JagatPlay: Game of the Year 2014
Best Graphic Quality: P.T.

Konami memang sudah lama mengkonfirmasikan bahwa proyek generasi terbaru mereka akan menjadikan Fox Engine racikan Hideo Kojima sebagai engine utama. Muncul pertama di PES 2014 dan diikuti MGS V: Ground Zeroes, tidak banyak hal yang bisa dipuji dari engine ini terlepas dari hype yang ada. Ia memang membuat game-game hadir dengan detail yang baik, namun tidak terlihat memesona. Namun, hal yang berbeda terjadi di P.T. – sebuah game pendek yang diposisikan sebagai teaser untuk game teranyar Silent Hils. Untuk pertama kalinya, Fox Engine memperlihatkan tajinya sebagai engine generasi terbaru yang ternyata, tampil sangat luar biasa ketika berfokus pada visualisasi indoor. P.T adalah game dengan visual terbaik sejauh ini, dengan detail tekstur, tata cahaya, dan suara yang begitu realistis – hingga Anda seperti tengah memandang sebuah potret dunia nyata, berulang dan berulang. Ia menetapkan standar yang sangat tinggi untuk sebuah game generasi terbaru.
Best Story: This War of Mine

Perang bukanlah taman bermain seperti yang selama ini diproyeksikan oleh game-game raksasa mainstream. Bahwa ia justru menjadi ladang tragedi yang penuh dengan kondisi dan pilihan-pilihan sulit, kehancuran, kematian, dan rasa putus asa. Hal inilah yang ingin diproyeksikan oleh game indie dari 11 Bit Studios – This War of Mine, dan mereka melakukan hal tersebut dengan sangat baik. Walaupun hadir dengan gameplay simulasi yang cukup memeras otak, namun esensi tersebut dapat ditangkap lewat desain setting yang harus Anda hadapi ketika bertahan hidup. Narasi dibangun dari imajinasi dan pilihan aksi yang Anda lakukan, tanpa menawarkannya secara eksplisit kepada Anda sendiri. Semua trauma fisik, psikologis, dan pilihan yang membuat Anda mempertanyakan nilai moral Anda sendiri ketika berada dalam situasi genting jadi nilai jual tersendiri. Anda akan merangkai sebuah kisah yang menggelitik otak dan hati dari pilihan Anda sendiri.
Best RPG: Dragon Age – Inquisition

Tidak perlu meragukan Bioware. Setelah kritik yang cukup pedas terhadap Dragon Age 2, Bioware akhirnya memastikan bahwa franchise RPG andalannya – Dragon Age kembali ke posisi puncak sebagai game RPG terbaik untuk tahun 2014 ini. Mereka meracik semua hal yang Anda sukai dari dua seri awalnya, memperluas setting, dan menyuntikkan segudang side-quest yang cukup menarik untuk membuat Anda menghabiskan waktu tanpa terasa. Setiap momen berjalan dengan epik, apalagi dengan kesempatan untuk benar-benar berperan sebagai seorang Inquisitor dari sisi gameplay, dan bukan sekedar title tanpa makna. Membangun pasukan Anda sendiri, menentukan nasib dari orang yang Anda tangkap, terlibat dalam intrik politik, hingga pertempuran epik melawan 10 naga raksasa yang menantang jadi nilai jual. Ia mengembalikan jati diri sebuah game yang siap untuk membuat Anda melewatkan puluhan jam dengan penuh rasa puas.
Best MMO: Final Fantasy XIV – A Realm Reborn

Sedikit terlambat memang, namun kami sendiri akhirnya berkesempatan mencicipi Final Fantasy XIV: A Realm Reborn setelah ia dirilis untuk Playstation 4. Untuk sebuah game MMORPG yang menyandang nama “Final Fantasy” di dalamnya, A Realm Reborn berhasil membuktikan diri mengapa ia pantas diposisikan sebagai sebuah game MMO dengan sistem langganan bulanan. Konten yang begitu masif, kebebasan untuk menciptakan karakter dengan preferensi pribadi Anda, visual yang memesona, presentasi dunia Final Fantasy yang begitu optimal, hingga pertempuran epik dalam sistem Raid jadi salah satu nilai jual utama. Ada begitu banyak aktivitas yang bisa Anda lakukan di sini, ada setiap detiknya terbayarkan begitu manis.