Review The Witcher 3: Pengalaman RPG Tanpa Banding!
Atmosfer Dunia yang Luar Biasa

Sebelum kita membicarakan sisi gameplay dan kompleksitas yang menyertainya, rasanya tidak berlebihan untuk memberikan perhatian lebih pada dunia yang ditawarkan The Witcher 3: Wild Hunt. Ketika CD Projekt mengklaim bahwa ia akan hadir dengan peta super luas dengan segudang side quest untuk diselesaikan, mereka sama sekali tidak membual. Dunia The Witcher 3 terbagi atas lima region yang masing-masing memuat berisikan sebuah area yang cukup besar dengan daya tarik uniknya masing-masing. Ada Velen dan Novigrad yang merupakan kombinasi antara alam liar, rawa, dan peradaban dengan kota besar, sementara di sisi lain Skellige – dengan kebudayaan Nordic klasik dengan pengunungan tinggi di Barat menanti.



Anda bisa melihat bagaimana setiap region yang muncul ke permukaan ini bukanlah sekedar tampil berbeda secara visual, namun mengusung “nyawa” yang unik pula. Setiap region ini mengusung kebudayaan dari tata pakaian, aksen bahasa, hingga pilihan agama dan kepercayaan yang berbeda, yang juga berpengaruh pada cara mereka berinteraksi dengan Anda sendiri.


Di luar itu semua, CD Projekt juga membuat setiap detik perjalanan Anda terasa begitu dramatis lewat beragam efek cuaca yang muncul. Hujan deras dengan badai petir ketika Anda mengeksplorasi hutan yang dalam, atau sekedar tiupan angin yang membuat ranting pohon di ujung bergoyang dan membuat Anda merasa was-was, atau sekedar sinar matahari sore yang menenangkan. Atmosfer ini dipresentasikan dengan sangat baik di The Witcher 3: Wild Hunt. Apalagi ketika Anda tengah berlayar di tengah laut, memandangi ekor paus raksasa yang ikut menemani.


Acungan jempol juga pantas diarahkan pada desain monster yang Anda temui di sepanjang perjalanan. Walaupun variasinya sendiri tidak banyak, namun setiap dari mereka terlihat menyeramkan, mengancam, seolah siap mencabik dan memakan isi perut Anda sejak pertama kali melihat Anda. Dan ketika pedang Anda mulai terangkat untuk menyambut balik “tantangan” mereka, animasi gerak dan suara mereka juga begitu hidup, seolah Anda memang tengah melawan sebuah entitas yang memang pantas untuk ditakuti. Tidak selalu berakhir demikian, karena sesuai dengan cerita, monster seperti Succubus atau Siren, misalnya, akan cukup untuk membuat hati Anda berdegup kencang.

Namun sayangnya, untuk versi Playstation 4 yang masih belum mendapatkan patch perbaikan hingga review ini ditulis, ambisi ini berujung pada beberapa masalah di sisi teknis. Ketika hujan deras menerpa misalnya, Anda memang mendapatkan efek gameplay yang dramatis, namun mengorbankan framerate yang cukup terasa kentara. Masalah seperti texture popping atau loading karakter yang harus ditunggu cukup lama terjadi ketika Anda memasuki kota yang padat seperti Novigrad atau Oxenfurt. Tidak signifikan memang, namun cukup mencederai ilusi dunia yang lebih imersif.
Pemburu Monster yang “Sebenarnya”

Jika sekedar berbicara soal dunia yang ditawarkan dengan atmosfer yang indah, tidak sedikit game RPG yang sebenarnya, berhasil melakukan hal yang sama. Lantas apa yang membuat The Witcher 3 ini tampil unik? Salah satu yang membuatnya berbeda adalah mekanisme gameplay sebagai action RPG yang diracik dengan tingkat kesulitan tinggi. Tidak ada “kemenangan” yang diraih dengan sekedar menyerang membabi buta, mengakses hanya runtut skill tertentu, sembari berdoa selamat. The Witcher 3 sebenarnya mengusung esensi action RPG yang lebih dekat dengan seri Souls dari From Software. Yang dibutuhkan untuk mengatasi setiap tantangan yang ada? Observasi dan kemampuan untuk memilih alternatif solusi.


Ada serangkaian tantangan yang akan Anda hadapi di perjalanan, dari para manusia bengis seperti bajak laut atau bandit, hingga monster-monster haus darah yang bervariasi, dari vampir, golem, hingga succubus sekalipun. Untungnya, Geralt punya solusi untuk keduanya. Ia akan dipersenjatai dengan dua variasi senjata utama – Steel Sword untuk melawan varian manusia dan binatang, serta Silver Sword untuk membasmi para monster. Geralt akan secara otomatis mengeluarkan pedang yang sesuai setiap kali ia bertemu dengan varian musuh yang pas. Ia juga dibekali dengan sebuah crossbow, untuk mengatasi monster yang memiliki kemampuan terbang atau ketika menyelam di dalam laut. Sebagai seorang The Witcher, Geralt sangat mempersiapkan diri dengan baik.
Namun tetap, Anda tidak bisa mengayunkan setiap senjata ini sesuka hati dan berharap bahwa monster yang Anda hadapi di depan mata akan tewas begitu saja. Mengapa? Karena sesuai dengan fakta bahwa mereka adalah “monster”, mereka bisa saja membunuh Anda dengan 4-5 kali pukulan jika Anda tidak hati-hati. Oleh karena itu observasi menjadi pilihan terbaik sebelum memutuskan untuk menyerang. Terlepas dari varian musuh yang Anda temui, mereka selalu punya set gerakan tertentu, yang mendorong untuk belajar kapan untuk menyerang, bertahan, menghindar, dan melakukan serangan balasan. Terus bermanuver aktif di sekitar lingkungan, menjaga HP, dan memahami move set musuh akan menjadi langkah awal untuk bertahan hidup.


Selanjutnya? Membuat aksi Anda sebagai The Witcher lebih efektif. Setiap monster yang muncul tidak bukan sekedar memiliki moveset dan penampilan yang berbeda. Sesuai dengan lore yang ada, tiap dari mereka hadir dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Maka secara rasional, Anda harus mempersiapkan Geralt dengan matang. Anda punya banyak resource, dari Oil spesifik yang bisa dioleskan untuk memberikan damage lebih besar pada varian musuh tertentu, hingga Potion yang mampu menghasilkan banyak efek, dari sekedar penyembuh, anti-poison, hingga yang mampu memberikan efek spesial hingga setengah jam permainan ke depan. Kehadiran semua resource ini akan membuat pertempuran melawan para monster menjadi lebih mudah, sekaligus memastikan kesempatan Anda bertahan hidup jauh lebih tinggi.



Ketika bertarung, lapisan strategi ini kian kompleks dengan kesempatan Anda untuk mengakses 5 variasi magic yang bisa digunakan oleh Geralt selama bar stamina yang ia miliki penuh. Kekuatan yang disebut dengan Sign ini akan menghasilkan efek yang berbeda-beda, defensif maupun ofensif. Anda bisa menggunakan Aard yang meluncur sebagai kekuatan telekinesis untuk mendorong musuh jatuh atau menjauhi posisi Anda, ada Igni dengan semburan api panas yang mampu mengurangi armor, Ydern yang berbentuk perangkap magic, Quen yang berfungsi sebagai pelindung, dan Axii yang mampu memanipulasi pikiran dan menghasilkan efek stun untuk beberapa saat. Di luar persiapan awal, menggunakan Sign yang tepat juga akan memberikan jaminan kemenangan yang lebih pasti, apalagi mengingat beragam variasi musuh, manusia, binatang, ataupun monster, biasanya memiliki kelemahan tersendiri terhadap salah satu dari lima Sign yang ada. Membaca Bestiary menjadi hal yang esensial.
Sisanya? Anda akan bertemu dengan konsep game RPG pada umumnya. Ada begitu banyak sidequest kecil yang tersedia di sepanjang perjalanan, menjanjikan item dan equipment lebih kuat untuk digunakan Geralt. Anda juga bisa mengumpulkan serangkaian bahan Alchemy dari toko atau alam liar untuk “memasak” potion yang lebih efektif, atau mengumpulkan material yang lebih langka untuk meminta Blacksmith meracik equipment yang lebih mumpuni. Semuanya didasarkan pada resep yang bisa Anda temukan di banyak tempat tersembunyi. Jumlah quest yang disuntikkan CD Projekt di sini tidak bisa dipandang sebelah mata, pastinya dan cukup untuk membuat Anda sibuk selama beratus-ratus jam ke depan. Namun ia mengusung daya tarik berbeda yang akan kita bahas di sesi selanjutnya.



Semuanya akhirnya mengakar pada satu reward penting yang sama, experience points. Kenaikan level bukanlah sesuatu yang mudah Anda capai di The Witcher 3, sesuatu yang membutuhkan perjuangan yang lama untuk meningkatkan status Geralt, sekecil apapun. Setiap quest utama, side quest, dan monster yang Anda bunuh akan meninggalkan experience points yang akan bermuara pada level, selayaknya game RPG pada umumnya. Di sinilah The Witcher 3 kian menarik. Kenaikan level akan memberikan Geralt ekstra 1 Ability Points untuk didistribusikan pada kategori pohon skill yang ada, dari yangn berfokus pada Attack, Signs, Potions, atau “Umum”, dalam pengertian memberikan efek menyeluruh pada Geralt itu sendiri. Anda bisa mendistribusikan Ability Point ini sesuai dengan gaya permainan yang Anda usung. Selain level, Ability Point juga bisa didapatkan dari Place of Power yang bisa Anda cari di keseluruhan dunia The Witcher 3.
Memilih skill memang lebih dititikberatkan pada gaya bermain Anda, namun ada juga pertimbangan lain yang akan memberikan pengaruh signifikan. Di cerita, The Witcher adalah para pemburu monster dengan kekuatan melebihi manusia biasa. Salah satu alasan di balik kekuatan tersebut? Lewat sebuah ritual inisiasi, mereka disuntikkan dengan beragam zat yang disebut sebagai mutagen. Tidak hanya di cerita, mutagen memainkan peranan penting untuk membangun kemampuan bertarung Geralt. Dipisahkan dalam tiga warna seperti halnya skill, mutagen akan menambahkan status kekuatan Geralt dari sisi Attack, Sign, atau Vitality bergantung pada variasi skill yang dilekatkan padanya di setiap slot yang ada. Slot akan terbuka ketika Anda berhasil mencapai tingkat level tertentu.


Kami sendiri sangat merekomendasikan Anda untuk bermain di tingkat kesulitan tertinggi atau setidaknya dua tertinggi (Blood and Broken Bones!) untuk mendapatkan sensasi The Witcher 3 yang lebih optimal. Di tingkat kesulitan ini, strategi memainkan peranan penting di setiap pertempuran yang Anda jalani, sebagaimana mestinya sebuah game The Witcher seharusnya dinikmati. Pedang tidak lagi sepenting persiapan diri dan strategi, itu yang dipastikan.


Selain musuh yang lebih alot dan damage yang lebih tinggi, dua tingkat kesulitan tertinggi ini juga memuat mekanisme lain yang membuatnya lebih kompleks. Jika di tingkat kesulitan normal, Anda selalu bisa mengandalkan fungsi Meditation untuk melewatkan waktu dan memulihkan HP hingga penuh kembali setiap kali bertarung. Sementara di tingkat kesulitan di atas normal, ia tidak lagi bekerja demikian. Tidak ada lagi yang namanya penyembuhan instan lewat Meditation, semuanya hanya mengandalkan item yang Anda miliki dari potion hingga makanan. Sebagai gantinya, tiap kali Anda melakukan Meditation, semua slot potion yang terpakai akan terpenuhi kembali selama Anda memiliki item terpisah bernama Alcohest. Mekanisme seperti ini akan membuat Anda bermain lebih hati-hati, atau setidaknya memilih alternatif skill build yang bisa mencegah berkurangnya HP dengan cepat. Walaupun harus diakui, Alcohest bukanlah item yang sulit untuk didapat.
Secara garis besar, The Witcher 3 memang tampil memesona sebagai game RPG, dan itupun berangkat dari pembicaraan sekedar dari sisi visual, dunia, dan gameplay. Anda sudah jatuh hati? Bersiaplah, karena ia masih menawarkan banyak daya tarik lain yang akan membuat Anda terpukau, seperti halnya yang terjadi pada kami.












