Review DEATHLOOP: Kesenangan Berulang, Berulang, Berulang!
Kesimpulan

Deathloop adalah sebuah game action fantastis dengan daya tarik yang unik, ini mungkin kata yang tepat untuk menjelaskan elemen-elemen yang ia usung. Arkane sepertinya memahami apa yang disukai gamer dari Dishonored, mempertahankan sedikit elemen sandbox dari metode dan jalur solusi yang ia usung, dan kemudian mengkombinasikannya dengan mekanik timeloop yang mau tidak mau harus diakui, memfasilitasi konsep lokasi + waktu-nya yang terhitung terbatas. Mempelajari dan mengerti dimana posisi musuh yang selalu konstan, mengeksplorasi jalur solusi alternatif yang lebih aman, hingga menemukan cara untuk menghabisi para Visionaries dengan cara yang baru memang berujung jadi pengalaman yang memuaskan. Bagi gamer Playstation 5? Fitur yang Anda butuhkan juga difasilitasi dengan baik di sini.
Namun apakah Deathloop adalah sebuah game yang sempurna? Sayangnya, tidak. Ada beberapa keluhan yang pantas kami catat. Salah satu yang paling krusial? AI yang benar-benar tidak konsisten kecerdasannya. Ada kalanya AI musuh tidak mengetahui bahwa Anda baru saja menghabisi temannya yang berjarak tak lebih dari 1 meter darinya. Tetapi ada pula AI yang langsung berkumpul menjadi satu, memeriksa mayat yang sama, walauapun ia berjarak jauh dari teman terdekatnya. Situasi seperti ini seringkali menghasilkan rasa frustrasi tersendiri.
Desain musuh yang tidak jelas memiliki armor atau tidak juga seringkali kami salah sangka soal apakah headshot dengan pistol di jarak tertentu akan bisa menghabisi mereka secara instan atau tidak. Anda tidak tahu apakah hanya kepala mereka saja yang berwarna-warni, atau mereka menggunakan sejenis pelindung kepala atau tidak. Mengingat lokasi yang ditawarkan juga terbatas, ia juga mudah terasa repetitif, apalagi jika Anda sudah punya build cukup matang untuk tak lagi peduli dengan stealth. Bergerak masuk, menembak seenak jidat, menyelesaikan objektif dalam waktu 5-10 menit sebelum ke misi selanjutnya adalah sesuatu yang sering Anda temui ketika mulai bergerak ke end-game.
Namun di luar kekurangan tersebut, Deathloop tetap tampil sebagai game action yang menarik untuk dijajal, apalagi jika Anda termasuk gamer yang mencintai kedua seri Dishonored sebelumnya. Ini akan jadi game first person yang menuntut Anda untuk berpikir dan berencana, dimana kebebasan build dan jalur solusi akan difasilitasi dengan nyaris sempurna. Ia menawarkan kesenangan yang berulang, berulang, dan berulang.
Kelebihan

Sensasi DualSense di versi Playstation 5
Objektif disajikan terang-benderang untuk meniminimalisir kebingungan
Fasilitasi build dan jalur alternatif solusi yang solid
Mode menjadi Julianna yang menyenangkan dan menegangkan
Sistem puzzle dengan pass-code berbeda di setiap playthrough
Karakter Visionaries yang diusung punya dinamika yang menarik
Dunia terasa unik
Desain audio terasa akurat untuk menentukan posisi musuh
Kekurangan

AI musuh tidak konsisten
Desain musuh membingungkan apakah mereka memiliki pelindung kepala atau tidak
Mudah terasa repetitif, apalagi mendekati end-game
Cocok untuk gamer: yang menyukai Dishonored, menyukai game FPS yang butuh strategi gerak dan berpikir
Tidak cocok untuk gamer: yang senang mencari semua solusi puzzle di Youtube, yang ingin datang dan menembak membabi buta
RAW Screenshot
(4K “Ray-Tracing” di Playstation 5)































