Review Hellblade – Senua’s Sacrifice: Lebih dari Sebuah Game Action!
Bersanding dengan Platinum Games, Ninja Theory memang pantas disebut sebagai salah satu developer game action dengan sepak terjang yang tak perlu lagi diragukan. Gamer yang sempat memiliki Playstation 3 mungkin mengenal namanya lewat Heavenly Sword yang cukup memesona di kala itu. Sementara tak sedikit yang baru mengenalnya lewat proyek reboot Devil May Cry dalam proyek DmC yang sempat memicu kontroversi karena perubahan bentuk karakter utama – Dante yang cukup drastis di kala itu. Kini mereka kembali setelah sempat melewati beberapa kali proses penundaan. Sang proyek teranyar – Hellblade: Senua’s Sacrifice akhirnya meluncur ke pasaran.
Apa yang membuat Hellblade menarik? Karena ini adalah proyek pertama mereka sebagai developer indie. Ini berarti, Ninja Theory memutuskan untuk tidak melibatkan publisher sama sekali dan mendorong rilis game action ini dengan uang dari kantong pribadi mereka sendiri. Sementara di sisi lain, mereka juga berambisi untuk mendorong kualitas game AAA darinya lewat implementasi Unreal Engine 4 yang optimal.
Kebebasan kreatif yang diusung Hellblade tanpa campur tangan publisher termanifestasi dalam sebuah tema yang jarang disentuh oleh industri game itu sendiri. Sebuah game yang siap untuk membuatnya Anda mempertanyakan soal kenyataan itu sendiri. Sebuah game yang bahkan akan membuat Anda tak bisa lagi membedakan mana yang nyata ataupun tidak.
Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Hellblade: Senua’s Sacrifice ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai lebih dari sebuah game action belaka? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.
(Dimainkan dan di-review dengan SI HITAM MK.I)
Plot
Seperti yang diusung oleh nama yang ia usung, Hellblade akan membawa Anda masuk ke dalam dunia seorang karakter wanita yang hidup di peradaban Nordic di masa lalu – Senua. Seorang prajurit dengan kemampuan pedang luar biasa yang memutuskan untuk mengambil kembali apa yang seharusnya menjadi haknya.
Terinspirasi dari begitu banyak cerita tragedi yang menghiasi mitologi tidak hanya Yunani, tetapi juga Norse di masa lalu, Senua tengah berada dalam misi sucinya untuk menantang dan melawan takdir. Tidak bisa menerima fakta bahwa kekasihnya – Dillion tak lagi bisa ia sentuh, cium, dan jamah, Senua memutuskan untuk mengambilnya kembali dari penguasa Helheim (neraka dalam Norse) – Hela. Semata-mata untuk menyempurnakan hidup yang bagi Senua, kini tak lagi akan pernah sama. Berbekalkan pedang, niat, dan komitmen untuknya, ia siap untuk menembus kabut dan kematian untuk satu nama – Dillion.
Tentu saja, perjalanan ini tidak mudah. Sebagai salah satu penjaga dunia yang bahkan tak berani diganggu-gugat oleh dewa-dewi Norse yang lain, Helheim dan Hela menjadi sebuah tujuan yang terdengar mustahil. Bahkan untuk bisa membuka pintu ke neraka tersebut, Senua harus bertarung melawan dua dewa yang lain menjaganya – Surt untuk api dan Valravn untuk ilusi. Tidak hanya itu saja, seekor binatang buas yang siap menerkam di kala malam di dekatnya juga akan menghalangi perjalanan Senua. Namun pada akhirnya, Senua masih punya satu tantangan besar sebelum ia mampu mengambil kembali Dillion.
Mampukah Senua menyelamatkan Dillion dari Hela? Tantangan seperti apa yang harus ia hadapi? Masalah terbesar apa yang akan dihaadapi oleh Senua? Anda tentu saja bisa menjawab pertanyaan tersebut dengan memainkan Hellblade: Senua’s Sacrifice ini.