10 Game Paling Mengecewakan di 2022!

Reading time:
December 26, 2022
  1. Soul Hackers 2

soul hackers 2 jagatplay 87

Apa yang Anda pikirkan ketika mendengar nama Atlus? Setelah apa yang berhasil mereka capai dengan Persona dan seri SMT terbaru untuk Nintendo Switch, mengantisipasi sebuah game JRPG yang berkualitas tinggi sepertinya bukan sesuatu yang berlebihan. Namun sayangnya, bukan hal tersebut yang ditemukan banyak gamer di Soul Hackers 2. Bahwa usaha untuk membangkitkan seri yang lama tertidur tersebut justru jelas tercederai budget pengembangan yang rendah. Terlepas dari kepribadian sang karakter utama – Ringo yang berwarna, hampir semua desainnya sebagai game JRPG berujung mengecewakan. Yang paling utama? Tentu saja desain dungeon yang terasa repetitif, minim inspirasi, dan membosanka. Ditambah dengan angka encounter yang juga terlalu tinggi, tak ada kesenangan mencicipi seri ini dari sisi gameplay sama sekali.

  1. Saints Row

Saints Row jagatplay 129

Membangkitkan kembali sebuah seri yang sudah lama mati dengan keputusan untuk melakukan reboot adalah sebuah judi tingkat tinggi. Apalagi jika si seri sempat dikenal sebagai game open-world “nyeleneh” dengan humor kocak, senjata aneh, dan power-up karakter yang absurd. Hal inilah yang mau tidak mau harus ditempuh oleh Volition di bawah kepemilikannya yang baru. Sayangnya, alih-alih datang dengan game action open-world yang solid, ia berujung jadi game open-world yang dipenuhi dengan desain lawas yang repetitif dan membosankan. Cerita yang terlalu biasa, masalah teknis di awal rilis, misi sampingan yang tak menarik, hingga aksi pertempuran senjata yang tak lagi terasa istimewa dalam waktu singkat membuat Saints Row masuk ke dalam angka cukup tinggi di daftar ini. Kita bicara soal game yang publisher-nya sendiri tak optimis ia bisa balik modal di masa depan.

  1. Star Ocean: The Divine Force

Star Ocean The Divine Force jagatplay 112

Fakta bahwa Square Enix terus melahirkan seri terbaru Star Ocean ke pasaran walaupun seri terakhirnya tak mendapatkan resepsi yang positif memang sedikit melegakan. Masalahnya? Terlepas dari usaha untuk menghadirkan sesuatu yang baru dan unik di atasnya, tri-Ace selalu gagal memahami apa yang membuat Star Ocean dicintai. The Divine Force memang hadir dengan mekanik unik, dimana Anda bisa terbang dan melayang untuk eksplorasi ataupun bertarung. Namun fakta bahwa ia  dibumbui dengan cut-scene yang tak bisa dipercepat percakapannya, yang bisa memakan waktu hingga belasan menit karena kecepatan yang lambat, membuat kami tak kuasa untuk memerhatikan sisi cerita dengan saksama. Pada akhirnya satu-satunya hal dari seri yang cukup untuk membuat kami berujung masih menaruh perhatian hanyalah pada karakter Elena dan desain yang ia usung.

  1. Babylon’s Fall

babylons fall

Jujur saja, hampir sebagian besar dari Anda dan saya mungkin belum pernah mencicipi Babylon’s Fall. Keputusan Square Enix dan Platinum Games untuk menguncinya dari region kita di versi PC membuat kesempatan terlewatkan. Namun terlepas dari fakta tersebut, sepertinya bukan sesuatu yang sulit untuk menilai bahwa Square Enix telah melakukan banyak hal yang keliru dengannya. Kita bicara dari hal fundamental seperti kualitas visual yang lebih menyerupai game Playstation 3 daripada Playstation 5, ditambah dengan sistem monetisasi yang parah adalah bumbu yang berkontribusi mempercepat “kematiannya”. Kita bicara soal game yang terlepas dari janji dukungan di sana-sini berujung dipastikan mati. Padahal di atas kertas, konsepnya mengandung begitu banyak potensi yang bisa saja berujung sesuatu yang berbeda jika ditangani tepat.

Pages: 1 2 3
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…