Review Call of Duty – Modern Warfare III (Campaign): Jelas Semakin Malas!
Apa yang Anda pikirkan ketika mendengar nama Call of Duty? Untuk gamer yang sudah berkecimpung di franchise racikan Activision Blizzard yang dibangun menggunakan sistem rotasi tiga developer ini, ia selalu identik dengan kekuatan mode campaign-nya. Hampir setiap seri yang dilepas selalu berhasil melahirkan cerita Call of Duty yang tidak hanya menggugah dan terkadang, emosional saja, tetapi disajikan dengan animasi dan runtut scene yang bahkan tak sulit untuk dibandingkan dengan film Hollywood ber-budget besar sekalipun. Memang ada sedikit penurunan di beberapa seri terakhir, seperti COD: Vanguard misalnya, namun ekspektasi dan harapan untuk menikmati kisah yang sama bombastinya kembali setelah proses reboot Modern Warfare terjadi. Dengan kembalinya sang tokoh antagonistik ikonik, antisipasi tersebut berada di puncak untuk sang seri terbaru – Modern Warfare III.
Apalagi pendekatan untuk Modern Warfare Reboot ini juga terhitung menarik jika dibandingkan dengan trilogi originalnya. Ketika sang trilogi original datang dengan kisah perang militer dengan konflik skala global penuh nuklir dan perang terbuka yang lebih dekat dengan fiksi, Modern Warfare Reboot datang dengan pendekatan pasukan khusus yang lebih akurat. Mereka bekerja sediam mungkin, bergerak dari satu lokasi ke lokasi lain, dengan banyak kepentingan “abu-abu” terlibat di dalamnya. Dengan semua daya tarik yang mungkin tidak terlalu cocok untuk beberapa gamer Modern Warfare klasik, tentu menarik untuk melihat apa yang ditawarkan sang seri ketiga. Sayangnya, kami datang dengan berita buruk.
Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign Call of Duty – Modern Warfare III ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai produk yang jelas memperlihatkan kemalasan sang developer? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.
Plot
Dengan angka beruntut di belakangnya sepertinya jelas bahwa Call of Duty: Modern Warfare III merupakan seri sekuel langsung dari Call of Duty: Modern Warfare II. Maka seperti yang sudah mereka goda via trailer dan teaser sebelumnya, ini menjadi salah satu momen kembalinya salah satu tokoh antagonis paling ikonk industri game – Vladimir Makarov.
Setelah dibebaskan dari gulag dengan sebuah operasi yang rapi, Makarov langsung bertindak super cepat untuk menjadi ancaman terbesar dunia hanya dalam waktu beberapa hari saja. Dengan kekuatan yang sudah dihimpun lama, sebuah pasukan privat bernama – Konni ketika ia mendekap di gulag, bahkan dari sektor ekonomi sekalipun, ia kini punya kemampuan untuk mewujudkan visi ultra-nasionalis yang ia miliki. Rencananya sederhana, membuat Russia berperang melawan Amerika Serikat dan ULF dengan kacamata dunia yang akan berujung membela Russia.
Seperti yang bisa diprediksi, tokoh protagonis utama kita – Task Force 141 tentu saja tidak akan tinggal diam. Informasi soal lepasnya Makarov dari Gulag bahkan cukup untuk membuat Price membatalkan operasi rahasia yang ia jalani dan langsung bergerak mengejarnya. Ini tidak lagi soal melindungi kepentingan Amerika Serikat saja, tetapi juga dunia.
Lantas, rencana seperti apa yang tengah disusun oleh Makarov? Rintangan seperti apa lagi yang harus dilalui oleh Task Force 141? Mampukah mereka menangkap dan menggagalkan rencana salah satu tokoh antagonis paling brutal ini? Semua jawaban dari pertanyaan ini akan bisa Anda dapatkan dengan memainkan Call of Duty: Modern Warfare III.