Review Cyberpunk 2077: Terjebak Ilusi Korporasi!

Game dengan hype terbesar di tahun 2020 ini, tidak ada lagi kalimat yang tepat untuk menjelaskan posisi Cyberpunk 2077. Antisipasi kian meninggi setelah rasa haus untuk mencicipinya secara langsung harus berhadapan dengan “dinding” penundaan rilis beberapa kali, membuat penantian selama 7 tahun terakhir tersebut tidak lagi tertahankan. Di sisi lain, seiring dengan lebih banyaknya informasi dibagi kepada publik, ada ragam ekspektasi yang terbangun di benak gamer soal kira-kira pengalaman gaming seperti apa yang bisa mereka nantikan. Namun sayangnya, rilisnya justru berujung disambut dengan kontroversi, terutama karena ragam masalah teknis yang menghantui rilis di konsol generasi terkini. Nama Cyberpunk 2077 pun berujung tercederai.
Anda yang sudah membaca artikel preview kami sepertinya sudah memiliki gambaran soal pengalaman seperti apa yang bisa Anda antisipasi dari Cyberpunk 2077, terutama dari versi Playstation 4 Pro yang kami jadikan sebagai basis. Kami secara terbuka melaporkan via artikel preview tersebut bahwa keluhan soal ragam bug dan glitch yang mengemuka memang bukan hiperbola. Di sepanjang permainan, ada begitu banyak masalah teknis yang tidak bisa diabaikan begitu saja terutama karena pengaruh signifikannya pada progress dan kenyamanan bermain. Pertanyaan selanjutnya tentu saja satu – jika saja game ini tidak memiliki masalah bug dan glitch, apakah ia adalah sebuah game yang benar-benar memesona? Sebuah pertanyaan besar yang butuh proses penilaian lebih dalam.
Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Cyberpunk 2077? Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang terasa seperti jebakan dalam ilusi korporasi? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda!
Plot

Selamat datang di Night City, salah satu kota futuristik besar yang tidak hanya memuat kemajuan teknologi saja, tetapi juga menjadi “sarang” begitu banyak korporasi raksasa di dalamnya. Anda akan berhadapan dengan sebuah kota yang terlihat indah di permukaan, namun memperlihatkan kebusukan kentara di beragam sudut. Korupsi, kemiskinan, dan tingkat kriminal super tinggi menjadi pemandangan yang lumrah di atas teknologi yang mulai melebur konsep manusia dan mesin di satu ruang yang sama.
Anda akan berperan sebagai karakter bernama “V”. Terlepas dari tiga opsi cerita origin yang bisa Anda pilih, nasib V akan berkutat pada satu cerita utama yang sama. Pertemuan Anda dengan Jackie kini membuka mata Anda soal potensi meraih kekayaan dengan menjadi seorang prajurit bayaran. Yang perlu Anda lakukan hanyalah menerima pekerjaan dari para Fixer yang tersebar di Night City, tidak banyak bertanya, dan menyelesaikan tugas tersebut dengan sempurna. V bersama Jackie pelan tapi pasti mulai meraih popularitas. Lebih banyak pekerjaan berbahaya dengan bayaran lebih tinggi pun terus mereka raih. Mimpi untuk menjadi “legenda” di Night City, semakin dekat.


Namun salah satu pekerjaan yang mereka ambil berujung menghasilkan konsekuensi yang tidak pernah mereka prediksi sebelumnya. Tugas untuk mengambil dan mencuri sebuah Relic misterius dari korporasi Arasaka justru berujung dengan V yang atas nama pekerjaan, harus mengintegrasikan objek tersebut dengan tubuhnya. Sempat sekarat dan terkejut, Relic ini ternyata berisikan sosok Johnny Silverhand – seorang rocker dari band Samurai yang tumbuh menjadi seorang radikal dan bermimpi menghancurkan Arasaka. Di sebuah dunia dimana teknologi untuk mengubah kepribadian dan jiwa menjadi data-data digital belum jadi sesuatu yang umum, V bertemu dengan kondisi yang benar-benar tidak biasa.

Lantas, seperti apa petualangan V selanjutnya setelah ia harus “hidup” bersama dengan Johnny Silverhand? Misi utama seperti apa yang harus ia emban? Karakter-karakter seperti apa yang akan ia temui di sepanjang perjalanan? Semua jawaban dari pertanyaan ini tentu saja bisa Anda dapatkan dengan memainkan Cyberpunk 2077.