Review Xenoblade Chronicles – Definitive Edition: Dunia di Ujung Pedang!

Reading time:
June 29, 2020

Casual Mode – Sang “Penyelamat”

xenoblade chronicles definitive edition jagatplay part 2 67
Malas grinding? Game menjadi terlalu sulit? Untungnya, ada CASUAL MODE yang bisa Anda aktifkan!

Satu hal yang cukup mengejutkan bagi kami, bahkan datang dari gamer yang menyelesaikan Xenoblade 2 dan Chronicles X, adalah fakta bahwa XC: DE ini bukanlah game JRPG yang mudah. Secara mekanik, ia terdengar bak game JRPG offline yang berusaha meminjam mekanik MMO dan harus diakui, memang mengeksekusi konsep tersebut dengan manis. Namun perlahan tapi pasti, dengan progress cerita yang kian mendekati konklusi akhir cerita, tingkat kesulitannya meningkat cukup signifikan.

Ada beberapa hal yang berkontribusi pada fakta ini. Yang paling signifikan tentu saja mengakar pada lompatan level musuh yang cukup signifikan dari satu area ke area lain ketika cerita mulai bergerak maju, hingga ia berada pada titik mampu mengejar level-level karakter dengan mudah. Situasi ini terpicu semata-mata karena jumlah EXP yang bisa didapatkan karakter dari sekadar menundukkan musuh yang berada di level setara atau 1-2 level lebih tinggi sangatlah minim. Begitu minimnya, hingga Anda akan jarang sekali mendapatkan kenaikan level dengan menundukkan mereka, bahkan ketika Anda berhasil membersihkan area sekalipun. Situasi ini memang mendorong Anda untuk mendapatkan level dari misi sampingan, namun sekali lagi, tidak pernah ada indikator jelas soal tipe misi sampingan untuk dikejar – apakah ia menawarkan sekadar uang atau juga menyuntikkan ekstra EXP di dalamnya.

Situasi kedua juga mengakar pada efek “akurasi” serangan yang juga ternyata terpengaruh oleh beda level antara karakter dan musuh. Jika musuh berada setidaknya 5 level lebih tinggi, untuk alasan yang menjengkelkan, ia juga akan berpengaruh pada akurasi serangan Anda. Ini berarti Anda bertemu dengan musuh yang notabene sudah memiliki HP lebih tebal, yang angkanya sudah sulit berkurang karena damage Anda yang lebih kecil, dan kini juga diselubungi dengan aura omong-kosong yang akan membuat sebagian besar serangan Anda “miss”. Ini membuat musuh yang sudah lebih sulit karena level, kini semakin sulit untuk ditundukkan. Parahnya lagi? Tidak sedikit musuh yang datang dengan jenis serangan AOE, yang tidak bisa dilindungi dengan kemampuan Monado milik Shulk, dan berpotensi membunuh tim Anda secara instan. Satu-satunya berita melegakan hanyalah fakta bahwa tidak ada penalti ketika Anda tewas. Anda hanya harus bangun dari checkpoint terakhir dan menyusuri kembali jalan Anda.

Untungnya, XC: DE datang dengan dua mode ekstra – Casual dan Expert Mode sebagai konten tambahan. Seperti namanya, Expert Mode memberikan Anda kesempatan untuk meningkatkan tingkat kesulitan XC: DE itu sendiri. Mode ini akan memungkinkan Anda untuk menyimpan total EXP yang sudah Anda kumpulkan untuk didistribusikan secara manual. Ini berarti, Anda tidak perlu takut berujung over-level jika Anda terlalu rajin menyelesaikan misi sampingan dan grinding, sehingga membuat pertarungan terakhir menjadi terlalu mudah. Bagi kami, adalah Casual Mode-lah yang membuat kami mampu menyelesaikan XC: DE dengan tanpa perlu harus disibukkan dengan proses grinding sama sekali.

xenoblade chronicles definitive edition jagatplay part 2 61
Casual Mode membuat beda level Anda dengan musuh (yang lebih tinggi) tidak akan lagi berpengaruh banyak.
xenoblade chronicles definitive edition jagatplay part 2 62
Serangan musuh lebih lemah dan serangan Anda lebih kuat, ia juga jadi “kunci” untuk mempercepat pertempuran.

Casual Mode akan menjadi “solusi” untuk Anda yang sudah mulai merasa bahwa tingkat kesulitan XC: DE tidak lagi bisa ditoleransi dan Anda tidak ingin lagi menghabiskan banyak waktu untuk melakukan proses grinding atau berburu ragam misi sampingan misalnya. Menghidupkan mode Casual ini akan menghasilkan beragam efek yang tidak akan punya konsekuensi sama sekali dalam cerita. Ia akan membuat damage musuh menjadi lebih kecil, akurasi serangan yang tidak banyak lagi dipengaruhi beda level, dan mendongkrak damage yang bisa dihasilkan karakter Anda. Ini akan membuat musuh yang berbeda puluhan level sekalipun, kini bisa Anda tundukkan jika Anda inginkan.

Mode yang satu ini memang didesain sedemikian rupa untuk gamer yang tidak bisa menangani tingkat kesulitan XC:DE namun tetap ingin menikmati sisi cerita yang ada. Namun, ada satu hal lain yang bisa Anda lakukan dengannya, yang juga sempat kami jajal di sesi playthrough kami. Mengingat Anda bisa bergonta-ganti dari mode Casual ke Normal sebebas yang Anda inginkan tanpa konsekuensi, Anda bisa menjadikannya sebagai solusi grinding. Level Anda tidak setara dengan musuh di area? Pindah ke Casual Mode, buru monster-monster dengan beda 10 level lebih tinggi dari Anda, nikmati kecepatan naik level yang dibutuhkan hingga Anda setara dengan progress cerita, lalu kembali ke mode Normal. Ini akan jadi solusi rasional untuk Anda yang tetap menginginkan tantangan yang seharusnya.

Future Connected – Sang Epilogue

xenoblade chronicles definitive edition jagatplay part 2 124
XC: DE hadir dengan episode epilogue – Future Connected.

Bagi gamer yang sudah mencicipi dan menyelesaikan Xenoblade Chronicles di Nintendo Wii, ada satu ekstra alasan untuk kembali menikmati XC: DE di luar peningkatan kualitas visualisasi dan QOL yang ia usung. Tanggung jawab tersebut terletak pada episode epilogue ekstra yang disebut sebagai “Future Connected”. Ia tentu tidak didesain untuk membangun jembatan cerita ke seri Xenoblade Chronicles 2, yang notabene lebih diceritakan sebagai dunia alternatif alih-alih sebuah seri sekuel. Lantas, apa yang sebenarnya ia tawarkan?

Salah satu bagian yang sepertinya akan mengecewakan gamer-gamer XC original adalah fakta bahwa di ending, ketika semua karakter mendapatkan ending yang jelas dan “bahagia”, ada satu orang karakter spesifik – Melia yang kisahnya tidak memiliki konklusi yang definitif. Ia hanya berdiri di ending, sedikit berdialog, tanpa memberikan informasi soal apa langkah hidupnya selanjutnya. Apa yang ditawarkan oleh “Future Connected” di sini adalah menawarkan konteks untuk akhir kisah Melia dengan memberikannya petualangan baru yang ditutup dengan sebuah konklusi definitif. Tentu saja, skala petualangannya jauh jauh lebih kecil dari seri utama XC: DE.

Petualangan Shulk dan Melia bersama dengan dua anak Riki – Nene dan Kino difokuskan untuk mencari solusi atas sebuah masalah baru bernama “Fog King” yang lahir dari ketidakstabilan Ether di kota Alcamoth yang berantakan. Bersama dengan masalah ini, Melia juga menemukan sebuah masalah sosial yang jelas terjadi. Bahwa 1 tahun setelah event di seri originalnya, terlepas dari dunia damai yang kini mulai pulih, masalah sosial yang baru kini tercipta. Bahwa tidak semua manusia Bionis ingin hidup berdampingan dengan para penduduk Mechonis karena konflik masa lampau mereka. Kini giliran Melia untuk menunjukkan kualitasnya sebagai seorang pemimpin, baik untuk menundukkan Fog King atau menyelesaikan konflik sosial yang terjadi.

xenoblade chronicles definitive edition jagatplay part 2 123
Ia didesain untuk memberikan konklusi yang lebih jelas untuk Melia.
xenoblade chronicles definitive edition jagatplay part 2 119
Ada beberapa perubahan mekanik, termasuk kebutuhan mengumpulkan para Pon ala Pikmin untuk mengakses serangan spesial yang lebih mematikan.

Dari sisi gameplay, apa yang ditawarkan XC: DE dan Future Connected sesungguhnya berbasis pada mekanik yang sama. Yang membuat Future Connected unik hanyalah kehadiran serangan Chain Attack dari para karakter yang kini ditiadakan dan kini diganti dengan sebuah sistem baru bernama “Ponspectors”. Ponspectors adalah 12 karakter Pon yang tersebar di dunia Future Connected yang bisa Anda kumpulkan bak game Pikmin dan akan ikut berpetualang bersama dengan Anda. Ponspectors terbagi menjadi 3 kategori berbeda yang masing-masing berisikan 4 anggota. Semakin banyak anggota yang Anda kumpulkan, semakin kuat pula serangan pemungkas yang bisa Anda picu.

xenoblade chronicles definitive edition jagatplay part 2 122
Waktu gameplay yang ia tawarkan tidak begitu panjang, apalagi jika Anda menjajalnya di Casual Mode.

Episode Epilogue ini menyediakan cukup konten untuk Anda nikmati, terutama Anda yang sudah menyelesaikan XC di masa lalu. Walaupun ceritanya sendiri tidak bisa dibilang benar-benar revolusioner dan memberikan nilai tambah yang esensial, namun sulit untuk tidak mengakui, bahwa ia menyediakan konklusi yang tertunda dan seharusnya untuk karakter Melia yang sudah mencuri hati banyak gamer. Bagi beberapa gamer, konklusi ini adalah sesuatu yang sudah lama mereka nantikan.

Pages: 1 2 3 4
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…
July 3, 2024 - 0

Review Wuthering Waves: Penuh Pasang dan Surut!

Apa yang ditawarkan oleh Wuthering Waves? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
June 28, 2024 - 0

Impresi Zenless Zone Zero (Build Terbaru): Lebih Cepat, Lebih Ketat!

Kami berkesempatan menjajal build terbaru Zenless Zone Zero. Apakah kami…
June 12, 2024 - 0

Preview My Lovely Empress: Racun Cinta Raja Racikan Dev. Indonesia!

Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh My Lovely Empress di…

PlayStation

November 1, 2024 - 0

Preview Dragon Quest III HD-2D Remake: Sebuah Mesin Waktu!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Quest III HD-2D Remake?…
October 25, 2024 - 0

JagatPlay: Wawancara dengan Takayuki Nakayama & Shuhei Matsumoto (Street Fighter 6)!

Kami sempat mewancarai dua pentolan Street Fighter 6 - Takayuki…
October 17, 2024 - 0

Review Dragon Ball – Sparking! Zero: Enggak Ada Matinya!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Ball - Sparking! Zero?…
October 11, 2024 - 0

Review Metaphor – ReFantazio: Pelik Politik Dunia Fantasi!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Metaphor: ReFantazio ini? Mengapa kami…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…