Review Ghost of Tsushima: Tanah dan Katana Berlumur Darah!

Reading time:
July 14, 2020

Kesimpulan

Ghost of Tsushima jagatplay 211
Pada akhirnya, Ghost of Tsushima tetap jadi sebuah game open-world yang siap memukau Anda dari sisi visual, memuaskan dari sisi gameplay, menggugah dari sisi cerita dan musik, dan memesona ketika segala sesuatunya dikombinasikan di dalam satu ruang yang sama. Ia akan menuntut Anda untuk mengangkat katana dan menjatuhkan darah di atas tanah surga.

Tanpa mengabaikan apa yang berhasil mereka capai dengan Infamous dan Sly Cooper di masa lalu, kami tampaknya tidak akan ragu untuk menyebut Ghost of Tsushima sebagai game terbaik yang pernah diracik Sucker Punch selama ini. Keputusan untuk menyuntikkan pondasi fiksi dan fantasi untuk sebuah bagian sejarah yang benar-benar terjadi memberikan banyak ruang bagi developer yang satu ini untuk bereksperimen baik dari sisi cerita, presentasi visual, hingga gameplay, yang harus diakui melebur dengan sangat baik. Dengan kombinasi dunia yang memanjakan mata di setiap sudut, pertarungan katana yang terasa begitu memuaskan di tangan, cerita yang berfokus pada konsep nilai Bushido sebagai seorang Samurai, dan musik yang menggugah, Ghost of Tsushima berhasil membuktikan diri menjadi game open-world yang fantastis. Bahwa semua hype dan antisipasi yang sempat mengemuka tersebut, terbayar manis.

Namun bukan berarti game ini tidak datang dengan masalahnya sendiri. Selain bagian prologue yang menurut kami agak sedikit lemah jika dibandingkan dengan keseluruhan porsi cerita, ada tanda tanya besar yang menyertai disonansi elemen spiritual antara gameplay dan cerita yang sama sekali tidak dieksplorasi oleh Sucker Punch. Agak sedikit aneh melihat bagaimana pulau Tsushima berusaha “membantu” seorang Jin Sakai lewat perilaku musang dan burung yang menuntun, angin yang mengarahkannya ke lokasi selanjutnya, hingga suling yang mampu mengubah cuaca, namun tidak ada satupun dari elemen tersebut yang masuk ke dalam cerita – baik untuk cerita utama ataupun cerita sampingan sama sekali. Anda tidak akan menemukan Jin Sakai yang jelas-jelas memiliki suling yang mampu mengubah cuaca misalnya, untuk menggunakan kemampuan tersebut untuk membalikkan kapal-kapal Mongol yang bersandar di pantai Tsushima. Walaupun tidak mengurangi kekuatan cerita Tsushima itu sendiri, namun kondisi dimana gameplay dan cerita tidak terikat seperti ini tentu saja pantas mengundang kritik tersendiri.

Pada akhirnya, Ghost of Tsushima tetap jadi sebuah game open-world yang siap memukau Anda dari sisi visual, memuaskan dari sisi gameplay, menggugah dari sisi cerita dan musik, dan memesona ketika segala sesuatunya dikombinasikan di dalam satu ruang yang sama. Ia akan menuntut Anda untuk mengangkat katana dan menjatuhkan darah di atas tanah surga.

Kelebihan

Ghost of Tsushima jagatplay 160
Game ini siap membuat mata Anda termanjakan di setiap sudut.
  • Pulau Tsushima yang luar biasa indah
  • Voice Acting Inggris dan Jepang berkualitas
  • Sensasi pertarungan katana yang memuaskan
  • Sistem Samurai – Ghost yang tidak terkunci
  • Misi sampingan dengan konten cerita kuat
  • Cerita utama yang cukup menggugah
  • Kurosawa Mode yang tepat sasaran
  • Karakter pendukung yang menarik
  • Musik berkualitas yang mendukung atmosfer
  • Waktu loading untuk fast-travel yang cepat

Kekurangan

Ghost of Tsushima jagatplay 141
Ada disonansi kuat pada cara ia menyajikan elemen spiritual di gameplay dan cerita.
  • Prologue agak sedikit lemah
  • Gerak bibir didasarkan pada VA Inggris
  • Disonansi sisi spiritual antara gameplay dan cerita

Cocok untuk gamer: yang mencintai era Feudal Jepang, menginginkan game open-world berkualitas

Tidak cocok untuk gamer: yang menginginkan game sesulit Souls-like, memimpikan game dengan cita rasa RPG yang kental

Pages: 1 2 3 4
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…
July 3, 2024 - 0

Review Wuthering Waves: Penuh Pasang dan Surut!

Apa yang ditawarkan oleh Wuthering Waves? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
June 28, 2024 - 0

Impresi Zenless Zone Zero (Build Terbaru): Lebih Cepat, Lebih Ketat!

Kami berkesempatan menjajal build terbaru Zenless Zone Zero. Apakah kami…

PlayStation

November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…
November 13, 2024 - 0

Review Dragon Age – The Veilguard: Seru Tanggung karena Canggung!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Age: The Veilguard ini?…
November 1, 2024 - 0

Preview Dragon Quest III HD-2D Remake: Sebuah Mesin Waktu!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Quest III HD-2D Remake?…
October 25, 2024 - 0

JagatPlay: Wawancara dengan Takayuki Nakayama & Shuhei Matsumoto (Street Fighter 6)!

Kami sempat mewancarai dua pentolan Street Fighter 6 - Takayuki…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…