Review Wolfenstein – The New Order: Sensasi FPS yang Dirindukan!
Menawarkan Atmosfer yang Luar Biasa!

Tidak bisa berharap akan ada banyak inovasi bisa diterapkan di sebuah game FPS, yang sejak awal eksistensinya, memang berputar pada satu garis merah yang sama – menembak siapapun yang di depan mata dan memastikan diri selamat hingga tujuan selanjutnya. Konsep serupa juga diterapkan di Wolfenstein: The New Order ini. Sebagian besar gameplay akan berputar di mekanik yang sama. Namun bukan hal inilah yang membuat game racikan MachineGames ini terlihat memesona. Tetapi fakta bahwa ia dibangun dengan kualitas game FPS yang saat ini, tidak pernah lagi menjadi fokus para developer.
Atmosfer, ini mungkin kata yang tepat untuk menggambarkan pesona utama dari Wolfenstein: The New Order. Secara visual, walaupun hadir dengan detail yang cukup baik, ia tidak merepresentasikan kualitas sebuah game next-gen yang mengagumkan. Selain tata cahaya yang pantas untuk diacungi jempol, tidak ada yang istimewa. Namun fokus MachineGames untuk membayangkan sebuah kondisi dunia dimana Nazi dengan teknologi sangat tinggi menguasai dunia, inilah yang membuat Wolfenstein: The New Orderterasa sangat spesial. Mereka tidak setengah-setengah untuk membuat imajinasi Anda melambung liar. Bangunan-bangunan tinggi kolosal dengan lambang swastika dimana-mana, robot-robot bersenjata canggih yang mematikan, mayat bergelimpangan penuh darah dan anggota tubuh yang hilang, hingga para petinggi Nazi yang terlihat seperti psikopat haus nyawa. Ditambah dengan penggunaan bahasa Jerman yang terdengar sangar, Anda benar-benar bisa merasakan kondisi dunia di bawah kepemimpinan Nazi.




Tidak hanya dari sekedar setting dan tema unik yang ditawarkan, Machine Games juga memperkuat hal tersebut dengan kekuatan plot yang juga tidak bisa dipandang sebelah mata. Walaupun minim dramatisasi, namun setiap karakter dengan kepribadian yang unik. Lompatan cerita dari satu chapter ke chapter lain berjalan proporsional, memperlihatkan signifikansi peran Anda dalam pertempuran melawan penguasa dunia nan lalim ini. Voice acts dan setiap cut-scene yang Anda temui juga pantas untuk diacungi jempol. Sebuah kualitas yang memang kian sulit ditemukan di game FPS saat ini, dimana “kualitas” seringkali diasosiasikan dengan perang penuh ledakan besar dan dramatisasi ala Hollywood. Di Wolfenstein: The New Order, semua sensasi ini terasa lebih personal. Anda terkadang juga dihadapkan pada pilihan-pilihan yang cukup untuk membuat Anda merasakan konflik moral.
Gameplay yang Tidak Terlalu Spesial

Dengan atmosfer yang luar biasa, Wolfenstein: The New Order sendiri memang tidak menawarkan banyak inovasi di sisi gameplay. Seperti layaknya sebuah game FPS, Anda hanya harus mengangkat senjata dan berhadapan dengan setiap musuh yang berada di depan mata. Terdengar mudah memang, namun ini bukanlah Nazi “biasa” yang mungkin sempat Anda temukan di seri Medal of Honor atau Call of Duty lawas. Teknologi canggih yang mereka kuasai memungkinkan Nazi melemparkan varian musuh yang didesain dengan satu misi utama: mencabut nyawa siapapun, sebanyak dan secepat mungkin. Maka Anda akan berhadapan dengan pasukan ber-armor tebal, robot, hingga anjing mutan yang mematikan. Masing-masing darinya hadir dengan senjata dan pola serangan yang unik.
Alih-alih sebuah game corridor shooter yang membatasi ruang gerak Anda, Wolfenstein: The New Order hadir dengan satu level luas yang memungkinkan Anda untuk bebas menentukan metode bermain. Anda bisa bermain secara stealth atau frontal dengan berperang terbuka. Bermain secara stealth berarti menjamin permainan yang minim resiko, sementara berperang secara terbuka menjamin supply adrenalin ke tubuh Anda yang secara konstan hadir. Setiap level memfasilitasi hal tersebut. Namun, terlepas dari apapun gaya bermain Anda, kunci untuk melewatkan satu level dengan selamat tetap satu: membunuh sang pejabat tertinggi – Commander terlebih dahulu, sebelum membunuh ancaman yang lain. Apa pasal? Karena sang Commander punya kemampuan untuk memanggil bala bantuan tanpa batas, yang berarti supply tentara musuh yang tidak kunjung habis. Anda bisa membedakan Commander lewat pakaian yang mereka gunakan, sekaligus sebuah radar sederhana di bagian kanan atas.




Seperti halnya sebuah game FPS arcade, Anda tidak perlu takut masalah recoil dan physics peluru di Wolfenstein: The New Order ini. Yang harus Anda lakukan hanyalah melemparkan peluru sebanyak dan seefektif mungkin, sembari bersenang-senang. Tidak cukup satu senjata, Blazkowicz juga bisa menggunakan sistem dual-wielding untuk senjata apapun yang Anda miliki. Perasaan badass ketika Anda menggunakan dua buah shotgun atau machine gun di kedua tangan memang membuat Anda merasa seperti tengah berperan di sebuah film action lawas. Dual-wielding juga membantu Anda menghasilkan damage yang lebih besar dengan cepat, apalagi ketika berhadapan dengan robot atau prajurit dengan armor tebal. Konsekuensinya? Jangan berharap Anda mendapatkan akurasi sebaik Anda melakukan bidik. Senjata juga akan mendapatkan upgrade berkala sesuai dengan progress cerita yang ada. Anda juga bisa mencabut mounting senjata berat para Nazi dan menggunakannya dalam jumlah terbatas.


Variasi senjata yang ditawarkan memang cukup banyak, termasuk sebuah laser cutter yang tidak hanya bisa menembakkan peluru plasma, tetapi juga bisa dijadikan sebagai alat pemotong besi untuk bisa bergerak ke area selanjutnya. Sayangnya, Wolfenstein: The New Order mengusung satu mekanisme lain yang terhitung cukup menyebalkan. Berbeda dengan game-game FPS saat ini yang secara otomatis melakukan looting peluru dan armor yang Anda dapatkan setelah membunuh musuh yang ada, Wolfenstein: The New Order meminta Anda melakukannya secara manual. Hasilnya? Anda secara konsisten harus terus menerus melihat ke lantai untuk melihat apa yang tersisa dan mengumpulkan setiap darinya. Tidak terasa esensial dan kian menyebalkan seiring dengan waktu. Namun keputusan untuk mengembalikan sistem health dan armor, bahkan mekanisme overcharge memang pantas untuk diacungi jempol.

Untuk memberikan ekstra tantangan, Wolfenstein: The New Order juga hadir dengan sistem perk yang bisa dibuka jika Anda menyelesaikan tantangan dalam jumlah tertentu.