RGG: Yakuza / Like a Dragon Itu Soal Om-Om Ngelakuin Hal Om-Om!
Unik memang kata yang tepat untuk menggambarkan soal penokohan banyak tokoh utama di seri Yakuza alias Like a Dragon dari Ryu Ga Gotoku dan SEGA. Berbeda dengan banyak game lainnya, terutama dari pasar Jepang, yang menempatkan tokoh seperti ini sebagai karakter anak muda agar menarik pangsa pasar yang lebih besar, Like a Dragon lebih banyak memuat karakter yang sudah berumur cukup tua, baik yang diposisikan sebagai protagonis ataupun antagonis. Ternyata bagi RGG sendiri, ini memang esensi dari franchise yang sudah mereka bangun selama lebih dari satu dekade ini.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh sang series Director – Ryosuke Horii dan Lead Planner – Hirotaka Chiba dalam wawancara terbarunya dengan Automaton. Mengaku bahwa mereka sendiri sudah merupakan om-om, maka tidak mengherankan bahwa target utama pasar mereka juga mengarah ke sana. Bahkan mereka percaya bahwa ini yang membuat seri Like a Dragon menjadi menarik, dimana keluhan om-om soal cedera fisik dan sejenisnya membuatnya lebih terasa humanis dibandingkan dengan game-game berisikan pahlawan yang masih muda. Ini juga membuat percakapan antar karakter mereka terasa lebih natural.
Keduanya juga menegaskan bahwa terlepas dari fakta bahwa Like a Dragon / Yakuza kini juga mulai digandrungi oleh gamer-gamer usia muda dan juga gamer-gamer wanita, mereka tidak tertarik untuk mengganti daya tarik utama ini. Mereka misalnya tidak akan tiba-tiba mulai menyuntikkan topik percakapan karakter tertentu hanya untuk memuaskan kelompok fans baru ini begitu saja. Pada akhirnya, bagi keduanya, Like a Dragon / Yakuza akan selalu didasarkan pada ide personal mereka – yang notabene sudah om-om, soal apa yang menyenangkan.
Like a Dragon sendiri kabarnya akan mengumumkan seri teranyar mereka di bulan September 2024 ini juga, dengan misteri terkait plot dan karakter yang masih terselubung rapat. Bagaimana menurut Anda? Setuju bahwa Like a Dragon / Yakuza memang game yang sarat aura om-om?
Source: Automaton