Review Unicorn Overlord: Kuda, Tahta, Wanita!
Kuda, Tahta, Wanita

Walaupun hampir sebagian besar pengalaman Anda melintasi dan membersihkan region akan terasa serupa satu sama lain, Unicorn Overlord juga menghadirkan beberapa ekstra mekanik yang cukup untuk membuat Anda benar-benar merasa tengah berperan sebagai seorang pemimpin sekaligus pangeran di pengasingan yang memang punya kuasa tersendiri, di luar sekadar barisan orang-orang yang mengikuti Anda. Semuanya jatuh pada satu kata – pilihan.
Bahwa di sepanjang perjalanan, baik untuk misi utama ataupun misi sampingan, Anda akan berhadapan dengan ragam situasi dimana Anda akan diminta untuk menentukan dan memilih. Salah astu skenario bahkan memungkinkan Anda menginvasi sebuah arena pertempuran dari posisi gerbang depan yang brutal dan frontal alih-alih misalnya, mengikuti rencana karakter NPC yang lain untuk menyelinap dari posisi yang lebih aman. Namun sebagian besar pilihan ini akan berkisar pada keputusan untuk membiarkan seseorang hidup atau berujung mengeksekusi mereka, atau membiarkan seseorang bergabung dengan pasukan Anda atau tidak. Tentu saja keputusan ini akan punya dampak untuk cerita yang Anda dapatkan terkait karakter yang dimaksud, walaupun berujung tidak signifikan untuk menentukan dan mengubah cerita utama secara keseluruhan. Tenang saja, ini bukan Suikoden 2 dimana Anda harus memastikan karakter spesifik terekrut dan hidup untuk mendapatkan ending terbaik.


Kemampuan Vanillaware mengolah cerita, walaupun terhitung standar di cerita utama, juga cukup “bersinar” di situasi-situasi ini. Ada banyak situasi dimana Anda akan diberikan sedikit cerita belakang layar soal motivasi karakter yang berada di hadapan mata Anda, sehingga Anda punya pondasi untuk mengambil keputusan. Kami cukup bahagia melihat banyak dari karakter-karakter ini bergerak di wilayah “abu-abu” daripada jatuh terlalu jelas pada karakter dua dimensi: baik dan jahat. Banyak dari karakter ini punya alasan dan motivasi mengapa mereka berujung mengambil keputusan atau aksi tertentu. Yang jadi favorit kami? Bandit-bandit penguasa kota yang kebetulan tinggal di kota karena tempat tersebut sempat ditinggalkan oleh para penduduknya. Tidak ada niat jahat di sana. Ketika Anda mengusirnya? Anda menemukan cut-scene dimana sang pemimpin bandit meminta anggota termuda-nya untuk ikut bergabung dengan pasukan kita atas nama probabilitas bertahan hidup yang lebih tinggi. Hati siapa yang tak terenyuh melihat kisah seperti ini.
Satu yang menarik dari cara Vanillaware menangani Unicorn Overlord juga datang dari caranya menangani pertarungan boss terakhir. Pada dasarnya, sejak kerajaan pertama, selama Anda rajin melakukan aksi grinding untuk mencapai level yang sesuai, Anda bisa saja langsung berangkat untuk membasmi sang raja terakhir yang notabene berdiam di tengah Kerajaan Cornia. Jika Anda benar-benar optimis bisa menundukkannya dengan kemampuan strategi Anda di level yang rasional, maka ada kesempatan untuk menyelesaikan game ini bahkan tanpa perlu membebaskan region yang lain sama sekali. Namun untuk Anda yang menyibukkan diri, maka ada ragam hal yang bisa Anda lakukan untuk tidak hanya mempermudah tetapi juga membuka opsi ending yang lain.
Pertama, tentu saja mulai mencari cara agar cincin bermotifkan kuda bertanduk satu yang Anda miliki itu, yang notabene jadi judul utama game ini – Unicorn, bukan sekadar hiasan saja. Bahwa potensi kekuatannya untuk membantu Alain mendapatkan kembali tahta-nya lebih dari sekadar menyadarkan orang-orang dari pengaruh magis saja. Opsi untuk memperkuat cincin ini akan datang lewat proses eksplorasi ekstra yang kami bicarakan sebelumnya, terutama jika Anda membebaskan wilayah seperti Alheim yang akan membuka lebih banyak objektif. Di sini jugalah, mekanik Unicorn Overlord akan bersinar.
Bahwa tidak hanya sekadar pasukan-pasukan yang berbagi misi sama untuk membebaskan Fervith, setiap karakter companion yang Anda rekrut ini bisa Anda posisikan sebagai teman, dari sekadar sejawat hingga akrab. Benar sekali, ada sistem kedekatan di sini, yang tidak hanya berkisar hanya pada karakter utama dan karakter companion tetapi juga sesama karakter companion yang ada. Bisa ditingkatkan dengan membawa mereka ke satu unit yang sama atau sekadar makan bersama via opsi Tavern yang ada, Anda juga akan ditemani dengan sistem dialog unik antar para karakter-karakter ini begitu mereka sudah mencapai level kedekatan tertentu. Bahkan, akan ada spot-spot berbentuk hati di peta dunia yang harus Anda kunjungi untuk memicunya.

Untuk sang karakter utama, kedekatan dengan karakter wanita yang tersedia ini juga akan dihubungkan dengan sistem romansa yang nantinya, juga akan berhubungan dengan gameplay dan cerita. Kami tentu tidak akan melemparkan spoiler di sini, namun sistem romansa ini akan berujung membuka equipment lebih kuat, opsi ending yang baru, hingga cut-scene ending ekstra di dalamnya. Berita baiknya? Unicorn Overlord tidak akan “mengunci” karakter wanita mana yang bisa Anda nikahi. Anda selalu bisa melamar karakter wanita manapun selama level kedekatannya sudah mencapai maksimal, yang juga diikuti kembali dengan dialog unik antar keduanya yang juga memberikan banyak ruang bagi kepribadian si karakter wanita untuk dipresentasikan dengan lebih baik dan detail. Benar sekali, untuk mencapai bagian terbaik Unicorn Overlord, Anda akan butuh memiliki sang kuda, tahta, dan wanita.
Kesimpulan

Unicorn Overlord hadir sebagai sebuah game strategi mumpuni yang daya tariknya sepertinya harus diakui, sangat didorong oleh kelihaian dan identitas sebuah game Vanillaware itu sendiri. Bahwa ia haidr sebagai game dengan cita rasa anime yang indah, yang ternyata punya sistem pertarungan otomatis yang juga difasilitasi dengan sangat baik. Ada begitu banyak gimmick menarik pula, dari fleksibilitas cukup tinggi untuk menentukan sendiri kapan Anda siap untuk menyelesaikan si game, sistem kedekatan dengan karakter wanita yang didesain super indah, dan tentu saja kesempatan untuk membangun kembali kota dan benua yang porak-poranda karena perang. Ditambah dengan keseruan banyaknya skenario pertempuran yang ada, ia tetap menawarkan tantangan sepadan di level normal sekalipun.
Namun bukan berarti Unicorn Overlord sempurna. Kami sendiri memiliki beberapa keluhan yang kembali datang dari posisinya sebagai game strategi dan bukan karena sisi presentasi khas Vanillaware-nya yang tetap membuat kami jatuh cinta. Pertama, adalah management inventory. Dengan sistem equipment berbasis senjata dan aksesoris untuk setiap karakter, terlepas dari fungsi sort sekalipun, aksi mengatur dan memasang setiap senjata dan aksesoris selalu jadi beban tersendiri. Apalagi seiring dengan progress berjalan, Anda akan menerima lebih banyak equipment untuk dipasangkan dan diatur. Ada solusi “Optimize” memang, namun kami lebih memilih untuk mengatur segala sesuatunya secara manual. Kedua? Agak disayangkan bahwa porsi besar karakter, terutama yang tersedia di cerita utama, tidak memiliki opsi promosi ke varian Job yang lebih kuat. Padahal, ini jadi salah satu motivasi untuk terus memperkuat tim yang ada. Ketiga? Sayangnya, juga cerita utama yang cukup terasa klise dibandingkan dengan ragam gimmick yang ia suntikkan.
Namun terlepas dari kelemahan tersebut, kami sendiri tidak ragu untuk merekomendasikan Unicorn Overlord untuk para penggemar game strategi dari developer Jepang atau mereka yang selama ini selalu jatuh cinta pada produk-produk Vanillaware. Pada akhirnya, ia jadi sebuah game dengan begitu banyak keunikan, identitas, dan daya tarik yang sepertinya cukup untuk memastikan Anda bertahan hingga sang karakter utama menemukan tahta-nya kembali.
Kelebihan

Presentasi visual Vanillaware yang indah, dari sekadar model karakter hingga animasi
Voice acting Inggris bekerja dengan baik, walaupun tidak istimewa
Sisi strategi tetap punya kedalaman tersendiri untuk dikuasai
Otomatisasi aksi AI dalam unit tetap bisa diatur
Desain karakter wanita yang memanjakan mata
Fleksibilitas untuk menentukan kapan timing untuk melawan boss terakhir
Beberapa karakter berhasil disajikan dalam moral yang “abu-abu”
Opsi skip animasi pertempuran
Kekurangan

Management inventory bisa berujung menyebalkan
Unit yang bisa dipromosikan ke job lebih tinggi masih terbatas
Cerita utama terlalu biasa
Cocok untuk gamer: penggemar game-game Vanillaware, butuh game strategi dengan setting fantasi
Tidak cocok untuk gamer: yang memimpikan kualitas cerita sekelas 13 Sentinels, yang ingin unit bisa terus diperkuat dan dipromosikan ke dalam beberapa level