Review Call of Duty – Modern Warfare III (Campaign): Jelas Semakin Malas!
Makarov

Serupa tapi tak sama adalah strategi reboot yang ditempuh oleh Activision dengan Modern Warfare Reboot. Anda masih menemukan nama-nama familiar seperti Soap, Ghost, hingga Shepherd, namun situasi, konflik, nasib, hingga cerita yang mengitari setiap dari mereka berujung berbeda. Beberapa karakter bahkan terasa punya kepribadian baru dan jauh berbeda dengan apa yang dipotret sang seri original. Tidak mengherankan jika sebagai fans Modern Warfare original, kami cukup khawatir dengan cara mereka menangani Makarov. Untungnya, ia hadir dengan kekuatan penuh.
Dengan proses pengenalan di awal yang tetap datang dengan misi linear khas Call of Duty lama, dimana gulag yang harusnya punya pengamanan kuat berujung bisa dihabisi oleh pasukan khusus yang di awalnya misterius, Makarov langsung menancapkan perannya dengan kuat di Modern Warfare III. Fakta bahwa ia juga terlihat baik-baik saja selama bertahun-tahun di gulag yang seharusnya brutal kian menguatkan seberapa tangguhnya sosok yang satu ini. Kerennya lagi? Dengan pikiran yang tajam, ia langsung melancarkan rencana-rencana yang siap untuk membuat politik global terguncang.


Dengan tidak adanya desain misi seperti “No Russian” di Modern Warfare II original, usaha untuk memosisikan Makarov sebagai antagonis yang tak hanya pintar tetapi juga brutal memang butuh beberapa usaha ekstra. Untungnya? Perkenalan tersebut dilakukan Modern Warfare III dengan sangat baik. Makarov muncul di beberapa misi, baik dalam bentuk in-game engine ataupun cut-scene dengan penjelasan rencana yang lebih detail soal apa yang hendak ia lakukan. Anda memang tidak lagi menjadi bagian dari anggota tim Makarov yang membunuhi orang sipil di bandara, tetapi Anda tetap bisa melihat seberapa jahat dan tanpa ampun rencana Makarov yang “baru” ini, yang kembali melihat nyawa manusia tidak lebih dari sandungan dari misi suci yang ingin ia capai.
Kombinasi-kombinasi ini akan membuat Makarov di Modern Warfare III ini terlihat lebih seperti manusia yang memang ambisius, terencana, dan brutal di saat yang sama alih-alih seperti di seri originalnya yang terasa seperti “iblis” yang hanya menyeramkan, namun tak pernah diketahui tindak-tanduknya.
Kesimpulan

Mode Campaign bagi sebagian gamer Call of Duty, termasuk kami, adalah alasan mengapa seri ini begitu dicintai dan dinanti. Namun apa yang dilakukan Sledgehammer Games dan Activision di seri Modern Warfare III ini justru kian menegaskan bahwa mereka memang tidak lagi banyak peduli dengan mode yang satu ini. Kehadiran Open Combat Mission yang terus diagung-agungkan di sisi marketing justru berujung satu blunder besar yang kian merenggut apa yang menarik dari seri Call of Duty semakin jauh dan jauh. Bahwa seri ini memang terasa seperti sebuah sesuatu yang dipersiapkan sebagai “expansion” namun atas nama keserakahan, dipaksa untuk dilengkapi agar bisa dijual sebagai sebuah game penuh.
Namun untungnya, tidak segala sesuatunya berujung buruk. Modern Warfare III setidaknya masih menawarkan beberapa misi linear sinematik bergaya klasik yang masih menjalankan tugasnya dengan efektif. Kami juga suka dengan cara mereka memotret Makarov yang “baru”, yang memang berhasil mencitrakan dirinya sebagai salah satu tokoh antagonis paling ikonik dan menyeramkan, namun kini dengan ambisi dan tindak-tanduk yang lebih rasional untuk dieksekusi daripada sang seri original. Pujian lain juga pantas mengarah pada suara senjata yang tetap “garing”, enak didengar, dan aksi pakai senjata yang tetap memuaskan.
Sayangnya, dengan kualitas yang ia tawarkan saat ini, sulit rasanya bagi kami untuk merekomendasikan Modern Warfare III bagi Anda yang hanya ingin mencicipinya karena mode campaign. Walaupun belum jelas seperti apa konten yang lain seperti halnya multiplayer, namun untuk saat ini ia terasa seperti game yang tak layak dibeli di harga penuh. Mengapa?Karena Sledgehammer Games dan Activision jelas tidak pernah berniat untuk membangunnya sebagai game penuh di awal.
Kelebihan

Makarov yang tetap menyeramkan
Beberapa misi masih berhasil tampil keren
Sensasi guna senjata dan bunyinya masih memuaskan
Kekurangan

Open Combat Mission terasa didesain malas
Masih terlalu mengandalkan cut-scene berbasis CGI untuk membangun cerita
Kurang imersif dan menggugah
Tidak lagi punya cita rasa “blockbuster” ala film Hollywood berbudget besar
Inkonsistensi AI musuh
Cocok untuk gamer: yang mengikuti dengan tekun seri Call of Duty, penasaran dengan kelanjutan cerita Modern Warfare Reboot
Tidak cocok untuk gamer: yang membeli Call of Duty karena mode campaign, mengharapkan Open Combat Mission jadi sesuatu yang revolusioner