Review Xenoblade Chronicles – Definitive Edition: Dunia di Ujung Pedang!

Reading time:
June 29, 2020

Kesimpulan

xenoblade chronicles definitive edition jagatplay part 2 42
Keputusan yang diambil Nintendo dan Monolith Soft pada akhirnya, berhasil membuat setidaknya satu gamer di dunia yang sempat tidak familiar dengan daya tarik dan status legendarisnya, kini memahami dan tidak ragu untuk merekomendasikannya ke gamer manapun yang mencintai JRPG. Ya, kami.

Untuk sebuah proyek Remaster, Xenoblade Chronicles: Definitive Edition harus diakui menjalankan tugasnya dengan baik. Sebagai gamer yang tidak pernah terjun benar-benar ke dalam dunianya pada saat versi Wii dan Nintendo 3DS tersedia di pasaran, rilis ulang di Nintendo Switch ini berhasil membuat kami memahami mengapa rasa cinta pada seri ini begitu besar. Bahwa terlepas dari usianya yang menua, ceritanya tetap berhasil memikat lewat begitu banyak plot-twist yang tersebar di banyak titik penting, dengan cut-scene yang epik, dan musik pengiring yang siap untuk membuat bulu kuduk Anda merinding. Kesemuanya juga disempurnakan lewat mekanik gameplay solid dan menantang, yang juga butuh strategi cukup dalam setidaknya dari komposisi tim untuk bisa ditundukkan. Pada akhirnya, seolah memahami tingkat kesulitan yang ia usung, kehadiran Casual Mode juga membuat pengalaman bermain menjadi lebih nyaman untuk mereka yang malas melewati proses grinding berkepanjangan.

Walaupun demikian, harus diakui bahwa ada beberapa relik gameplay Xenoblade Chronicles yang semakin menua dan tidak lagi terasa relevan ketika versi Definitive Edition ini berujung kami cicipi. Bahwa desain-desain ini masih tetap meninggalkan rasa frustrasi yang seharusnya bisa ditangani dan dijadikan sebagai fitur baru yang pantas dikejar. Kita berbicara dari sistem AI yang masih tidak terlalu adaptif dengan situasi petempuran, sistem item random yang benar-benar menjengkelkan, misi sampingan nan repetitif yang tidak lagi akan Anda pedulikan sisi ceritanya seiring dengan progress cerita, dan difficulty spike yang mau tidak mau harus diakui, memang mendorong Anda untuk melakukan proses grinding.

Namun terlepas dari semua kekurangan tersebut, ia tidak lantas membuat XC: DE berujung tidak bisa dinikmati sebagai sebuah game JRPG “lawas”. Bahwa keputusan yang diambil Nintendo dan Monolith Soft pada akhirnya, berhasil membuat setidaknya satu gamer di dunia yang sempat tidak familiar dengan daya tarik dan status legendarisnya, kini memahami dan tidak ragu untuk merekomendasikannya ke gamer manapun yang mencintai JRPG. Ya, kami.

Kelebihan

xenoblade chronicles definitive edition jagatplay part 2 24
Cerita penuh twist yang ia usung akan membuat Anda penasaran.
  • Peningkatan visual cukup tajam, terutama di cut-scene
  • Cut-scene yang disajikan epik
  • Cerita super keren
  • Musik menggugah
  • Gameplay butuh strategi tersendiri untuk ditundukkan
  • Casual Mode untuk mereka yang malas grinding
  • Mekanik level kedekatan antar karakter yang unik
  • Future Connected memberikan konklusi Melia yang sudah lama dinantikan gamer
  • Sistem lapor misi sampingan yang memudahkan
  • Varian item kosmetik yang bisa dikenakan
  • Bumbu romansa yang menarik

Kekurangan

Xenoblade Chronicles DE jagatplay part 1 158
Resolusi rendah yang terasa kentara, terutama saat eksplorasi dan bertempur.
  • AI agak “tolol” dan kurang adaptif
  • Misi sampingan tidak punya cerita yang menarik
  • Sistem material acak yang dipertahankan dan berakhir menjengkelkan
  • Ada tuntutan grinding
  • Resolusi terasa “rendah” untuk sebuah seri remaster

Cocok untuk gamer: pencinta JRPG, penikmat game dengan cerita keren

Tidak cocok untuk gamer: yang menginginkan feel action yang lebih kental, tidak suka game dengan cita rasa anime kental

Pages: 1 2 3 4
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

November 4, 2025 - 0

Review Trails in the Sky 1st Chapter: Remake Terindah Untuk Game JRPG Klasik

Trails in the Sky 1st Chapter menjadi remake yang teramat…
June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…

PlayStation

November 4, 2025 - 0

Review Trails in the Sky 1st Chapter: Remake Terindah Untuk Game JRPG Klasik

Trails in the Sky 1st Chapter menjadi remake yang teramat…
June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…

Nintendo

November 4, 2025 - 0

Review Trails in the Sky 1st Chapter: Remake Terindah Untuk Game JRPG Klasik

Trails in the Sky 1st Chapter menjadi remake yang teramat…
June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…