Kesimpulan

Maka tidak ada lagi yang pantas diberikan pada Ninja Theory, selain acungan dua jempol besar untuk apa yang berhasil mereka lakukan dengan Hellblade: Senua’s Sacrifice. Sebuah komitmen untuk memastikan proyek indie dengan dana terbatas ini tidak hanya mampu menawarkan kualitas setara dengan game-game AAA berbudget besar, tetapi bahkan melampuinya. Implementasi Unreal Engine 4 yang optimal menghasilkan sebuah game yang tak hanya indah dan dramatis saja, tetapi juga mampu memproyeksikan emosi yang dalam. Pertarungan senjata yang terasa intens dan memuaskan dibalut dengan cerita soal penyakit psikologis yang jarang dibicarakan oleh media kreatif, khusus industri game. Didukung dengan teknologi audio yang fantastis, implementasi Photo Mode untuk Anda yang senang pamer, hingga sekedar kumpulan cerita soal mitologi Norse yang bisa Anda kumpulkan darinya memang menghasilkan pengalaman sebuah game action yang walaupun singkat, namun memorable.

Namun tentu saja, Hellblade tidak bisa disebut sebagai game yang terhitung sempurna. Jika harus berbicara soal kelemahan yang ada, maka presentasi cerita dan puzzle bisa dibilang jadi dua point terbesar yang pantas untuk dibicarakan. Cerita? Benar sekali. Hellblade mungkin akan menghasilkan efek khusus untuk gamer yang tidak hanya mengerti dalam, tetapi setidaknya punya pengetahuan kasar soal apa itu psikosis atau schizophrenia. Karena Ninja Theory sendiri tidak akan membantu Anda mendapatkan pemahaman lebih eksplisit soal cerita yang ia usung, menghasilkan plot yang mungkin sangat membingungkan di mata beberapa gamer. Puzzle yang ia tawarkan, walaupun mendukung salah satu elemen cerita, sulit untuk dinikmati. Sekedar mencari simbol dengan memutar kamera kesana kemari memang tak bisa dibilang, sebagai sesuatu yang menarik.

Di luar kelemahan tersebut, Hellblade adalah sebuah game action yang pantas mendapatkan pujian tinggi. Ditawarkan dengan harga terjangkau, kebebasan kreatif Ninja Theory di proyek ini terproyeksikan lewat presentasi cerita yang unik dan berbeda, dalam kualitas yang sepertinya akan memancing lebih banyak percakapan dan apresiasi di masa yang akan datang. Luar biasa!

Kelebihan

• Tema psikologis yang unik
• Kualitas visual keren
• Akting Melina Juergens (Senua) yang fantastis
• Pertarungan pedang terasa intens
• Desain dunia
• Desain beberapa misi siap untuk membuat jantung Anda berdetak kencang
• Desain audio yang fantastis

Kekurangan

• Desain puzzle terasa membosankan
• Cerita mungkin membingungkan bagi sebagian gamer
• Mudah terasa repetitif

Cocok untuk gamer: yang mencintai tema cerita yang unik dan berbeda, penikmat film seperti A Beautiful Mind, The Machinist, atau Shutter Island

Tidak cocok untuk gamer: yang menginginkan game action ala God of War, tidak senang dengan game puzzle yang meminta Anda mencari pola

RAW Screenshot

Klik Gambar untuk Memperbesar!