Review Final Fantasy XV: Lubang yang Sulit Diabaikan!

Reading time:
December 27, 2016

Repetitif tapi Seru

Repetitif tapi seru? Final Fantasy XV berhasil mengkombinasikan kedua kata tersebut dalam satu kalimat yang sama.
Repetitif tapi seru? Final Fantasy XV berhasil mengkombinasikan kedua kata tersebut dalam satu kalimat yang sama.

Ini mungkin kalimat yang tak pernah Anda kira akan meluncur dari mulut kami, JagatPlay. Bahwa kami akan mengkombinasikan kata repetitif dan seru di dalam satu kalimat yang sama. Seperti yang sebagian besar dari kita bisa prediksi, alih-alih menawarkan sesuatu yang benar-benar baru, Final Fantasy XV menawarkan konsep open-world yang terasa familiar. Sebuah formula tak baru yang sudah diimplementasikan oleh game RPG Barat selama ini. Bahwa tak sekedar mengikuti jalur cerita utama dan menyelesaikan petualangan Noctis ini secepat mungkin, Anda bisa menyelesaikan ragam misi sampingan yang bisa dibilang, monoton.

Anda akan berhadapan dengan desain misi yang tak inovatif. Ada misi dari Cid yang mengharuskan untuk mengumpulkan item tertentu untuk memperkuat senjata Anda, misi dari masing-masing companion Anda yang biasanya terpicu jika beristirahat di camp tertentu, misi Hunt yang meminta untuk berburu beberapa monster besar, hingga misi khas game open-world yang meminta Anda untuk mengambil item dari satu tempat spesifik. Tak ada formula baru yang revolusioner di Final Fantasy XV ini. Namun satu hal yang menarik, jika Anda melihatnya dari persepktif sebuah game JRPG dan tak membandingkannya dengan konsep sama yang sering ditawarkan oleh RPG Barat, maka Anda tak akan berkeberatan dengannya. Ini adalah langkah awal yang untungnya, berakhir memesona. Apalagi dengan fakta bahwa ia berakhir tak semembosankan yang dibayangkan.

Walauapun tak revolusioner, konsep misi sampingan FFXV tak semembosankan yang dibayangkan.
Walauapun tak revolusioner, konsep misi sampingan FFXV tak semembosankan yang dibayangkan.
Menghabisi begitu banyak monster raksasa yang ditawarkan oleh misi Hunt menjadi sumber keseruan tersendiri.
Menghabisi begitu banyak monster raksasa yang ditawarkan oleh misi Hunt menjadi sumber keseruan tersendiri.

Kami pribadi sendiri tak terlalu tertarik dengan misi meminta Anda untuk mengambil atau mencari benda tertenut dan mengembalikannya, namun misi Hunt yang meminta Anda untuk berburu varian musuh berakhir lebih menarik dari yang Anda bayangkan di otak. Mengapa? Terlepas dari sifat yang meminta untuk memusnahkan satu monster raksasa atau sekelompok monster pada umumnya, Hunt menjadi pintu gerbang bagi Anda untuk “menikmati” sensasi open-world Final Fantasy XV yang sesungguhnya. Ia akan berakhir meminta Anda mengeksplorasi wilayah yang hanya bisa dicapai dengan berjalan kaki atau dengan Chocobo, atau masuk ke dalam dungeon yang tak terdaftar sebelumnya. Sisanya? Anda akan berhadapan dengan varian musuh yang mungkin tak akan pernah Anda tahu ditawarkan oleh Lucis jika Anda hanya mengikuti garis cerita utama begitu saja. Bertarung dengan sebuah banteng raksasa yang bisa membunuh Anda secara instan? Catoblepas yang jadi “bintang” di demo Duscae? Hingga burung raksasa dengan telur sebesar tubuh Anda? Semuanya ditawarkan oleh Hunt ini.

Salah satu misi “sampingan” yang cukup menarik dari Final Fantasy XV juga muncul dari misi untuk mencari beragam Royal Arms yang dari sisi cerita, disebut esensial untuk membantu Noctis merebut kembali Lucis. Menjadi pendekatan yang cukup menarik untuk membuatnya jadi sekedar misi sampingan, dan bukan misi utama yang harus diselesaikan oleh gamer itu sendiri. Ada belasan Royal Arms yang bisa dikumpulkan dengan hanya beberapa yang bisa Anda dapatkan dari cerita utama. Setiap Royal Arms hadir dalam beragam varian bentuk, dari kapak raksasa, shuriken besar, hingga panah mistis, yang masing-masing mereka punya efek, buff tertentu, dan biasanya membutuhkan pengorbanan porsi HP untuk digunakan menyerang. Namun keuntungan mengumpulkannya adalah untuk Armiger – yang berlaku tak berbeda dengan Limit Break untuk Noctis. Efektivitas Armiger akan dipengaruhi oleh berapa banyak Royal Arms yang Anda miliki, karena ia berkaitan dengan kecepatan serang dan damage yang ada.

Keputusan untuk menjadikan misi mengumpulkan Royal Arms sebagai misi sampingan yang tak harus diselesaikan adalah keputusan yang tepat.
Keputusan untuk menjadikan misi mengumpulkan Royal Arms sebagai misi sampingan yang tak harus diselesaikan adalah keputusan yang tepat.
Berburu seperti ini juga berarti kesempatan untuk mendapatkan material dan perlengkapan baru lainnya.
Berburu seperti ini juga berarti kesempatan untuk mendapatkan material dan perlengkapan baru lainnya.

Dan tentu saja, misi sampingan seperti ini akan membantu Anda mengumpulkan beragam resource yang dibutuhkan untuk memperkuat Noctis dkk. Mengikuti desain modern dimana musuh tak lagi akan menjatuhkan uang atas nama rasionalitas, cara terbaik untuk mengumpulkan uang adalah menjual material dari monster di toko terdekat atau mendapatkan uang sebagai reward dari misi yang ada. Banyaknya misi yang Anda selesaikan biasanya juga akan berpengaruh pada semakin luasnya daerah yang Anda eksplorasi, maka Anda akan berkesempatan untuk menemukan lebih banyak aksesoris atau senjata yang digunakan oleh party Anda. Yang lebih penting lagi? Semakin banyak material tumbuhan dan daging monster yang Anda bunuh, semakin luas pula kesempatan Anda untuk mendapatkan resep baru untuk Ignis, yang notabene akan mempermudah pekerjaan Anda.

Namun dari semua fungsi, di luar keseruan untuk membunuh ragam monster dan bagaimana ia begitu esensial untuk mendaptkan uang atau resep untuk Ignis, misi sampingan juga jadi terbaik untuk mengumpulkan salah satu resource terpenting di Final Fantasy XV – AP. Karena resource ini bisa dibilang lebih penting daripada sekedar level karakter, yang disini hanya memberikan kenaikan status tertentu saja. Menaikkan damage dari serangan kolaborasi? Membuat penggunaan MP Noctis menjadi lebih hemat? Atau bahkan membuat Anda bisa menembus serangan 9.999? Semuanya ditentukan oleh AP. Uniknya, resource ini terhitung sulit untuk didapatkan. Misi utama hanya akan memberikan Anda sebagian kecil dari yang Anda butuhkan, dengan sisanya harus didapatkan dari eksplorasi. Menyelesaikan misi sampingan, sekedar beraktivitas dengan memancing atau memasak, aksi Anda di dalam pertempuran, hingga monster yang Anda bunuh. Dengan begitu banyaknya cabang pohon skill yang bisa Anda manfaatkan dengan kebutuhan AP yang besar, bahkan proses untuk menyelesaikan satu misi sampingan saja akan memberikan reward yang pantas untuk dikejar.

Ini juga menjadi kesempatan terbaik mengumpullkan AP, resource untuk didistribusikan ke pohon skill yang memainkan peran lebih penting untuk memperkuat karakter di FFXV.
Ini juga menjadi kesempatan terbaik mengumpullkan AP, resource untuk didistribusikan ke pohon skill yang memainkan peran lebih penting untuk memperkuat karakter di FFXV.

Satu hal yang membuat misi sampingan Final Fantasy XV tak terasa membosankan terlepas dari desain yang malas dan terkesan repetitif, adalah fakta bahwa ia akan jadi pintu gerbang Anda untuk menikmati sensasi open-world yang selama ini ia janjikan. Lewatnya, Anda akan mau tak mau mengeksplorasi wilayah yang tak ada hubungannya dengan cerita utama dan membunuh musuh yang tak akan bisa Anda temui dari sana pula. Diperkuat dengan reward yang terasa pantas, tergantung dari seberapa niat Anda, ini akan berakhir jadi proses yang cukup Anda nikmati.

Kecewa dengan Summon

Summon berujung jadi salah satu elemen paling mengecewakan dari FFXV.
Summon berujung jadi salah satu elemen paling mengecewakan dari FFXV.

Jika Anda termasuk gamer yang cukup mengikuti artikel JagatPlay, maka Anda tentu tahu bahwa kami sempat memasukkan Final Fantasy XV sebagai salah satu game yang paling berpotensi mengecewakan di tahun 2016 ini. Alasannya? Kami menyebutnya di kala itu bahwa game ini akan mengundang begitu banyak antisipasi dan hype, dimana setiap gamer akan punya satu standar definitif yang akan menentukan apakah game ini akan memuaskan mereka atau tidak. Dan bagi kami pribadi, salah satu standar tersebut adalah summon yang mereka bawa ke seri ini. Setelah presentasi Ramuh yang fantastis di demo Duscae, mimpi melihat para Summon yang disebut sebagai Astral terlihat seperti Dewa yang pantas disembah, dihormati, dan ditakuti dan potensi implementasinya pada begitu banyak summon di franchise Final Fantasy memang menguat. Sayangnya, bagi kami, ia berakhir mengecewakan.

Informasi yang dibuka Tabata selama satu tahun ini berakhir jadi apa yang ditawarkan Final Fantasy XV, tanpa kejutan sama sekali.
Informasi yang dibuka Tabata selama satu tahun ini berakhir jadi apa yang ditawarkan Final Fantasy XV, tanpa kejutan sama sekali.
Ini berarti, Anda hanya bisa menggunakan Ramuh, Titan, Shiva, dan Leviathan.
Ini berarti, Anda hanya bisa menggunakan Ramuh, Titan, Shiva, dan Leviathan.

Hajime Tabata sendiri memang sudah mengkomunikasikan Summon ini secara terbuka. Dalam satu tahun terakhir ini, ia memperlihatkan wujud 4 buah Summon / Astral yang akan membantu aksi Noctis dkk – Ramuh, Titan, Leviathan, dan Shiva yang beberapa di antaranya bahkan memuat mode pertempuran tertentu untuk bisa direkrut dan juga berkaitan dengan cerita utama. Sebagai seorang gamer, apalagi melihat tren yang berkembang di industri belakangan ini, tentu menjadi sesuatu yang rasional untuk melihat pernyataan ini sebagai sesuatu yang tak sepenuhnya akan ditawarkan Square Enix. Bahwa Tabata pasti akan menyusupkan summon lebih banyak di XV yang tak ia umumkan kepada publik sebagai rahasia dan kejutan, sesuatu yang akan membuat kita semua terpesona, jatuh hati, dan kemudian terus membicarakannya. Mimpi yang ternyata berakhir terlalu besar.

Pada akhirnya, apa yang disampaikan oleh Tabata selama satu tahun terakhir ini berakhir jadi satu-satunya Summon yang bisa Anda gunakan di Final Fantasy XV. Benar sekali, Anda hanya akan bisa menggunakan Ramuh, Shiva, Titan, dan Leviathan selama pertempuran seperti detail yang meluncur via trailer dan screenshot selama ini. Berita baiknya? Setiap dari mereka didesain dengan begitu baiknya, hingga ia terlihat agung, mengancam, dan juga menyeramkan di saat yang sama. Bentuk yang akan membuat mata Anda termanjakan dan rasa familiar Anda pada franchise Final Fantasy seolah terbayarkan manis. Sayangnya, dua summon lain – Ifrit dan Bahamut yang punya porsi lebih penting dalam cerita, berakhir tak bisa Anda gunakan dalam pertempuran biasa. Mereka muncul dalam scripted event, dan tak bisa digunakan lagi.

Bahamut dan Ifrit memainkan peran penting dalam cerita, namun berakhir tak bisa digunakan.
Bahamut dan Ifrit memainkan peran penting dalam cerita, namun berakhir tak bisa digunakan.
Sifatnya yang acak bahkan membuat kami tak pernah sekalipun memunculkan Titan di 100 jam gameplay kami.
Sifatnya yang acak bahkan membuat kami tak pernah sekalipun memunculkan Titan di 100 jam gameplay kami.

Berhadapan dengan hanya 4 summon bukan bagian terburuk dari sistem ini. Yang lebih parah adalah inkonsistensi indikator untuk memicu kehadiran mereka dan summon mana yang akan muncul karena sifatnya yang acak. Tak seperti seri-seri Final Fantasy sebelumnya yang dipilih, sistem summon di XV muncul secara acak jika ada persyaratan yang terpenuhi, walaupun tak pernah dijelaskan secara detail kepada Anda di dalam game apa saja yang dibutuhkan. Sebagai contoh? Setidaknya dari informasi yang terdapat di internet, Titan disebut-sebut akan muncul jika salah satu teman Anda berada dalam status KO. Tapi percaya atau tidak, dari gameplay 100 jam kami, kami tak pernah memunculkan Titan sama sekali. Bahkan jika mengacu pada persyaratan yang tertera, selalu Shiva yang muncul membantu.

Fakta ini tentu saja semakin membuat kekecewaan akan jumlah summon yang begitu terbatas semakin kuat. Hanya empat Summon dan Anda juga tak bisa memilih summon mana yang akan datang membantu Anda, hingga pada batas Anda bahkan bisa berakhir tak melihat salah satu summon hingga mendapatkan trophy Platinum sekalipun? Ini tentu saja desain yang memancing lebih banyak tanda tanya. Parahnya lagi, Anda juga tak pernah punya kepastian sebagai pondasi apakah satu summon tertentu akan datang membantu Anda atau tidak di kala terjepit,  membuat sistem ini tak bisa dimasukkan  ke dalam perhitungan strategi pertempuran Anda dan tak lebih dari sekedar “hadiah” berbasis peruntungan. Untuk gamer Final Fantasy lawas, terutama yang sempat mencicipi seri VIII, anggap saja semua Summon di XV adalah Odin. Hadir tak diundang, pulang tak diantar, namun hadir dengan damage yang besar.

Sifat acak membuatnya tak bisa dimasukkan dalam persamaan untuk mengatur strategi. Keputusan yang buruk.
Sifat acak membuatnya tak bisa dimasukkan dalam persamaan untuk mengatur strategi. Keputusan yang buruk.

Lantas, desain seperti apa yang sebenarnya bisa diambil? Bagi kami, XV butuh memberikan kontrol lebih banyak pada gamer daripada menyerahkannya sekedar pada AI atau peruntungan belaka. Untuk masalah Summon ini, mereka bisa membuat damagenya lebih kecil dibandingkan saat ini, menjadikannya sebagai pilihan dalam menu pertempuran, namun hadir dengan konsekuensi tertentu.

Untuk membuatnya seimbang, ia bisa dikaitkan pada hidup / mati karakter companion yang ada dan ketersediannya dalam pertempuran. Sebagai contoh? Untuk memanggil Titan atau Shiva, Anda harus mengorbankan nyawa Gladiolus dan membuatnya tak bisa digunakan selama pertempuran berlangsung, dengan status “mati” yang tak bisa dipulihkan Phoenix Down dan hanya bisa kembali setelah pertempuran berlangsung. Tabata bisa mengaitkan satu Summon spesifik pada companion mana yang harus Anda korbankan, misalnya Ignis untuk Leviathan dan Ramuh untuk Prompto misalnya. Ini memberikan sebuah pilihan yang bisa digunakan untuk pertimbangan strategis tertentu, alih-alih berbasis keuntungan seperti saat ini. Ini juga mencegah kekesalan tak pernah memanggil satu Summon spesifik seperti yang kami rasakan.

Terbatas, sedikit, kecewa adalah reaksi normal terhadap sistem summon FFXV.
Terbatas, sedikit, kecewa adalah reaksi normal terhadap sistem summon FFXV.

Untuk saat ini, kondisi Summon yang berakhir terkait dengan garis cerita di XV, harus diakui – sangat mengecewakan. Hanya empat buah summon yang bisa dipanggil dengan Summon sekelas Ifrit dan Bahamut yang tak lagi memunculkan batang hidungnya di luar cerita utama adalah sebuah tamparan yang keras di wajah kami. Tak peduli soal berapa kerennya tampilan dan animasi serangan tiap animasi Summon ini, namun pilihan seperti  ini sudah cukup untuk membuat harapan kami berakhir hampa. Summon di FFXV adalah sebuah kekecewaan besar.

End-Game: Daya Tarik yang “Sebenarnya”

Daya tarik FFXV justru terletak di konten end-game yang ada.
Daya tarik FFXV justru terletak di konten end-game yang ada.

Untungnya, kekecewaan dari sisi cerita yang akan kami bicarakan sebentar lagi dan Summon ini cukup terbayarkan dengan konten end-game yang pantas untuk diacungi jempol. Bahkan bisa dibilang, kami justru lebih banyak bersenang-senang di Final Fantasy XV berkat konten end-game yang baru terbuka setelah Anda menyelesaikan cerita utama yang ada. Di sinilah konten open-world yang ia tawarkan bersinar dan menggoda, dengan beberapa desain mengejutkan yang tak hanya menawarkan tantangan ekstra, tetapi juga keseruan yang lebih.

Anda bisa membuat mobil Anda terbang dengan Regalia F, tapi sayangnya, tak banyak dungeon yang bisa Anda eksplorasi dengannya.
Anda bisa membuat mobil Anda terbang dengan Regalia F, tapi sayangnya, tak banyak dungeon yang bisa Anda eksplorasi dengannya.
Di Pitioss, Anda akan ditantang dengan kemampuan platforming Anda.
Di Pitioss, Anda akan ditantang dengan kemampuan platforming Anda.

Di end-game, Anda akhirnya bisa mendapatkan Regalia F – yang kini memungkinkan mobil Anda untuk terbang ke angkasa. Walaupun harus berakhir kecewa karena tak banyak “tempat rahasia” yang bisa Anda eksplorasi setelah mendapatkannya, setidaknya ia jadi kunci esensial untuk salah satu dungeon terkeren yang pernah kami temukan di game JRPG manapun – Pitioss Ruins. Berbeda dengan dungeon end-game kebanyakan game yang berakhir hanya diisi monster level tinggi dan boss rahasia, Pitioss adalah sebuah dungeon platformer yang murni. Tak ada yang musuh di sini, hanya sebuah dungeon penuh teka-teki yang butuh sekuens tertentu untuk diselesaikan. Ia akan menantang kemampuan Anda untuk mengendalikan kekuatan Noctis untuk melompat, mendarat secara presisi di tempat yang sempit, dan mencari jalan di tempat anti-gravitasi. Desain cerdas ini memang sudah ditaklukkan oleh beberapa gamer hardcore dengan hitungan menit saja di Youtube, lewat jalan pintas yang ada. Namun jika Anda berusaha menyelesaikannya tanpa guide, kami tak akan heran jika Anda akan butuh waktu 3 – 5 jam untuk menundukkannya dengan reward yang pantas pula. Dungeon ini adalah sebuah kejutan yang manis.

Ada dungeon level super tinggi via misi sampingan bernama
Ada dungeon level super tinggi via misi sampingan bernama “Menace Sleeps”
Tantangan musuh level tinggi di beragam tingkat menguji kemampuan Anda menguasai Final Fantasy XV.
Tantangan musuh level tinggi di beragam tingkat menguji kemampuan Anda menguasai Final Fantasy XV.

Apakah ini berarti Final Fantasy XV tak menawarkan dungeon dengan desain klasik? Tentu saja, tidak. Setelah menyelesaikan game yang ada, Anda akan mendapatkan sebuah misi sampingan dengan tajuk “Menace Sleeps” yang meminta Noctis untuk melanjutkan janji sang ayah – Regis yang tak pernah terpenuhi sebelumnya, membersihkan monster di bawah Lucis. Dibagi ke dalam beberapa level tinggi, desain setiap dungeon ini memang tak terhitung istimewa, namun dengan reward yang cukup menggoda. Satu yang pasti, ia akan jadi motivasi terkuat untuk memaksimalkan karakter Anda ke titik yang terbaik. Salah satu dungeon “Menace Sleeps” ini mengharuskan Anda untuk menuruni 100 tingkat tangga yang masing-masing memuat monster level tinggi, sementara yang lainnya melemparkan kepada Anda beberapa monster level 99 dengan absennya kemampuan menggunakan item sama sekali, dengan pemulihan mengandalkan camp dan varian makanan Ignis.

Jika Anda termasuk gamer yang lebih senang dengan pertempuran epik melawan monster super kuat, Final Fantasy XV juga menyediakan beberapa superboss. Ada si Adamantoise yang sempat dirumorkan butuh waktu 72 jam di dunia nyata untuk ditundukkan, namun berakhir tak sesulit yang dibayangkan jika Anda sudah memperkuat diri dengan aksesoris, senjata, item, dan buff damage yang dibutuhkan. Tantangan lebih berat justru muncul dari dua Super Boss – monster level 110 dan 120 dari dua jalur quest sampingan berbeda yang butuh strategi untuk ditundukkan dan tak sekedar mengandalkan keberuntungan.

Skala ukuran Anda vs Adamantoise.
Skala ukuran Anda vs Adamantoise.
Ada superboss dengan level di atas 100 untuk Anda tundukkan.
Ada superboss dengan level di atas 100 untuk Anda tundukkan.

Dengan semua konten yang bisa memberikan Anda petualangan sekitar 20-30 jam ekstra dibandingkan dengan perjalanan utama Anda ini, Final Fantasy XV memang lebih terasa maksimal di end-game yang ada. Di sini, bahkan dari sekedar pasukan Niflheim yang mengejar Anda, skill Anda baru benar-benar teruji. Musuh level tinggi menuntut koordinasi lebih baik, memaksa Anda untuk mulai menjadikan makanan Ignis dan buff yang ia sediakan sebagai kunci kemenangan, mulai memikirkan management resource dan Magic yang perlu disediakan, hingga aksesoris terbaik untuk tiap karakter yang ada. Sensasi rasa puas yang sudah lama tak kami temukan di banyak game JRPG yang dirilis saat ini.

Pages: 1 2 3 4 5
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…