16. .hack.//G.U.

Pernahkah Anda membayangkan konsep sebuah game JRPG yang dimainkan dalam sebuah setting bak sebuah game MMORPG? Tidak hanya itu saja, ceritanya begitu kompleks hingga ia terbagi ke dalam 3 seri berbeda yang saling berkesinambungan satu sama lain? Tidak hanya itu saja, semesta ceritanya juga meluas ke seri anime? Apa yang berhasil dicapai oleh .hack//G.U. di era Playstation 2 adalah sebuah pencapaian yang pantas untuk dirayakan. Penantian selama beberapa seri ini terbayarkan manis lewat pengenalan karakter, job, hingga beragam penanganan sisi cerita bak MMORPG yang dieksekusi dengan manis. Sayangnya, ia memang harus diakui, terasa cukup repetitif begitu Anda menyelaminya lebih dalam.

15. Disgaea

 

Hampir sebagian besar game strategi yang muncul di beberapa konsol generasi awal, memang harus diakui, memiliki tema dan setting yang serius. Bahkan pertarungan di dalam dunia fantasi ini bisa berakhir penuh dengan tragedi, konflik, dan pengkhianatan yang cukup untuk membuat film telenovela sekalipun bak film anak-anak. Di tengah situasi seperti ini, hadirlah Disgaea. Tidak hanya beberapa mekanik unik saja yang membuatnya terkenal, dari kemampuan untuk menyelami dunia item dan damage dalam angka masif yang memuaskan saja yang dipuja-puji, tetapi juga caranya menangani cerita yang ringan penuh humor, karakter-karakter super menarik, hingga tipe musuh seperti apa yang Anda hadapi. Ini adalah awal untuk sebuah franchise yang terus tampil memesona hingga generasi terkini.

14. Wild Arms 5

Setelah kesuksesan di Playstation pertama, Wild Arms sempat menelurkan setidaknya 3 buah seri untuk Playstation 2. Memilih mana yang menjadi terfavorit kami memang terhitung sulit. Namun dari perspektif kacamata gamer yang lebih modern, sang seri terakhir – Wild Arms 5 menjadi yang paling kami apresiasi. Dengan tema dunia barat liar yang lebih kental lewat desain kostum dan senjata, perubahan sistem pertarungan dalam bentuk grid ternyata membuatnya terasa seperti sebuah game strategi, alih-alih game JRPG klasik. Sisi cerita dan karakter yang menarik berkontribusi pada kisah “koboi” yang ternyata, memuat cukup banyak lapisan emosi di dalamnya ini.

13. Shadow Hearts: Convenant

Tidak banyak gamer JRPG yang mungkin sempat tertarik menjajal seri yang satu ini, karena tampilan cover yang membuatnya terlihat seperti game “action” Playstation 2 kebanyakan di kala itu. Namun untuk mereka yang terjun, Shadow Hearts: Convenant menawarkan cita rasa JRPG yang cukup unik. Salah satu yang fantastis adalah implementasi bernama Judgement Ring yang berfungsi sebagai panel timing serangan yang jika dieksekusi tepat, akan menghasilkan animasi serangan tambahan hingga damage critical. Dengan beberapa lokasi yang bisa dieksplorasi dari beragam budaya berbeda, ia tampil sebagai salah satu game JRPG yang terhitung underrated di kala itu.