JagatPlay: Game of the Year 2023
Best Male Character: Cidolfus Telamon (Final Fantasy XVI)

Kembali soal pertarungan melawan entitas setara Tuhan yang sepertinya sudah jadi tipikal game JRPG, Final Fantasy XVI sayangnya, memang masih dipenuhi beberapa trope untuk tipikal genre ini. Termasuk soal karakter mentor untuk karakter utama yang hadir super keren dan dingin di awal, yang juga diposisikan sebagai pemimpin yang bisa dipercaya. Namun sulit untuk tidak mengakui bahwa terlepas dari ikatan trope yang ada, Cidolfus alias Cid dari Final Fantasy XVI memancarkan pesona yang tak bisa dikesampingkan begitu saja. Ia punya kepribadian kepemimpinan yang kuat, kepribadian yang lugas, ide radikal dan revolusioner atas nama mengubah cara dunia bekerja, hingga keberanian untuk mengeksekusi ide-ide tersebut. Fakta bahwa waktu singkat bersama dengan karakter tetap meninggalkan kesan kuat sembari terus didorong sebagai pusat inti plot cerita yang dibawa Clive – sang protagonis utama hingga akhir cerita sepertinya jadi testimoni tak langsung soal daya tarik Cid.
Best PC Exclusive: DOTA 2
Memilih DOTA 2 sebagai game eksklusif PC terbaik di tahun 2023 ini mungkin terasa seperti sesuatu yang janggal bagi banyak dari Anda. Namun tahun 2023 ini merupakan perayaan eksistensi 10 tahun game yang sudah mencapai begitu banyak milestone ini. Walaupun perhelatan The International tahun ini terhitung mengecewakan, namun apa yang berhasil dicapai selama 10 tahun terakhir ini memang luar biasa. Ia senantiasa berevolusi, terus mengubah beragam hal dasar alih-alih sekadar berdiam dan bertahan, menyuntikkan ragam konten baru dari sekadar hero hingga desain peta, dan terus berhasil memosisikan diri sebagai salah satu game terkompleks yang tersedia di pasaran saat ini. Fakta bahwa game berumur 10 tahun seperti ini masih punya komunitas kompetitif yang aktif menjadi prestasi tersendiri.
Best Music: Final Fantasy XVI
Ada begitu banyak hal yang berhasil dihadirkan oleh Yoshi-P di Final Fantasy XVI. Namun keputusan terbaik yang ia ambil untuk seri ini sepertinya berpusat pada keterlibatan sang komposer – Masayoshi Soken yang berhasil membawa pengalaman game ini ke tingkat yang baru. Tidak hanya terpaku pada lagu-lagu grand dengan choir yang membahana, Anda juga bisa merasakan kekuatan kreatif Soken yang berhasil membawa dan melebur banyak genre ke dalam game ini, yang uniknya, ketika diputar bersama dengan adegan-adegan sinematik bombastisnya, berhasil membuatnya terasa memanjakan mata dan telinga di saat yang sama. Kerennya lagi? Ia tidak hanya mampu mengakomodasi scene-scene epik seperti ini saja, tetapi juga mencakup beragam momen dengan cakupan emosional berbeda dari sekadar rasa takut hingga sedih. Dipadukan dengan homage yang jelas mengarah ke beberapa musik klasik Final Fantasy masa lampau, apa yang berhasil dicapai Soken di seri ini memang pantas untuk dipuja-puji.