding. Ia tampil sebagai karakter wanita “lengkap” yang sekedar didefinisikan karena kecantikan atau sensualitas.