Review Ace Combat 7 – Skies Unknown: Mengobati Rasa Rindu!
Terlihat bingung, ragu, dan pesimis bahwa namanya masih menyimpan posisi yang istimewa di hati gamer, kesan inilah yang didapatkan ketika kita bicara soal Ace Combat dari Bandai Namco. Karena harus diakui, selama setidaknya satu pergantian generasi, Bandai Namco dan sang developer- Project Aces seperti tidak tahu apa yang hendak mereka lakukan dengannya. Hasilnya? Mereka sempat berusaha masuk ke pasar “Call of Duty” lewat seri Assault Horizon yang mengambil konflik dunia nyata sebagai tema utama. Mereka juga sempat hendak terjun ke dalam dunia multiplayer lewat seri Infinity yang sempat bertahan untuk waktu yang cukup lama. Bagi para fans yang menikmati sepak terjang franchise ini sejak era Playstation 2, penantian untuk sebuah seri yang benar-benar pantas disebut sebagai game “Ace Combat” dimulai.
Setelah penantian yang cukup lama, Bandai Namco akhirnya melepas sang seri terbaru – Ace Combat 7: Skies Unknown yang membawa Anda kembali ke dunia Strangereal. Anda yang sempat membaca artikel preview kami sepertinya sudah punya gambaran seperti apa daya tarik yang ditawarkan Project Aces di seri teranyar yang satu ini. Ia seolah menjadi sebuah “surat cinta” bagi para penggemar lawas Ace Combat yang menginginkan game pertempuran pesawat yang intens dengan visualisasi mumpuni, musik yang menggugah, dan cerita gelap yang siap untuk membuat bulu kuduk Anda merinding di beberapa momen penting. Sebuah sensasi yang begitu lama dirindukan.
Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Ace Combat 7: Skies Unknown ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai sebuah seri yang mengobati rasa rindu? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.
Plot
Mengambil cerita di semesta Strangereal yang menjadi basis dunia untuk beberapa seri Ace Combat sebelumnya, pengetahuan minimal untuk setting yang satu ini memang akan memberikan apresiasi lebih untuk cerita yang ia tawarkan. Namun apakah Anda harus memainkan seri-seri ini sebelumnya? Tentu saja tidak. Cerita Ace Combat 7 tetap bisa berdiri sendiri tetapi tetap membutuhkan sedikit research untuk mengetahui sedikit konten geopolitik yang diusung, terutama yang berhubungan dengan dua negara yang bertikai di seri teranyar ini – Osea dan Erusea.
Anda berperan sebagai seorang pilot bernama “Trigger” yang sempat bertempur di bawah Mage Squadron, salah satu Squadron fenomenal di saat awal perang. Namun di misi super penting – menyelamatkan mantan President Osea – Vincent Harling dari invasi pasukan Erusea di Space Elevator, sebuah hal aneh terjadi. Ketika Harling berada di posisi aman, sebuah misil meluncur dan menghancurkan transport yang membawanya. Sosok penting yang begitu dihormati itu tewas seketika. Sebagai pesawat yang posisinya paling dekat dengan transport Harling, Trigger ditetapkan sebagai tersangka. Trigger berujung dihukum dan ditahan di sebuah markas angkatan udara bernama 444th Air Base.
“Penjara” ini sendiri terhitung unik. Alih-alih sebuah penjara dengan kurungan pada umumnya, 444th Air Base merupakan markas angkatan udara imitasi yang didesain untuk “mengundang” muntahan rudal dan peluru dari pesawat-pesawat Erusea. Para tahanan diminta untuk menerbangkan pesawat-pesawat tua yang ada sebagai pengecoh dan mengesankan bahwa mereka memang menyerang sebuah markas yang asli. Seperti yang bisa diprediksi, kehadiran Trigger di sana membuat segala sesuatunya berbeda. Masuk ke dalam tim pengecoh – Spare Squadron, untuk pertama kalinya 444th Air Base tidak hanya berujung jadi sekedar target saja, tetapi juga punya kekuatan untuk melawan invasi dari pesawat-pesawat Erusea tersebut.
Pelan tapi pasti, lewat serangkaian misi berbahaya dan terkesan “bunuh diri” yang berhasil diselesaikan oleh Trigger, reputasi 444th Air Base pun terus meningkat. Hingga pada batas, militer Osea akhirnya mengakui mereka sebagai unit yang esensial dalam perang melawan Erusea. Bersama dengan setiap misi yang berhasil mereka selesaikan, konflik pun memanas. Keberhasilan Erusea untuk menguasai dua buah pesawat induk – Arsenal Bird yang mampu memuat puluhan pesawat Drone di dalamnya ternyata memuat ancaman baru yang tidak bisa sekedar ditundukkan dengan misil biasa saja. Sementara di sisi lain, Trigger akhirnya berhadapan dengan pilot Ace dari kubu Erusea yang mengagumkan dan mengancam di saat yang sama – Mihaly A. Shilage.
Lantas, bagaimana konflik antara Osea dan Erusea ini akan berakhir? Bagaimana pula peran Trigger di dalamnya? Mampukah mereka menundukkan aksi Mihaly yang begitu mengagumkan? Pertempuran masif dan epik seperti apa yang menunggu mereka? Semua jawaban dari pertanyaan tersebut bisa Anda dapatkan dengan memainkan Ace Combat 7: Skies Unknown ini.