Review Marvel’s Guardians of the Galaxy: Ternyata Super Keren!
Pew! Pew! Pew!

Sebelum kita berbicara lebih banyak soal sisi gameplay GOTG, kami perlu menegaskan setidaknya dua hal. Pertama, ini bukan game RPG. Ini berarti Anda tidak akan bertemu dengan banyak sistem game RPG seharusnya, seperti opsi pergantian senjata atau armor yang akan mempengaruhi status karakter. Satu-satunya yang ditawarkan di sini adalah PERK – yang bersifat sepert buff dan butuh komponen yang dikumpulkan selama eksplorasi untuk mengaktifkannya bak sistem upgrade. Kedua? Ini juga bukan game yang diracik untuk mendorong konsep multiplayer kooperatif seperti halnya Marvel’s Avengers. GOTG adalah sebuah game single-player linear berbasis narasi.
Bahkan, terlepas dari fakta bahwa Anda berperan sebagai sebuah tim berisikan 5 orang yang akan secara aktif berpetualang bersama, Anda akan dan hanya mengendalikan Star-Lord saja. Star-Lord sendiri dipersenjatai dengan serangan melee dan pistol blaster berbasis sistem cooldown tanpa kebutuhan mencari peluru. Lantas, bagaimana dengan karakter lainnya? Mereka akan dikendalikan oleh AI cukup cerdas yang akan secara aktif berusaha melukai musuh yang mengemuka. Tenang saja, bukan berarti Anda tidak punya kendali sama sekali atas mereka.
Dengan menggunakan satu tombol saja – L1 di Playstation 5, Anda akan bisa memerintahkan setiap anggota GOTG ini untuk mengeluarkan skill spesifik yang sekali lagi, juga didasarkan pada sistem cooldown. Setiap anggota ini memang punya peran yang lumayan spesifik, dimana Groot akan efektif untuk menahan gerak musuh, Rocket dengan persenjataan AOE yang efektif, Drax untuk efektivitas stagger yang akan membuat musuh terdiam dan menerima damage lebih besar, dan Gamora sebagai damager paling efektif. Anda sebagai Star-Lord juga memiliki deretan skill dengan fungsi yang lumayan seimbang. Setiap karakter punya 3 Skill berbeda-beda yang butuh Ability Points dari sistem kenaikan level untuk dibuka dan skill pemungkas terakhir yang uniknya, baru akan tersedia ketika Anda menyentuh cerita tertentu.


Sistem pertarungan berujung lebih kompleks lewat eksistensi senjata milik Star Lord yang notabene merupakan sebuah Element Gun. Anda akan menemukan banyak varian musuh di sepanjang perjalanan yang membutuhkan Anda untuk senantiasa berganti elemen serangan untuk lebih efektif, menghabisi mereka. Untuk elemen seperti Es, Listrik, dan Api, gunanya pada musuh memang spesifik. Anda dengan mudah bisa melihat elemen kelemahan musuh di balik bar perisai mereka yang jika dihabisi penuh, akan membuat mereka tewas atau jatuh dalam kondisi stagger untuk dihabisi bersama. Elemen yang unik hanyalah Angin yang didesain sedemikian rupa untuk menarik musuh sejauh apapun untuk mendekati Anda secara instan. Benar sekali, seperti yang bisa diprediksi, ini akan jadi jalan satu-satunya untuk menghabisi musuh-musuh sniper yang seringkali berdiri di ketinggian dan sulit untuk digapai dengan cepat.
Maka tidak hanya untuk bertarung, kombinasi akses perintah pada anggota GOTG yang lain serta Element Gun milik Star-Lord sendiri juga menjadi ujung tombak GOTG untuk memberikan Anda sedikit ekstra tantangan lewat puzzle yang ada. Untuk urusan yang satu ini, ia tidak sulit untuk dikuasai, apalagi jika kita bicara soal sekadar proses eksplorasi. Setiap anggota punya kemampuan yang bisa Anda gunakan seperti Groot untuk bangun jembatan, Rocket untuk proses infiltrasi lewat celah-celah kecil, Drax yang tak sulit mengangkat objek-objek masif, dan Gamora dengan pedangnya yang siap menyabet tali-temali yang ada. Setiap elemen di Element Gun milik Star-Lord juga akan punya fungsi khusus atas nama menyelesaikan puzzle yang akan Anda pelajari dengan cepat. Tenang saja, Star-Lord juga dilengkapi dengan sebuah visor khusus yang akan memperlihatkan kepada Anda, kira-kira objek mana saja yang harus Anda perhatikan.


Ekstra sistem pertarungan lain adalah Huddle-up! Cara paling sederhana adalah melihatnya sebagai bar power Ultimate dimana Anda akan memotivasi semua anggota GOTG, yang keberhasilannya berdasarkan pilihan tepat Anda di antara dua opsi yang tersedia. Hadir dengan efek imut yang biasanya juga ditemani oleh lantunan musik di walkman milik Star-Lord, Huddle-Up akan membuat HP semua karakter pulih dan memungkinkan mereka untuk lebih sering mengakses skill mereka dengan cooldown yang lebih cepat. Ini adalah fitur yang akan sangat Anda andalkan ketika berada di situasi yang genting.
Harus diakui, dari semua aspek yang ditawarkan oleh GOTG, sisi pertarungannya boleh dibilang sebagai elemen yang paling standar atau bahkan, di bawah standar. Di permukaan, menggunakan Star-Lord dan sekadar menembak musuh manapun yang Anda lihat di depan memang terdengar sederhana. Sayangnya, kontrol untuknya boleh terbilang tidak terasa intuitif. Dari hal sesederhana memilih skill untuk Star-Lord misalnya. Ketika Anda bisa mengakses skill karakter lain dengan L1, Anda harus menekan analog kiri alias L3 untuk membuka barisan skill milik Star-Lord, sebuah tombol yang di game action manapun identik dengan tombol berlari. Tidak sampai di sana saja, Anda juga harus menekan tombol R2 – dua kali secepat mungkin untuk mengakses serangan Charge Shot. Padahal Anda sudah pasti akan langsung menembak ketika R2 tertekan, yang terkadang membuat transisi animasi dua serangan ini membingungkan. Aksi bidik otomatis juga seringkali mengarah kem musuh-musuh yang bukan target utama Anda, yang notabene cukup untuk membuat panik ketika Anda diserbu oleh banyak dari mereka sekaligus.


Untuk ekstra peran sebagai GOTG yang seharusnya, game ini juga menyisipkan sedikit gameplay dimana Anda akan berperan sebagai si pesawat – Milano untuk menikmati perang luar angkasa-nya yang dicitrakan begitu epik. Tenang saja, yang satu ini tidak akan berubah menjadi game pesawat simulasi. Ia tetap hadir sebagai game action-arcade dimana tak butuh banyak peluru untuk menghabisi pesawat atau rintangan apapun yang Anda hadapi. Harus diakui, walaupun sederhana, setidaknya ia menawarkan sebuah ekstra variasi di dalam gameplay.
Kesimpulan

Marvel’s Guardians of the Galaxy adalah sebuah kejutan, tidak ada lagi kalimat yang bisa lebih tepat untuk menjelaskan pengalaman seperti apa yang ia tawarkan. Kami termasuk gamer yang skeptis karena Eidos Montreal harus diakui, gagal meracik sebuah trailer perdana yang menarik. Trailer tersebut memperlihatkan gameplay yang generik, interaksi karakter yang hambar, desain musuh yang buruk, hingga kualitas visual yang tertinggal beberapa generasi. Namun begitu menjajalnya secara langsung? Yang ditawarkan GOTG adalah pengalaman 180 derajat ke arah positif. Ia berujung jadi game berbasis narasi yang fantastis, datang dengan visual memesona, hadir dengan banyak momen menggugah, membuat kami jatuh hati sejak pandangan pertama. Eidos Montreal juga terlihat habis-habisan untuk memastikan ia datang sebagai kisah petualangan dalam semesta Marvel yang solid, dari variasi dunia yang ia kunjungi, karakter yang punya peran dalam cerita, hingga begitu banyak latar belakang lore yang bisa Anda selami. Kami bahkan tak ragu untuk menyebutnya lebih baik daripada apa yang ditawarkan oleh MCU.
Sayangnya, terlepas dari kuatnya game ini dari sisi narasi dan karakter, sulit untuk memungkiri bahwa pesona tersebut tidak tercerminkan lewat kualitas gameplay yang ada. Salah satu masalah terbesar yang datang darinya bukan karena Anda hanya bisa mengendalikan Star-Lord saja, tetapi bagaimana sistem kontrol yang diusung bisa tak terasa intuitif, apalagi saat Anda berada dalam kondisi pertarungan yang genting. Kami juga merasa bahwa animasi Huddle-Up yang tidak bisa dilewati dan butuh waktu lama untuk dieksekusi sedikit mencabut pace pertempuran yang tengah Anda lewati. Opsi untuk melakukan skip untuk animasi ini akan sangat membantu. Dan tentu saja, kami masih menemukan beberapa bug yang menghalangi progress yang membuat kami mau tidak mau, harus mengandalkan fitur Load Last Checkpoint.
Marvel’s Guardians of Galaxy adalah sebuah proyek yang keren dan memesona. Selain menjadikannya kandidat GOTY untuk setidaknya sisi narasi bagi JagatPlay, tak berlebihan rasanya juga untuk memberikannya predikat sebagai salah satu game Marvel terkeren yang pernah kami jajal di luar proyek Spider-Man milik Insomniac dan versi LEGO yang tak pernah gagal memenuhi harapan. Apakah kami merekomendasinya? Tanpa keraguan, sedikit pun.
Kelebihan

Datang dengan begitu banyak wilayah keren untuk disinggahi
Detail karakter dan ekspresi wajah yang bisa mereka proyeksikan
Tak hanya aksi, juga eksplorasi sisi emosional
Voice acting luar biasa
Pilihan OST yang memanjakan telinga
Sensasi bahwa Anda memang tengah terlibat dalam semesta Marvel yang begitu luas
Interaksi aktif antar karakter saat eksplorasi
Tiap karakter punya peran dan fungsi mereka masing-masing
Kekurangan

Gameplay tidak terasa intuitif di banyak keadaan
Animasi Huddle-Up bisa merebut pace pertempuran
Masih ditemukan bug yang menghalangi progress permainan
Cocok untuk gamer: yang mencintai game dengan narasi keren, suka dengan pendekatan Insomniac Games di Spider-Man
Tidak cocok untuk gamer: yang menginginkan game GaaS ala Marvel’s Avengers, lebih berfokus pada keasyikan sisi bertarung daripada cerita












