JagatPlay NgeRacau: 10 Salah Paham Soal Reviewer Game!

Reading time:
March 11, 2016
  1. Pasti Pernah Main Semua Game

all in one consoles

“Elu kan reviewer game, masak lu kagak pernah main game BLA BLA BLA, sih?”, entah udah berapa sering gua dengar pertanyaan atau pernyataan kayak gini. Bahwa karena gua menyandang status sebagai seorang “reviewer game”, gua otomatis harus pernah main semua game yang sempat dirilis ke pasaran, apapun itu, dari platform manapun, sebagus ataupun sejelek apapun. Padahal basis pengetahuan gua soal game dibentuk dari pengalaman gua di masa lalu, terutama platform apa yang pernah gua mainin. Otomatis, semua game yang enggak jadi fokus waktu itu, gak sekalipun masuk ke radar gua. Gua sendiri tumbuh dengan PC disket besar, NES, PC yang cukup buat mainin Red Alert 2, Sega Saturn, Playstation 1, Playstation 2, Xbox 360, Playstation 3, Wii U, dan kemudian Playstation 4 dan PC. Jadi ketika ada orang yang nyebutin game klasik dari SNES, misalnya, dan gua gak tahu, biasanya gua akan dapat pertanyaan dengan nada sinis seperti yang gua sebutin di atas. Terus gua mesti gimana? Nyari doraemon buat dapetin mesin waktu, terus ngasih tahu Plad di masa lampau buat rengekin bokap beliin NES gitu? Gua mending minta bokap nyetok USD deh.

  1. Pasti Kerjaannya Cuma Main Game Doank

tumblr mzo1g3SvVu1smwaj9o1 500

Gak heran sih gua buat yang satu ini. Nama kerjaan udah jelas “Reviewer Game”, enggak akan heran kalau banyak orang yang berpendapat kalau kerjaannya akan berakhir sekedar buat main game doank. Sekarang pertanyaannya adalah ini, apa bedanya gamer dengan gamer pro? Seperti namanya, pro berarti professional, dimana video game mulai jadi profesi dan sumber mata pencaharian utama. Sekarang, pada bedanya gamer dengan reviewer game? Benar sekali, kuncinya terletak di satu kata “Review”. Mau lu publish via media tulisan kek kayak JagatPlay, dalam bentuk video kek kayak banyak artis Youtube sekarang, atau mau lu lampiaskan dalam bentuk pahatan batu kek, lu tetap akan dapat title “Reviewer Game” dan bukan sekedar game. Bahwa pada akhirnya, lu enggak cuman main game, tetapi juga berusaha menilai game, mencari tahu soal latar belakang atau informasi terkait soal game itu, terus ngebicaraiinya lebih dalam. Sesuatu yang enggak cuman “main game doank”. Di JagatPlay, game yang gua mainin mesti berakhir jadi tulisan yang akan memuat banyak point soal apa yang menarik dan tidak menarik darinya. Jadi, bukan “cuman” main game.

Ingat, artikel ini gua tulis sekedar buat fun sekaligus ngasih perspektif yang baru soal layar belakang kehidupan menjadi seorang reviewer game itu sendiri. Tentu aja, pengalaman gua bisa jadi berbeda dengan pekerja lain di Indonesia yang juga punya hak buat nyandang status sebagai “Reviewer Game” yang bisa dibilang langka. Bisa aja iklim kerja mereka membuat mereka enggak ngerasain apa yang gua rasain, atau justru malah ngerasaiin dalam intensitas yang bahkan lebih kuat dari apa yang gua tulisin di atas.  Tapi satu yang pasti, gua masih enjoy ngejalanin ini pekerjaan, dan sejauh ini, masih dalam status “Seandainya ini bertahan sampai gua mati”, yang menurut gua jadi bukti yang valid kalau gua masih belum jenuh benar. Nah, buat yang selalu teriak-teriak pengen jadi “Reviewer Game”, gua cuman punya satu hal buat terus diingat – kalau kerjaan reviewer game bukan cuman main game. Itu tok.

Pages: 1 2 3
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…