Preview 13 Sentinels – Aegis Rim: “Anime” Terbaik Tahun Ini!

Vanillaware, gamer yang cukup familiar dengan game-game Jepang sepertinya tidak akan asing lagi dengan developer yang satu ini. Setidaknya untuk beberapa seri terakhir, Vanillaware memang terkenal sebagai developer yang mampu menampilkan game dengan kualitas visualisasi menggoda, terutama lewat pendekatan artwork keren, desain karakter yang memanjakan mata, dan gameplay yang seru. Untuk Anda yang pernah mencicipi game seperti Odin Sphere atau Dragon’s Crown di masa lalu sepertinya tidak akan ragu melemparkan testimoni super positif untuk studio yang berbasis di Osaka ini. Setelah tersedia hanya di versi Jepang saja, game teranyar Vanillaware – 13 Sentinels: Aegis Rim akhirnya masuk ke pasar barat. Hasilnya? Satu kata: GILA.
Kesan Pertama
Sebelum Anda menuduh kami menggunakan judul clickbait karena menggunakan kata “Anime” terlepas dari fakta bahwa 13 Sentinels: Aegis Rim adalah sebuah video game, izinkan kami membela diri terlebih dahulu. Salah satu alasan mengapa kami memilih kata “anime” karena memang kesan tersebut sulit untuk dihapuskan – dari artwork, desain, keseluruhan atmosfer, hingga tema cerita yang ia angkat. Dengan porsi percakapan yang juga intensif dan memakan cukup banyak porsi gameplay, lengkap dengan kesempatan untuk belasan karakter utamanya untuk bersinar, Anda seperti tengah menikmati sebuah seri / film anime sci-fi berkualitas tinggi. Kesemuanya disajikan dengna musik, voice acting Jepang, hingga tema cerita yang siap untuk membuat kepala Anda meledak.
Salah satu yang paling membuat kami terkesima adalah cerita yang ia usung. Di atas kertas, 13 Sentinels – Aegis Rim terlihat seperti sebuah game yang klise. Sebagian besar film yang memuat pertarungan mecha vs kaiju memang tak banyak bisa diharapkan, karena biasanya akan berakhir jatuh ke banyak konten klise, dari tokoh protagonis yang punya watak spesifik hingga “kekuatan pertemanan”. Namun Mecha vs Kaiju ternyata hanyalah sedikit dari tema sci-fi yang dibawa game ini. Ke-13 karakter yang menjadi pondasi kisah untuk menyelamatkan dunia ini ternyata juga terlibat dalam aksi perjalanan waktu hingga perpindahan dimensi, melahirkan sebuah level kompleksitas plot yang benar-benar tersusun rapi dan dalam. Setiap perspektif karakter akan memberikan sedikit ekstra informasi soal apa yang tengah terjadi, sudah terjadi, dan akan terjadi nanti. Sedikit saja lengah? Selamat, Anda akan kebingungan.
Sejauh 10 jam permainan yang kami lewati, apresiasi ekstra muncul dari fakta bahwa kisah-kisah perjalanan waktu yang biasanya penuh kekacauan dan rentan terkesan berantakan di banyak media, terlepas dari fakta ia hanya berfokus pada 1 karakter saja, tidak terjadi di 13 Sentinels – Aegis Rim. Perlu kami ingatkan kembali, perjalanan lintas waktu di game ini berfokus tidak hanya satu, tetapi 13 karakter dengan kepribadian dan misi yang berbeda satu sama lain. Setiap karakter ini akan saling bersinggungan satu sama lain, di titik masa yang bisa berakhir jadi masa lalu, masa sekarang, atau masa depan. Untuk para penggemar film? Bayangkan film Terminator berbintangkan 13 karakter yang di dalamnya, memuat karakter wanita imut. Penggemar anime? Bayangkan Steins Gate dengan Mecha!!!
Satu yang menarik, walaupun berfokus pada sisi cerita, 13 Sentinels: Aegis Rim tetap dipresentasikan sebagai game Strategy RPG dengan elemen tower defense yang menjadi misi utama. Bahwa presentasi cerita pertarungan antara para mecha “Sentinels” melawan Kaiju ini juga akan berujung menuntut Anda memerintahkan setiap unit yang ada dalam pertempuran real-time, yang tidak hanya terjadi cepat, namun butuh ekstra strategi tertentu untuk dieksekusi. Strategi yang tidak hanya melibatkan tata letak unit, tetapi juga unit mana saja yang akan Anda perkuat, mana yang Anda posisikan sebagai pihak penyerang, yang Anda posisikan sebagai support, dan tuntutan untuk secara rutin me-rotasi mereka. Uniknya, visualisasinya dibuat sederhana. Alih-alih ala Front Mission yang biasanya diikuti cut-scene animasi serangan robot dan sejenisnya, 13 Sentinels: Aegis Rim menampilkan unit bak icon dalam radar dengan ekstra animasi serangan di atasnya. Visualisasi sang mecha hanya terjadi di cerita atau di halaman akses Skill yang bisa Anda pasangkan ke mereka.
10 jam bermain dan kami sangat menikmati perjalanan kami dengan 13 Sentinels: Aegis Rim. Perjalanan cerita baru menembus sekitar 30%, dan otak kami masih berusaha mencerna setiap jejak tabir misteri yang terbuka, mengitari belasan karakter utama tersebut. Seperti biasa, izinkan kami melemparkan segudang screenshot fresh from oven di bawah ini untuk membantu Anda mendapatkan gambaran terkait game ini. Sejauh ini, kami berani datang dengan dua klaim yang sepertinya akan kami bawa ke review kami nanti. Pertama, seperti judul di atas, ia terasa seperti seri “anime” terbaik yang bisa Anda nikmati tahun ini. Kedua? Minggir The Last of Us Part II, karena kami baru saja menemukan kandidat terkuat baru untuk penghargaan “Best Story” Game of the Year versi JagatPlay untuk tahun ini!
RAW Screenshot
4K dengan Playstation 4 PRO













