Menjajal Tales of Arise (2): Chapter Pertama yang Menjanjikan!
Skill Points

Dari mekanik bertarung, sesi preview kedua kami bersama dengan Tales of Arise ini masih mengusung konsep yang sama dengan sesi preview pertama sebelumnya. Anda bisa membacanya lebih lengkap di tautan berikut ini. Pada intinya, ia datang sebagai game action RPG yang terasa luwes dan cepat berkat implementasi serangan kombinasi seperti Boost Strike dan Boost Attack, dan tentu saja serangan-serangan Arte yang mudah untuk dieksekusi. AI pendukung yang menemani Anda bertarung juga sangat bisa diandalkan. Di sesi preview terbaru ini, dimana kami bertarung melawan lebih banyak musuh yang terasa sulit, aksi Healing dan Resurrection yang dilakukan Shionne secara otomatis selalu berada di timing yang tepat.
Sesi preview ini juga sepertinya memastikan bahwa sesuai dengan cerita nantinya, Anda juga akan kedatangan karakter tamu yang akan menemani aksi Anda. Di sesi ini, kami sempat dibantu oleh sang pemimpin kelompok pemberontak – Zephyr yang bertarung tangan kosong. Sayangnya, ia tidak ikut menemani aksi Anda hingga porsi cerita genting seperti saat melawan boss misalnya. Sesi preview ini juga memperkenalkan beberapa hal, seperti proses crafting untuk mendapatkan senjata lebih baik, aksi memasak di camp menggunakan resource yang sudah Anda kumpulkan untuk buff tertentu, serta ragam misi sampingan yang akan menyediakan reward yang sepadan. Untuk urusan terakhir ini, misi sampingan juga datang dengan icon jelas di peta demi memastikan Anda tidak tersesat.


Proses eksplorasi yang ditawarkan oleh chapter pertama Tales of Arise ini juga berjalan seperti semestinya sebuah game JRPG yang seharusnya. Tidak segala sesuatunya akan berujung jadi sebuah padang rumput luas, dimana beberapa hadir dengan gerak jalur linear dengan satu atau dua jalan alternatif yang biasanya akan berisikan peti. Alasan eksplorasi kini ditambah dengan kehadiran Burung Hantu Dahnan yang akan menandai item-item rahasia untuk bisa Anda gali, yang sejauh ini kami temui berujung jadi item-item kosmetik. Yang unik adalah bagaimana peti ini juga didesain untuk memberikan Anda sebuah opsi untuk menghindari monster-monster lebih kuat.


Seperti yang kita tahu, Tales of Arise memang tidak datang dengan sistem encounter. Musuh yang bisa Anda habisi akan bisa Anda lihat jelas di peta, yang bahkan datang dengan skala ukuran yang sebenarnya. Tidak hanya musuh biasa saja, akan ada jenis-jenis monster lebih kuat yang butuh perjuangan untuk ditundukkan jika Anda berniat menjajalnya. Namun alih-alih “memaksa” Anda untuk bertemu dengan mereka, setidaknya di dua kesempatan berbeda, Tales of Arise biasanya menyediakan jalur alternatif bagi Anda yang ingin menghindari mereka. Salah satunya bahkan mengharuskan Anda mencari sebuah kunci elevator berbeda (yang bisa saja Anda lewatkan) untuk bisa memicu jalur alternatif yang kami sebutkan sebelumnya. Opsi seperti ini adalah sesuatu yang kami sambut dengan tangan terbuka.
Pertarungan melawan para monster dan akhirnya boss di chapter pertama – seorang Lord bernama Balseph ini juga membuka mati kami soal betapa pentingnya aksi rolling menghindar ala game action dibandingkan seri-seri Tales sebelumnya. Balseph datang dengan damage super besar yang bisa menghabisi Anda dalam dua serangan, lengkap dengan efek AOE. Datang menyerang membabi buta tanpa strategi adalah resep rasa frustrasi alih-alih membantu Anda menundukkannya. Maka kemampuan untuk membaca gerakan, menghindari di timing super tepat, mendapatkan “keistimewaan” untuk menggunakan serangan spesial setelahnya, adalah sesuatu yang penting di Tales of Arise, setidaknya untuk sisi pertarungan boss yang ada. Ia tidak semudah yang Anda bayangkan.


Bagian lain yang baru kami temui di sesi preview kedua Tales of Arise ini dan tidak di sesi preview pertama adalah Skill Panels. Muncul dalam bentuk bagian kecil yang akan mengemuka seiring dengan progress dan title yang Anda dapatkan, ia berfungsi layaknya pohon skill game RPG yang seharusnya. Setiap bagian akan punya setidaknya 5 buah skill yang bisa Anda buka menggunakan Skill Points, baik yang aktif ataupun pasif. Skill pasif bisa berujung jadi buff permanen, seperti peningkatan persentase critical damage misalnya. Sementara skill aktif? Ia bisa berujung akses untuk Arte baru, seperti yang terjadi pada Shionne. Ini berarti aksi membuka Arte baru tidak lagi terkunci hanya pada kenaikan level dan aksi menggunakan Artes yang sama berulang-ulang saja, tetapi juga jadi opsi yang bisa Anda pilih sendiri di Skill Panel.
Sesi preview kedua ini benar-benar membuka mata kami bahwa di setidaknya untuk chapter pertama Tales of Arise, Anda butuh memainkannya dengan kewaspadaan lebih tinggi dan saksama, terutama soal membaca animasi gerak boss dan menghindarinya di timing yang tepat. Walaupun strategi ini bisa jadi berbeda ketika anggota party Anda sudah berjumlah lengkap 4 orang dengan potensi eksekusi Boost Strike dan Boost Attack di banyak kesempatan, namun setidaknya ini membuat Tales of Arise ternyata berujung lebih menantang dari yang kami bayangkan.
Tales of Arise, Pantaskah untuk Ditunggu?

Iya,iya, dan iya. Alih-alih mengubah pendapat dan impresi kami dari sesi preview pertama Tales of Arise beberapa waktu yang lalu, sesi preview kedua ini justru kian mengukuhkan hype dan rasa penasaran kami untuk versi penuhnya bulan depan. Ada harapan bahwa akan ada lebih banyak potongan anime digunakan untuk menyajikan bagian cerita dramatis yang ada. Ada mimpi bahwa tingkat kesulitan dimana Anda dituntut juga untuk banyak menghindar di timing yang tepat saat melawan Balseph juga akan diaplikasikan di sepanjang permainan nantinya. Untuk saat ini, Tales of Arise berada dalam kualitas yang tak akan sulit untuk membuat gamer-gamer pencinta JRPG, terutama seri Tales, untuk jatuh hati sejak pandangan pertama.
Tales of Arise sendiri rencananya akan dirilis pada tanggal 9 September 2021 mendatang untuk Playstation 4, Playstation 5, Xbox One, Xbox Series, dan tentu saja – PC. Can’t wait!