Review Wolfenstein – The New Order: Sensasi FPS yang Dirindukan!

Reading time:
May 26, 2014

Menawarkan Atmosfer yang Luar Biasa!

Sebagai sebuah game FPS,  tidak ada inovasi yang bisa diharapkan dari Wolfenstein: The New Order terutama di sisi gameplay. Kekuatan utama ada di kemampuan MachineGames menawarkan atmosfer yang luar biasa.
Sebagai sebuah game FPS, tidak ada inovasi yang bisa diharapkan dari Wolfenstein: The New Order terutama di sisi gameplay. Kekuatan utama ada di kemampuan MachineGames menawarkan atmosfer yang luar biasa.

Tidak bisa berharap akan ada banyak inovasi bisa diterapkan di sebuah game FPS, yang sejak awal eksistensinya, memang berputar pada satu garis merah yang sama – menembak siapapun yang di depan mata dan memastikan diri selamat hingga tujuan selanjutnya. Konsep serupa juga diterapkan di Wolfenstein: The New Order ini. Sebagian besar gameplay akan berputar di mekanik yang sama. Namun bukan hal inilah yang membuat game racikan MachineGames ini terlihat memesona. Tetapi fakta bahwa ia dibangun dengan kualitas game FPS yang saat ini, tidak pernah lagi menjadi fokus para developer.

Atmosfer, ini mungkin kata yang tepat untuk menggambarkan pesona utama dari Wolfenstein: The New Order. Secara visual, walaupun hadir dengan detail yang cukup baik, ia tidak merepresentasikan kualitas sebuah game next-gen yang mengagumkan. Selain tata cahaya yang pantas untuk diacungi jempol, tidak ada yang istimewa. Namun fokus MachineGames untuk membayangkan sebuah kondisi dunia dimana Nazi dengan teknologi sangat tinggi menguasai dunia, inilah yang membuat Wolfenstein: The New Orderterasa sangat spesial. Mereka tidak setengah-setengah untuk membuat imajinasi Anda melambung liar. Bangunan-bangunan tinggi kolosal dengan lambang swastika dimana-mana, robot-robot bersenjata canggih yang mematikan, mayat bergelimpangan penuh darah dan anggota tubuh yang hilang, hingga para petinggi Nazi yang terlihat seperti psikopat haus nyawa. Ditambah dengan penggunaan bahasa Jerman yang terdengar sangar, Anda benar-benar bisa merasakan kondisi dunia di bawah kepemimpinan Nazi.

Desain dunia yang ditawarkan memang merepresentasikan dengan kuat skenario bila Nazi berkuasa. Dari sekedar poster propaganda, hingga brutalitas yang ada.
Desain dunia yang ditawarkan memang merepresentasikan dengan kuat skenario bila Nazi berkuasa. Dari sekedar poster propaganda, hingga brutalitas yang ada.
Kekejaman perang diperlihatkan secara eksplisit.
Kekejaman perang diperlihatkan secara eksplisit.
Voice acts yang ciamik diperkuat dengan kepribadian unik masing-masing karakter yang digambarkan kuat, membuat pengalaman Wolfenstein tampil kian optimal.
Voice acts yang ciamik diperkuat dengan kepribadian unik masing-masing karakter yang digambarkan kuat, membuat pengalaman Wolfenstein tampil kian optimal.
Terasa lebih personal, Anda juga terkadang dihadapkan pada pilihan-pilihan yang cukup menggelitik moral.
Terasa lebih personal, Anda juga terkadang dihadapkan pada pilihan-pilihan yang cukup menggelitik moral.

Tidak hanya dari sekedar setting dan tema unik yang ditawarkan, Machine Games juga memperkuat hal tersebut dengan kekuatan plot yang juga tidak bisa dipandang sebelah mata. Walaupun minim dramatisasi, namun setiap karakter dengan kepribadian yang unik. Lompatan cerita dari satu chapter ke chapter lain berjalan proporsional, memperlihatkan signifikansi peran Anda dalam pertempuran melawan penguasa dunia nan lalim ini. Voice acts dan setiap cut-scene yang Anda temui juga pantas untuk diacungi jempol. Sebuah kualitas yang memang kian sulit ditemukan di game FPS saat ini, dimana “kualitas” seringkali diasosiasikan dengan perang penuh ledakan besar  dan dramatisasi ala Hollywood. Di Wolfenstein: The New Order, semua sensasi ini terasa lebih personal. Anda terkadang juga dihadapkan pada pilihan-pilihan yang cukup untuk membuat Anda merasakan konflik moral.

Gameplay yang Tidak Terlalu Spesial

Sementara dari sisi gameplay sendiri? Tidak ada yang terasa sangat spesial.
Sementara dari sisi gameplay sendiri? Tidak ada yang terasa sangat spesial.

Dengan atmosfer yang luar biasa, Wolfenstein: The New Order sendiri memang tidak menawarkan banyak inovasi di sisi gameplay. Seperti layaknya sebuah game FPS, Anda hanya harus mengangkat senjata dan berhadapan dengan setiap musuh yang berada di depan mata. Terdengar mudah memang, namun ini bukanlah Nazi “biasa” yang mungkin sempat Anda temukan di seri Medal of Honor atau Call of Duty lawas. Teknologi canggih yang mereka kuasai memungkinkan Nazi melemparkan varian musuh yang didesain dengan satu misi utama: mencabut nyawa siapapun, sebanyak dan secepat mungkin. Maka Anda akan berhadapan dengan pasukan ber-armor tebal, robot, hingga anjing mutan yang mematikan. Masing-masing darinya hadir dengan senjata dan pola serangan yang unik.

Alih-alih sebuah game corridor shooter yang membatasi ruang gerak Anda, Wolfenstein: The New Order hadir dengan satu level luas yang memungkinkan Anda untuk bebas menentukan metode bermain. Anda bisa bermain secara stealth atau frontal dengan berperang terbuka. Bermain secara stealth berarti menjamin permainan yang minim resiko, sementara berperang secara terbuka menjamin supply adrenalin ke tubuh Anda yang secara konstan hadir. Setiap level memfasilitasi hal tersebut. Namun, terlepas dari apapun gaya bermain Anda, kunci untuk melewatkan satu level dengan selamat tetap satu: membunuh sang pejabat tertinggi – Commander terlebih dahulu, sebelum membunuh ancaman yang lain. Apa pasal? Karena sang Commander punya kemampuan untuk memanggil bala bantuan tanpa batas, yang berarti supply tentara musuh yang tidak kunjung habis. Anda bisa membedakan Commander lewat pakaian yang mereka gunakan, sekaligus sebuah radar sederhana di bagian kanan atas.

Bermain frontal atau stealth? Your choice!
Bermain frontal atau stealth? Your choice!
Variasi musuh yang didesain dengan baik menawarkan tantangan tersendiri.
Variasi musuh yang didesain dengan baik menawarkan tantangan tersendiri.
Membunuh Commander menjadi hal yang paling rasional untuk memastikan jalannya pertempuran yang lebih minim resiko.
Membunuh Commander menjadi hal yang paling rasional untuk memastikan jalannya pertempuran yang lebih minim resiko.
Dual-wielding for extra awesomeness!!
Dual-wielding for extra awesomeness!!

Seperti halnya sebuah game FPS arcade, Anda tidak perlu takut masalah recoil dan physics peluru di Wolfenstein: The New Order ini. Yang harus Anda lakukan hanyalah melemparkan peluru sebanyak dan seefektif mungkin, sembari bersenang-senang. Tidak cukup satu senjata, Blazkowicz juga bisa menggunakan sistem dual-wielding untuk senjata apapun yang Anda miliki. Perasaan badass ketika Anda menggunakan dua buah shotgun atau machine gun di kedua tangan memang membuat Anda merasa seperti tengah berperan di sebuah film action lawas. Dual-wielding juga membantu Anda menghasilkan damage yang lebih besar dengan cepat, apalagi ketika berhadapan dengan robot atau prajurit dengan armor tebal. Konsekuensinya? Jangan berharap Anda mendapatkan akurasi sebaik Anda melakukan bidik. Senjata juga akan mendapatkan upgrade berkala sesuai dengan progress cerita yang ada. Anda juga bisa mencabut mounting senjata berat para Nazi dan menggunakannya dalam jumlah terbatas.

Dengan menggunakan laser cutter ini, Anda bisa memotong besi yang menghalangi jalan Anda menuju area selanjutnya.
Dengan menggunakan laser cutter ini, Anda bisa memotong besi yang menghalangi jalan Anda menuju area selanjutnya.
Sayangnya, ia juga hadir dengan mekanisme yang cukup menyebalkan - looting manual. Anda harus melihat ke tanah dan menekan tombol, untuk mengumpulkan peluru dan armor yang ada.
Sayangnya, ia juga hadir dengan mekanisme yang cukup menyebalkan – looting manual. Anda harus melihat ke tanah dan menekan tombol, untuk mengumpulkan peluru dan armor yang ada.

Variasi senjata yang ditawarkan memang cukup banyak, termasuk sebuah laser cutter yang tidak hanya bisa menembakkan peluru plasma, tetapi juga bisa dijadikan sebagai alat pemotong besi untuk bisa bergerak ke area selanjutnya. Sayangnya, Wolfenstein: The New Order mengusung satu mekanisme lain yang terhitung cukup menyebalkan. Berbeda dengan game-game FPS saat ini yang secara otomatis melakukan looting peluru dan armor yang Anda dapatkan setelah membunuh musuh yang ada, Wolfenstein: The New Order meminta Anda melakukannya secara manual. Hasilnya? Anda secara konsisten harus terus menerus melihat ke lantai untuk melihat apa yang tersisa dan mengumpulkan setiap darinya. Tidak terasa esensial dan kian menyebalkan seiring dengan waktu. Namun keputusan untuk mengembalikan sistem health dan armor, bahkan mekanisme overcharge memang pantas untuk diacungi jempol.

Sistem perk yang sayangnya, tidak terasa terlalu signifikan.
Sistem perk yang sayangnya, tidak terasa terlalu signifikan.

Untuk memberikan ekstra tantangan, Wolfenstein: The New Order juga hadir dengan sistem perk yang bisa dibuka jika Anda menyelesaikan tantangan dalam jumlah tertentu.

Pages: 1 2 3
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…
July 3, 2024 - 0

Review Wuthering Waves: Penuh Pasang dan Surut!

Apa yang ditawarkan oleh Wuthering Waves? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
June 28, 2024 - 0

Impresi Zenless Zone Zero (Build Terbaru): Lebih Cepat, Lebih Ketat!

Kami berkesempatan menjajal build terbaru Zenless Zone Zero. Apakah kami…

PlayStation

December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…
November 13, 2024 - 0

Review Dragon Age – The Veilguard: Seru Tanggung karena Canggung!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Age: The Veilguard ini?…
November 1, 2024 - 0

Preview Dragon Quest III HD-2D Remake: Sebuah Mesin Waktu!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Quest III HD-2D Remake?…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…