Review DREAMS: Mimpi Bisa Jadi Nyata!
Kesimpulan
DREAMS di versi final seolah menegaskan dan membuktikan dirinya sebagai sebuah tools peracik video game dengan kemampuan yang luar biasa. Bahwa sang pengembang – Media Molecule berhasil membangun sebuah tanah liat besar beragam warna yang menunggu tangan-tangan kreatif untuk datang dan menggunakan kemampuan imajinasi mereka untuk mengembangkan apapun yang mereka pikirkan, inginkan, dan impikan. Semua Tools ini menawarkan semua fungsi yang dibutuhkan, dari merekam animasi, menciptakan transisi scene, membangun kamera sinematik, hingga membangun gameplay yang seharusnya. Memainkan DREAMS dalam kapasitas sebagai seorang peracik memang butuh ekstra kerja keras, namun jika berhasil dikuasai lewat sistem tutorial yang kini terintegrasi jauh lebih baik, ia akan terbayar manis. Media Molecule sendiri sudah membuktikan apa yang bisa dicapai DREAMS dengan Art’s Dream, dan kini menunggu giliran para user untuk mulai mengejar kualitas yang sama.
Namun DREAMS tentu saja bukan sebuah game yang sempurna. Di luar kompleksitas yang membuat tidak semua user akan bisa terjun untuk masuk dan menikmatinya, baik sebagai sebuah katalog game-game “indie” atau sebagai tools pengembangan game, ia juga masih dipenuhi masalah skema kontrol yang masih terkadang membingungkan. Berusaha untuk mengatur nyaris semua fungsi dengan menggunakan kontroler DualShock 4 yang terbatas tentu saja bukan sebuah konsep yang ideal, apalagi ia juga diikuti dengan sistem kendali kamera yang juga mempengaruhi tata letak objek yang tengah Anda bawa misalnya. Kami dengan kebodohan kami bahkan sempat kesulitan di beberapa tutorial pertama karena skema kontrol ini.
Tetapi di luar kekurangan tersebut, DREAMS tetaplah sebuah “video game” yang fantastis jika Anda memang masih bisa mengkategorikannya sebagai sebuah video game. Media Molecule berhasil membangun sebuah peralatan pengukir terbaik untuk para otak kreatif yang ingin menjadikan mimpi dan imajinasi mereka menjadi sesuatu yang nyata. Ia juga menyediakan ruang bagi para gamer pengapresiasi proses dan tidak sekadar hasil untuk lebih memahami kompleksitas di balik produk kreatif yang sering kita nikmati ini. Namun sekali lagi, ia tidak dirancang untuk semua gamer.
Kelebihan
- Tools pengembangan game yang benar-benar komprehensif
- Sistem logic berbasis nodes yang lebih sederhana
- Proses pencarian game racikan orang lain yang mudah
- Memainkan game orang lain bisa dilakukan langsung tanpa proses unduhan
- Komunitas penuh energi positif
- Kesempatan untuk memodifikasi dan menyempurnakan proyek orang lain
- Art’s Dream memperlihatkan potensi DREAMS di kapasitas paling optimal
- Sistem tantangan berbasis tema yang membuat komunitas terus bergerak mencipta
- Beberapa game “rampung” yang berakhir seru dicicipi
Kekurangan
- Sistem kontrol terkadang masih membingungkan
- Art’s Dream terasa seperti showcase alih-alih game single player mumpuni
- “Tingkat kesulitan super tinggi” untuk menguasai DREAMS sebagai tools secara optimal
Cocok untuk gamer: yang ingin meracik game mereka sendiri, yang menikmati proses dan tidak hanya hasil
Tidak cocok untuk gamer: yang menginginkan game single player penuh dan memuaskan, malas belajar hal yang kompleks