Review Marvel’s Guardians of the Galaxy: Ternyata Super Keren!

Reading time:
November 4, 2021

Presentasi Fantastis

guardians of galaxy jagatplay 9
Anda akan dibawa melanglang buana ke banyak lokasi semesta Marvel, terlepas dari konsep gameplay yang linear.

Apa yang Anda inginkan dari sebuah game petualangan Guardians of the Galaxy? Tentu saja kesempatan untuk mengeksplorasi beragam dunia unik dan berbeda yang “hidup” di dalam semesta komik Marvel itu sendiri. Akan sangat disayangkan bahwa potensi ini berujung menjadi sebuah kisah perjalanan di hanya 2-3 planet saja dan Anda berujung “terperangkap” di sana. Berita baiknya? Eidos Montreal memahami potensi tersebut dan tampil habis-habisan untuk mengekspresikan aksi sang GOTG yang seperti namanya, memang seharusnya berpetualang di dalam galaksi. Terlepas dari konsep yang super linear, Anda akan singgah di begitu banyak tempat yang mengagumkan.

Dari sinilah pesona game ini akan mulai membuat Anda jatuh hati. Bahwa perjalanan yang di awal hanya termotivasi untuk mendapatkan sedikit uang ini akan membuat GOTG berpetualang di begitu banyak lokasi, yang beberapa di antaranya mungkin terasa familiar untuk Anda yang sempat menonton versi Marvel Cinematic Universe-nya. Anda akan melihat ganasnya dunia dimana tempat Lady Hellbender tinggal sekaligus kastil-nya yang begitu megah, berjalan-jalan di Knowhere yang penuh dengan orang-orang terbuang, masuk ke dalam salah satu kapal penting Nova Corps, hingga beragam lokasi lain yang tak kalah menawan. Setiap dunia ini juga datang dengan desain yang begitu unik dan berbeda, lengkap dengan ekosistemnya sendiri-sendiri.

guardians of galaxy jagatplay 79
Masuk ke kapal milik Nova Corps? Hell yeah!

Seolah tidak cukup di sana, manisnya presentasi visual yang ditawarkan oleh GOTG ini, setidaknya di versi Playstation 5, juga datang dari model karakter-nya yang tak kalah menawan. Kita tentu tidak hanya bicara soal detail beragam kostum yang bisa Anda kejar dan kenakan saja, tetapi lebih ke detail wajah untuk tiap karakter yang ada. Gerak wajah yang ia tawarkan benar-benar mampu mengekspresikan emosi dengan begitu kuatnya, hingga scene-scene yang memang seharusnya menyentuh dan menggugah, berhasil tampil begitu optimal. Raut wajah ini bahkan diterjemahkan sama baiknya untuk karakter non-manusia seperti Groot ataupun Rocket. Ada banyak perubahan yang terjadi saat mereka menanggapi ragam situasi yang otak Anda mengerti, mewakili satu emosi.

Semuanya juga diperkuat dengan voice acting yang tidak kalah fantastis. Tidak selalu berisikan lelucon demi lelucon, tetapi juga beberapa momen yang memperdalam karakter dan konflik yang mereka hadapi, semua voice actor khusus untuk anggota inti GOTG menjalankan tugasnya dengan sangat baik. Anda akan bisa merasakan bagaimana tulusnya cinta seorang Drax pada keluarganya di balik sosoknya yang menyeramkan, atau bagaimana Gamora harus menanggung beban mental karena persaingannya dengan Nebula yang di satu titik ia ekspresikan dengan air mata dan suara yang serak. Bahkan di satu titik, hanya lewat intonasi saja, Anda bisa merasakan kekhawatiran seorang Groot yang sejak awal hingga akhirnya hanya bisa berbicara dengan satu kalimat – “I Am Groot” saja.

guardians of galaxy jagatplay 155
Ekspresi wajah yang fantastis berhasil membuat momen emosional yang ditawarkan besinar.

Hal audio tak kalah fantastis juga mereka tawarkan via Soundtrack. Seperti yang kita tahu, salah satu alasan mengapa Peter Quill memilih nama “Star-Lord” sebagai julukan karena didasarkan pada band power metal yang ia sukai ketika ia masih tinggal di bumi saat kecil. Sebegitu akuratnya Eidos Montreal ingin memotret hal ini, hingga mereka meracik sebuah band dari anggota-anggota studio internal untuk membuat band Star-Lord ini berujung eksis. Mereka meracik setidaknya 10 lagu original, merangkumnya sebagai album yang bisa Anda nikmati di Spotify, dengan kualitas yang benar-benar siap untuk membuat kepala Anda tidak kuasa untuk tidak ikut bergerak. Selain lagu-lagu original ini, mereka juga menyuntikkan banyak lagu-lagu populer era tahun 1980-an untuk Anda cicipi dan terkadang muncul di beberapa momen penting.

Maka dari sisi presentasi, di luar kebodohan si trailer yang sempat membuatnya terasa dan terlihat seperti game Playstation 3, Guardians of the Galaxy ternyata berujung memukau. Ia datang dengan begitu banyak dunia untuk disinggahi terlepas dari konsep cerita linearnya, model karakter penuh detail, ekspresi wajah fantastis, voice acting berkelas, hingga soundtrack yang pantas untuk diacungi jempol. Ia tampil selayaknya sebuah game AAA yang Anda impikan ketka berbicara soal GOTG.

Lebih Baik dari MCU

guardians of galaxy jagatplay 145
Tanpa berusaha lebay, kami bahkan tak ragu menyebut sisi narasi dan karakternya lebih dari apa yang ditawarkan MCU.

Ini mungkin akan jadi pendapat yang akan membuat artikel ini banjir kritikan dan hinaan, mengingat banyak dari kita yang memang baru familiar dengan apa itu GOTG setelah Marvel Cinematic Universe via James Gunn memutuskan untuk membawanya ke permukaan. Kami tidak akan membantah signifikansi tersebut karena memang begitu adanya. Tetapi jika harus menyelam lebih dalam soal pengalaman seperti apa yang ditawarkan oleh versi video game racikan Eidos Montreal ini, sisi narasi dan karakter yang ia usung memang menjadi puncak pesonanya. Pesona yang di akhir membuat kami berujung jatuh hati dan tak ragu memasukkanya sebagai salah satu kandidat GOTY super kuat saat bicara soal narasi.

GOTG adalah sebuah tim berisikan 5-6 orang. James Gunn memang berhasil memotret dinamika antara karakter-karakter utamanya dengan fantastis, lewat dua buah seri yang juga menawarkan tokoh antagonis dan fokus yang berbeda-beda. Sekarang bayangkan apa yang bisa dilakukan James Gunn jika 1 film GOTG tersebut berdurasi antara 10-12 jam, lengkap dengan pengalaman interaktif di dalamnya? Benar sekali, ia akan punya kesempatan untuk mengeksplorasi lebih banyak hal. Lebih banyak dunia, plot lebih kompleks, kesempatan bagi setiap karakter untuk  bersinar dengan konflik dan resolusi mereka sendiri, dan menyuntikkan lebih banyak karakter dari semesta Marvel yang lain. Hal tersebutlah yang berhasil dilakukan Eidos Montreal dengan game ini.

guardians of galaxy jagatplay 133
Dengan waktu gameplay 11-12 jam, ada banyak ruang bagi Eidos Montreal untuk “mendalami” setiap karakter ini.
guardians of galaxy jagatplay 134
Mengingat mereka selalu berpetualang bersama, interaksi antar karakter juga akan terasa tumbuh dan kian akrab.

Ada apresiasi begitu besar bagi tim Eidos Montreal untuk memastikan karakter-karakter yang jelas dari sisi lore sudah sempat berpetualang bersama ini, untuk tumbuh semakin dekat selama perjalanan di seri ini. Sebagian besar dari mereka harus berhadapan dengan konflk personal yang tidak akan bisa diselesaikan dengan pedang dan pistol belaka. Digabungkan dengan visaul raut wajah dan voice acting luar biasa, momen-momen ini akan membuat Anda lebih mengenal dan mencintai karakter-karakter ini. Fakta bahwa Anda selalu berpetualang bersama-sama, yang seringkali diisi dengan begitu banyak lelucon, percakapan, dan juga konflik juga ikut membantu membangun kedekatan yang ada. Hingga di titik? Anda akan menemukan rasa “kehilangan” yang unik ketika salah satu karakter untuk alasan yang tidak jelas, akan meninggalkan party untuk waktu yang lama.

Walaupun tidak banyak informasi bisa kita dapatkan dari proses pengembangan di belakang layar, namun kami juga jatuh hati pada keputusan Eidos Montreal untuk melibatkan karakter-karakter Marvel yang lain, yang beberapa di antaranya mungkin baru akan kita lihat di MCU dalam beberapa tahun ke depan. Potret untuk para karakter juga terasa lebih kaya, simpatik, dan misterius, dari Star-Lord yang kepribadiannya tidak terjebak pada sifat arogannya saja, tetapi juga kepribadian penuh rasa peduli dan empati yang cukup menghangatkan. Atau bagaimana Drax yang notabene punya nama “The Destroyer” dikenal dan dihormati oleh banyak pihak yang tak kalah menyeramkan. Atau bagaimana Mantis misalnya, punya kemampuan psikis yang jauh lebih menarik sembari mempertahankan sifat dan sikapnya yang imut. Semua karakter berujung bersinar di game ini.

guardians of galaxy jagatplay 136
Kami misalnya berujung lebih menghargai potret kemampuan, kepribadian, dan peran Mantis di sini daripada versi MCU yang membuatnya terlihat bak karakter wanita super lugu nan tolol.
guardians of galaxy jagatplay 38
Yups, ini bukan sekadar opsi kacangan. Banyak hal yang Anda pilih di sini akan mempengaruhi skenario cerita dan rute alternatif yang harus dilalui, walaupun ia nanti akan berakhir di titik yang sama.

Lebih gilanya lagi? Cerita linear dibangun di atas opsi-opsi pilihan aksi dan percakapan yang benar-benar berpengaruh pada pengalaman bermain seperti apa yang Anda dapatkan. Bahwa cabang pilihan ini walaupun akan berakhir di titik yang sama, akan membuat pengalaman bermain Anda berujung berbeda dengan opsi satunya lagi. Sebagai contoh? Ketika GOTG memutuskan untuk menipu Lady Hellbender yang begitu mencintai monster dengan opsi menjual Groot atau Rocket. Jika Anda memilih menjual Rocket? Rocket akan menggila, menyerang Lady Hellbender, merampok Vault-nya untuk mencuri uang, dan berusaha kabur dari kerajaannya tersebut. Jika Anda memilih menjual Groot? Lady Hellbender senang, memberikan Anda uang, yang kemudian diikuti dengan aksi Anda yang hendak membebaskan Groot di hari sama dengan aksi stealth. Kedua opsi ini memang menghasilkan dua jalan berbeda, namun pada akhinya, melebu ke satu scene konklusi yang sama. Game GOTG ini memuat banyak momen-momen seperti ini.

Dengan kombinasi hal-hal ini, terutama lewat cara mereka menawarkan narasi, tidak menahan diri untuk menghadirkan lebih banyak karakter Marvel yang tidak datang sekadar cameo, memberikan setiap dari mereka kesempatan untuk bersinar, dan meleburnya dalam sebuah cerita yang menggugah adalah apa yang membuat game ini berakhir menjadi salah satu kandidat terkait GOTY dari sisi narasi. Ia akan membuat Anda merasa lebih mengenal dekat GOTG daripada 2 seri film yang diusung MCU, percaya atau tidak.

Pages: 1 2 3 4
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…