Review Shadow of War: Ternodai End-Game Sampah!

Reading time:
October 20, 2017

Kesimpulan

Middle Earth Shadow of War jagatplay part 2 (83)
Shadow of War memang berhasil membuktikan dirinya sebagai seri sekuel dengan taji. Skala lebih besar, cerita super menarik, perang skala besar, dan gameplay yang secara keluruhan solid di atas semesta Lord of the Rings yang begitu menggoda menjadikannya sebagai produk yang tak akan ingin dilewatkan gamer yang sempat menikmati Shadow of Mordor.

Shadow of War adalah “Shadow of Mordor” dalam skala yang lebih besar dengan sensasi yang lebih epik, tidak ada lagi kalimat yang lebih tepat sepertinya untuk menjelaskan pengalaman seperti apa yang ia tawarkan. Anda kini berakhir menjelajahi lebih banyak tempat, bertemu dengan beragam pasukan musuh yang lebih bervariasi, dengan mekanik gameplay yang juga menuntut Anda untuk membangun pasukan darinya. Perang dalam skala besar dengan sistem equipment lebih intensif yang mendorong proses grinding, memang menawarkan pengalaman dan motivasi yang baru. Sebagai gamer yang tidak terlalu menguasai semesta cerita dari Tolkien, kami termasuk gamer yang “menikmati” cerita Shadow of War dan bagaimana ia berusaha menenun benang merah dengan versi film-nya yang tentu saja, lebih populer.

Namun tentu saja, ia tidak sempurna. Dengan kekecewaan super besar pada end-gamenya yang tak ragu kami sebut “tolol”, pilihan Monolith untuk mengusung konsep open-world “tua” milik Ubisoft juga pantas dipertanyakan. Bahwa ketika Ubisoft sendiri mulai beralih dari sistem menara untuk membuka beragam misi sampingan yang ada, Monolith justru kembali melakukan hal yang sama dengan Shadow of War ini. Tidak hanya itu saja, desain misi collectibles yang meminta Anda untuk mengumpulkan artifact atau kepingan puisi dari beragam sudut area juga berakhir repetitif dan membosankan. Shadow of War seperti terjebak dalam format yang memang sepantasnya, mendapatkan kritik pedas.

Namun di luar kekurangan tersebut, Shadow of War memang berhasil membuktikan dirinya sebagai seri sekuel dengan taji. Skala lebih besar, cerita super menarik, perang skala besar, dan gameplay yang secara keluruhan solid di atas semesta Lord of the Rings yang begitu menggoda menjadikannya sebagai produk yang tak akan ingin dilewatkan gamer yang sempat menikmati Shadow of Mordor.

Kelebihan

Variasi efek Photo Mode yang keren.
Variasi efek Photo Mode yang keren.
  • Area yang lebih luas dan bervariasi
  • Cerita yang cukup menarik
  • Misi sampingan yang solid
  • Nemesis System yang lebih kompleks
  • Mekanik membangun pasukan Orc
  • Pohon skill cukup memfasilitasi gaya bermain
  • Photo Mode

Kekurangan

Melihat dua AI Captain saling bertarung dengan animasi super kaku atas nama grinding? WOW, MENYENANGKAN SEKALIIIIIIIIIIII, MONOLITH!
Melihat dua AI Captain saling bertarung dengan animasi super kaku atas nama grinding? WOW, MENYENANGKAN SEKALIIIIIIIIIIII, MONOLITH!
  • End-Game yang tolol
  • Konsep open-world yang “basi”
  • Misi bisa berakhir terasa repetitif
  • Pertarungan antar Captain di Pit tidak bisa di-skip

Cocok untuk gamer: pencinta Lord of the Rings, penikmat Shadow of Mordor

Tidak cocok untuk gamer: yang mudah merasa bosan karena konten repetitif, malas grinding

Pages: 1 2 3 4 5
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…