Review NEO – The World Ends with You: Sibuk Ria di Shibuya!
Eksplorasi dan Puzzle
Pertarungan memang menjadi bagian tidak tergantikan dari NEO: TWEWY, namun tidak mendefinisikan keseluruhan pengalaman yang ada. Bahwa di tengah proses bergerak dari satu chapter ke chapter lainnya yang biasanya berkaitan dengan pergantian hari, Anda juga dituntut untuk menyelesaikan beragam puzzle, dari yang sederhana hingga yang cukup kompleks untuk memicu rasa frustrasi tersendiri. Sistem ini juga mau tidak mau akan memaksa Anda mengitari Shibuya untuk mencari solusi yang dibutuhkan atau sekadar menggerakkan cerita yang ada.
Puzzle yang diusung biasanya berkaitan dengan kemampuan unik masing-masing karakter. Fret misalnya bisa mengembalikan atau menanamkan ingatan tertentu ke NPC, sementara Nagi bisa menyelami pikiran terburuk mereka dan kemudian membersihkannya. Kedua mekanik ini akan sering Anda gunakan untuk menyelesaikan misi sampingan dan utama yang ada. Kekuatan yang paling kompleks tentu mengitari si karakter utama – Rindo yang ternyata mampu mengembalikan waktu. Berita baiknya? Aksi kembali ke waktu sebelumnya ini biasanya cukup terstruktur hingga Anda tidak akan kebingungan harus bergerak ke timeline mana dulu dan melakukan apa di sana. Berita buruknya? Seiring dengan progress cerita, akan ada titik cerita dimana si game sendiri tidak lagi akan banyak “menuntun” Anda. Hasilnya? Anda harus lebih sigap melakukan semua hal yang dibutuhkan di timeline spesifik sebelum bisa mendorong cerita utama lebih jauh.
Yang membuatnya menarik dari puzzle-puzzle ini adalah sebagian besar dari mereka tidak datang dengan jawaban yang benar-benar jelas. Jika ia menyangkut soal pertanyaan teka-teki yang harus Anda pilih dengan benar jawabannya misalnya, maka Anda harus mencari sendiri jawaban tersebut. Di satu titik, dimana cerita berkutat pada usaha untuk mempersiapkan psikologi anggota party Anda melawan teman baiknya sendiri, Anda harus menggunakan kemampuan perjalanan waktu milik Rindo untuk melakukannya. Di banyak timeline, Anda harus melemparkan pertanyaan yang menggugah sikap siap bertempur itu darinya, yang datang tanpa clue sama sekali. Setiap timeline punya 3 jenis situasi dengan 3 pilihan pertanyaan, yang jika salah satu saja, maka akan gagal dan harus diulangi kembali. Di akhir-akhir permainan, level puzzle seperti bisa Anda antisipasi.
Namun di luar kasus istimewa seperti yang kita bicarakan sebelumnya, hampir setiap puzzle yang Anda temui seharusnya bisa diselesaikan dengan sedikit perhatian dan kewaspadaan. Untungnya, hampir semua tantangan yang melibatkan karakter-karakter NPC di misi sampingan, biasanya tak banyak butuh aksi berpikir. Sebagian besar masalah yang mereka bawa biasanya bisa diselesaikan menggunakan kemampuan Nagi ataupun Fret. Menyelesaikan misi sampingan biasanya akan membuka sang karakter di jaring Social Network – sebuah fitur sosial NEO: TWEWY, yang berperan bak pohon skill. Butuh menggunakan resource spesifik bernama Friendship Points yang hanya bisa didapatkan terbatas lewat misi seperti ini, hubungan di Social Network biasanya akan membuka fungsi atau buff kuat yang tentu tak ingin Anda lewatkan. Sebagai contoh? Kesempatan untuk menggunakan lebih banyak skill bertombol sama di dalam satu party, yang tentu akan meringankan beban jari Anda.
Sayangnya, proses eksplorasi seperti ini juga rentan meninggalkan rasa repetitif yang kuat, terutama untuk kekuatan si Rindo yang memang membuat Anda mengunjungi tempat yang sama berulang-ulang kali. Dipadukan dengan skit statis yang kami bicarakan sebelumnya dimana dialog-dialog panjang hanya ditemani art karakter yang tak bergerak, sulit rasanya untuk menaruh perhatian ekstra soal apa yang terjadi. Apalagi mengingat kemampuan Rindo seringkali ditujukan untuk “memperbaiki kesalahan”, Anda akan sering bertemu dengan situasi dimana Anda harus mengulang skenario yang sama dua kali, dengan iterasi yang terhitung minim di dalamnya. Salah satu chapter bahkan dibangun di atas mekanik ini dan berujung membuat kami melewatkan semua dialog yang ada karena tak lagi peduli.
Namun setidaknya konsep chapter per hari yang menawarkan tantangan-tantangan berbeda, dari yang memutar otak hingga yang berfokus pada sistem pertempuran cukup membuat perjalanan Anda melewati kisah NEO: TWEWY terasa sedikit bervariasi. Walaupun harus kami akui, 30 jam untuk game seperti percaya atau tidak, harus kami keluhkan, terlalu panjang.
Kesimpulan
Sebuah game action RPG yang unik dan menarik di saat yang sama, tidak ada lagi kalimat yang lebih tepat untuk menjelaskan apa yang ditawarkan oleh NEO: TWEWY terutama untuk gamer seperti kami yang sempat melewatkan hype TWEWY di era Nintendo DS dulu. Sistem pertarungannya memang akan menguji daya tahan jemari Anda, namun menawarkan kedalaman yang cukup baik utnuk menuntut ekstra strategi dan kombinasi di dalamnya. Pendekatan estetika yang begitu anak muda dari sisi visual dan musik juga berujung jadi sesuatu yang membuat kami jatuh hati, di tengah potret Shibuya yang berhasil jadi “arena bermain” yang menarik. Kesemuanya membaur dengan manis.
Namun bukan berarti NEO: TWEWY tidak datang dengan “masalahnya” sendiri. Dari dialog yang disajikan dalam bentuk skit membosankan hingga beberapa misi yang disajikan, terasa bertele-tele untuk bergerak menuju konklusi yang dibutuhkan. Animasi yang terlalu “gila” untuk bisa memerhatikan apa yang terjadi di layar, terutama ketika anggota party mulai meramai juga bisa jadi catatan tersendiri. NEO: TWEWY juga tidak menyediakan banyak ruang bagi gamer pendatang baru untuk mempelajari lebih jelas soal apa yang terjadi di seri pertama sebelum dibombardir dengan kedatangan karakter dan konfliknya yang belum terselesaikan. Ini bisa berujung meninggalkan kebingungan tersendiri.
Walaupun demikian, kami tetap tidak akan ragu merekomendasikan kepada Anda NEO: TWEWY, terutama gamer-gamer yang merindukan sebuah game action RPG solid yang datang dengan pendekatan urban dan gameplay loop yang cukup menarik. Dua hal yang pasti: siapkan waktu dan siapkan jari-jari Anda untuk menikmatinya.
Kelebihan
Sistem PINS yang ternyata cukup strategis dan mendalam
Desain yang begitu anak muda
Musik yang terhitung solid untuk menemani aksi dan eksplorasi
Tingkat kesulitan jadi opsi menarik untuk mengejar reward sepadan
Puzzle dengan solusi yang harus Anda cari sendiri
Kekurangan
Animasi serangan bisa terasa berlebihan hingga Anda tak lagi mawas dengan apa yang terjadi saat bertarung
Item fashion tidak berpengaruh pada tampilan karakter
Beberapa dialog terasa terlalu panjang dan bertele-tele
Tak banyak informasi disediakan jelas untuk gamer yang belum menikmati seri pertama
Cocok untuk gamer: yang menikmati TWEWY di masa lalu, menyukai game RPG dengan setting urban
Tidak cocok untuk gamer: yang tangannya mudah lelah menekan tombol yang ada, yang mudah bosan dengan lemparan dialog yang banyak