Review DEATHLOOP: Kesenangan Berulang, Berulang, Berulang!
Julianna oh Julianna

Bagi kami, bersinarnya Deathloop justru tidak datang ketika Anda mencicipi mode single-playernya dimana Anda berperan sebagai Colt yang berupaya untuk memutus rantai pengulangan yang ada. Bahwa sensasi bermainnya justru hadir dalam format terbaik dengan pengalaman paling intens ketika Anda berperan sebagai Julianna yang berupaya untuk melindungi loop yang sama. Benar sekali, kita tengah bicara soal mode multiplayer yang ia usung.
Anda berkesempatan untuk berperan sebagai Julianna dan berakhir menginvasi gameplay player lain yang tengah sibuk berusaha menyelesaikan misi mereka. Misi Anda sebagai Julianna? Sederhana. Memastikan Colt yang dimainkan oleh player ini menghembuskan nafas terakhirnya di tangan Anda. Julianna juga akan diperkuat dengan sistem loadout yang sama dengan Colt, dimana Anda bisa memilih senjata, perk, dan Slab yang Anda bawa ke medan pertempuran. Bedanya? Jika variasi item dan senjata ini dibuka lewat proses eksplorasi untuk Colt, varian perk dan senjata lebih kuat untuk Julianna akan terbuka sering dengan tingginya level yang ia miliki. Tingginya level tentu bergantung pada seberapa aktif Anda memainkan mode multiplayer ini.
Proses balancing-nya sendiri cukup fantastis. Pada saat berburu, Julianna memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan yang tidak dimiliki Colt. Julianna misalnya tidak memiliki perlengkapan bernama Hackamajig yang memungkinkan Colt untuk meretas beragam alat mekanikal di sekitar area, termasuk Turret. Ini berarti jika Colt sudah menguasai turret di lokasi tertentu, maka opsi yang tersedia bagi Julianna hanyalah menghancurkannya. Ketika Colt memiliki setidaknya 3 kali kesempatan untuk hidup dan mengulang, Julianna yang datang menginvasi hanya punya 1 kali hidup saja. Berita baiknya? Setidaknya Anda yang berperan sebagai Julianna tetap punya opsi untuk lari dan meminum item penyembuh yang tersebar di area, sama seperti yang bisa dilakukan oleh Colt.
Sementara di sisi lain, Julianna juga akan dibekali dengan beberapa kemampuan lain yang tidak dimiliki oleh Colt. Salah satu yang paling signifikan adalah Tag, dimana Julianna bisa menandai Colt yang ia temui secara diam-diam. Efek dari sistem ini adalah membuat lokasi si Colt terlacak untuk beberapa waktu sekaligus memberitahukan lokasinya secara otomatis ke semua musuh yang tengah berpatroli di dekat lokasi. Ini akan membuat musuh-musuh AI untuk memburu Colt buruan Anda secara langsung. Julianna juga akan dibekali Slab khusus bernama Masquerade yang membuatnya bisa menyamar menjadi karakter lain jika ia menginginkannya.


Dengan semua kombinasi ini, apalagi mengingat Colt buruan akan selalu punya 3 nyawa untuk dihabiskan, aksi Anda berburu sebagai Julianna selalu menghasilkan sebuah pertarungan yang menegangkan dan intens, membuat Deathloop kian bersinar. Mengingat kehadiran Julianna selalu mengunci pintu keluar bunker milik Colt sebelum ia harus bergerak meretas antena spesifik agar bisa membukanya, sistem ini juga membuat Julianna dan Colt menjadi lebih mudah bertemu. Bahwa mau tidak mau, Colt akan bergerak ke satu titik spesifik agar bisa kabur dari lokasi tersebut. Sebagai Julianna, ini adalah kesempatan untuk menggunakan segala macam tipu muslihat yang Anda miliki. Ranjau dan perangkap? Bisa. Hanya mengandalkan musuh untuk memburu si Colt? Bisa. Mendekati tanpa ketahuan dan memberikan cumbu peluru shotgun ke kepala si Colt? Bisa. Semuanya harus dilakukan sembari berhati-hati mengingat nyawa Anda hanya satu.
Berita baiknya? Deathloop tidak akan memaksa Anda harus menempuh sistem yang satu ini. Untuk Anda yang menikmati mode single-player dan tidak ingin banyak diinvasi oleh Julianna yang dikendalikan oleh player lain, Anda bisa mengatur ke mode pencarian menjadi “Friends Only”. Ini berarti hanya teman-teman di Friendlist Anda saja yang akan bisa memburu dan mengacaukan permainan Anda. Untuk memastikan bahwa gamer yang “tidak punya teman” tetapi bisa merasakan ketegangan serupa, event invasi Julianna ini juga bisa terjadi di bawah kendali AI, walaupun harus diakui jauh lebih mudah untuk ditundukkan.
Anti-Nyontek

Ini mungkin bukan sesi diskusi yang menarik untuk semua gamer yang tengah membaca artikel review yang satu ini. Namun untuk Anda yang mengikuti setidaknya sepak terjang kedua seri Dishonored di event speedrun, ia selalu jadi tontonan yang fantastis. Kombinasi skill yang presisi serta pengetahuan super mendalam yang dimiliki oleh Speedrunner untuk kedua game tersebut memang pantas diapresiasi. Tetapi ada satu hal unik lainnya yang dimiliki oleh Deathloop, dimana tidak hanya soal speedrun saja, tetapi juga membuat kami penasaran soal pendekatan yang dimiliki oleh gamer ketika mencari-cari playthrough milik orang lain.
Mengapa? Karena bukan rahasia lagi bahwa untuk gamer-gamer yang mudah frustrasi, mencari solusi puzzle dari yang butuh pergerakan objek hingga kunci kode tertentu di Youtube adalah sesuatu yang lumrah. Dengannya, Anda bisa mendapatkan akses jauh lebih cepat untuk senjata, armor, hingga upgrade esensial yang akan mempermudah perjalanan Anda. Atau bahkan lebih parahnya, mendapatkan kunci esensial untuk progress bahkan sebelum game tersebut memberikan Anda clue yang dibutuhkan untuk memecahkannya. Entah berita baik atau berita buruk, Anda tidak akan bisa melakukannya di Deathloop.


Seolah ingin memastikan bahwa pengalaman Deathloop Anda berada dalam kapasitas yang maksimal, Arkane mendesain sedemikian rupa bahwa hampir semua puzzle di Deathloop akan berpusat pada kode angka dan huruf. Ini berarti Anda butuh tahu kode angka dan huruf spesifik untuk bisa membuka pintu hingga mengakses puzzle yang ada. Berita buruknya? Alih-alih menawarkan satu kode yang sama, Deathloop akan terus mengacak isi mekanisme yang satu ini. Ini berarti, setiap playthrough akan memiliki kode pintu yang berbeda-beda pula, membuat Anda tak bisa sekadar menonton video Youtube dan berujung mengakses semua pintu yang ada. Setidaknya, lokasi untuk mendapatkan informasi terkait kode tersebut akan berada di lokasi yang sama.
Ini juga membuat kami penasaran seperti apa scene speed-run Deathloop di masa depan. Mengingat isi kode puzzle yang selalu berbeda-beda di setiap playthrough, para speedrunner tentu mau tidak mau harus melewati proses serupa playthrough pada umumnya dalam sekuens spesifik untuk bisa mendapatkan kode yang mereka butuhkan. Tidak ada aksi lari super cepat dan menghafal kode spesifik untuk masing-masing pintu. Tentu saja, selama mereka tidak menemukan trik yang bisa memicu kode yang sama di setiap sesi speed-run.










