Review Trials of Mana Remake: Berpetualang Selamatkan Dunia!
Post-Game
Trials of Mana Remake memang bukanlah sebuah game JRPG yang terhitung panjang. Dengan progress yang bergerak cukup linear, playthrough pertama Anda mungkin hanya akan menuntut sekitar 15-20 jam permainan untuk diselesaikan. Angka ini tentu saja merupakan akumulasi dengan semua waktu cut-scene yang tersedia jika Anda memilih untuk menonton setiap darinya alih-alih melakukan skip, yang notabene juga jadi pilihan. Berita baiknya? Setelah pertarungan “boss terakhir” sekalipun, Anda akan menemukan konten post-game ekstra.
Post-Game yang akan langsung terpicu setelah boss terakhir ini akan berfokus pada tokoh antagonis baru yang kali ini, akan berlaku sama terlepas dari karakter utama manapun yang Anda pilih. Tokoh antagonis post-game ini juga akan hadir dengan dungeon-nya sendiri yang seperti bisa diprediksi, memuat musuh-musuh level tinggi dengan beberapa pertarungan ulang melawan boss yang sempat Anda tundukkan sebelumnya. Menariknya lagi? Konten post-game ini adalah satu-satunya cara untuk mengakses Job Level 4 yang bisa disebut sebagai Job Ultimate masing-masing karakter yang benar-benar super kuat. Ia juga menjadi satu-satunya Job dimana Anda bisa mendistribusikan Training Point yang Anda akumulasikan setiap kali naik level hingga batas maksimal. Selama Anda melakukan sedikit aksi grinding, boss post-game ini tidak akan sulit untuk ditundukkan.
Trials of Mana Remake juga menyediakan fitur New Game Plus, dimana Anda bisa memainkan playthrough kedua Anda tanpa perlu mengulang progress kembali dari awal. Ia akan membawa beragam progress dari playthrough pertama – dari level karakter, item yang sudah dikumpulkan, jumlah uang, beberapa aksesoris, beberapa Ability, buff dari Cactuar, beberapa senjata, dan juga beragam Ability istimewa yang baru bisa Anda dapatkan setelah menamatkan playthrough pertama. New Game Plus seperti ini akan memudahkan perjalanan Anda yang penasaran untuk memainkan cerita dari perspektif karakter yang lain atau sekedar ingin merampungkan kebutuhan Trophy / Achievement yang ada.
Konten Post-Game ini sendiri tidak menawarkan lonjakan waktu gameplay yang benar-benar signifknan, namun setidaknya cukup untuk menambah ekstra pengalaman bermain JRPG yang lebih solid, apalagi jika kita berbicara soal sang boss rahasia yang memang secara naratif lebih berbahaya dibandingkan boss terakhir yang ditangani masing-masing karakter.
Kesimpulan
Trials of Mana Remake adalah sebuah game JRPG yang solid. Namun pencapaian terbaiknya adalah membawa sebuah judul legendaris di masa lalu yang popularitasnya sempat tertahankan limitasi bahasa untuk dikenal dan dinikmati oleh lebih banyak penggemar genre yang satu ini, yang kini memang muncul dalam bentuk yang lebih relevan. Perpindahan visualisasi 2D ke 3D yang ia usung diwakili dengan sisi desain yang memesona, baik ketika Anda berbicara soal dunia ataupun pencitraan karakter yang ia usung, terutama untuk karakter wanita yang ada membuat proyek ini berakhir kian manis. Kesemuanya dikombinasikan dengan cita rasa gameplay action RPG dengan sensasi klasik yang seru dengan sisi musik yang memanjakan telinga. Ia adalah “kelahiran kembali” dengan kualitas yang pantas untuk diapresiasi.
Namun harus diakui, kesederhanaan tipe JRPG “berpetualang menyelamatkan dunia” yang begitu populer di masa lalu ini juga harus diikuti dengan beberapa keterbatasan, yang walaupun tidak begitu signifikan, namun cukup untuk membuat pengalamannya sedikit tercederai. Salah satunya datang dari gaya gerak petualangan yang begitu linear tanpa misi sampingan yang di era modern gaming saat ini, membuatnya terasa begitu hambar. Fakta bahwa Anda juga harus mengandalkan sistem RNG untuk mendapatkan equipment terkuat juga berujung sedikit mengecewakan. Dan tentu saja, hampir mustahil untuk tidak membicarakan voice acting bahasa Inggris, terutama untuk Charlotte, yang begitu menyedihkan.
Di luar kekurangan tersebut, Trials of Mana Remake tetap tampil sebagai game JRPG yang pantas untuk dilirik. Melihat sebuah game klasik muncul kembali dengan penanganan penuh perhatian untuk membuatnya relevan di era gaming modern saat ini tentu saja melegakan. Mengagumkan melihat kesemua hal ini tetap berhasil dieksekusi dengan tetap mempertahankan cita ras klasik yang mulai dilupakan.
Kelebihan
- Dunia dan karakter indah dan penuh warna
- Angela
- Cerita dari ragam perspektif yang terintegrasi dengan manis
- Action RPG yang solid
- Sistem jobs
- Sistem world map dengan kendaraan laut / udara
Kekurangan
- Voice acting Inggris secara keseluruhan, tetapi Charlotte khususnya
- Desain cerita tanpa misi sampingan
- Equipment terkuat didapatkan dari sistem berbasis RNG
- Tingkat kesulitan rendah, bahkan di mode Hard sekalipun
Cocok untuk gamer: pencinta JRPG klasik, menginginkan kisah sederhana menyelamatkan dunia
Tidak cocok untuk gamer: yang menginginkan VA Inggris yang solid, tidak suka dengan cita rasa kartun yang kental